ads

Slider[Style1]

Interview

Video

Fanmeeting

Drama

[WAWANCARA] Majalah 1st Look Edisi Februari – The Gray City

Bahkan di kota abu-abu pandangan matanya dipenuhi naratif beragam yang bercahaya dengan kekuatan penuh. Karisma kuat dari aktor Ji Chang Wook, yang kembali dengan filmnya “Fabricated City”, tertangkap dalam lensa kamera.

Ji Chang Wook bersandar pada atap pagar sebuah pabrik kosong ketika angin menerpa dengan dinginnya hingga bibirnya membeku dan tak bisa berbicara dengan jelas. Begitu bersiap dengan satu posisi, hembusan angin berdebu mengganggu penglihatannya hingga ia memalingkan wajahnya dari kamera. Pemotretan berlanjut sampai beberapa jam sembari Ji Chang Wook menggunakan hot pack yang hanya sedikit menghangatkan wajahnya yang membeku; pemotretan aktor Ji Chang Wook memang benar-benar sulit. Hanya sehari sebelumnya, cuaca di provinsi selatan cukup sejuk untuk membuat bunga-bunga musim semi bermekaran sebelum waktunya, tetapi gelombang hawa dingin yang datang tiba-tiba terasa dua kali lebih buruk hari ini. Dan di tengah-tengah kondisi sulit ini, dia berdiri disana bersinar dengan wajah yang lebih tegar dibanding orang lain, dan berpose dengan ekspresi-ekspresi yang lebih menarik dibanding lainnya.
 
Malah alasan pemotretan yang sulit ini karena tokoh utamanya tak lain adalah Ji Chang Wook. Kalau dipikir-pikir, kita tidak ingat ia menjalani hidup dengan nyaman dan mudah. Walaupun dia punya dandanan rapi seperti anak orang kaya, dia harus menderita dan perlahan-lahan berjuang dari bawah, dia harus tetap waspada setiap saat dan melakukan yang terbaik untuk melindungi posisinya, dan dia harus berjuang dan menderita untuk melindungi dirinya sendiri dan orang yang dia cintai.

Tidak hanya di layar kaca, realitanya dia menjalani kehidupannya yang keras dan melakukan yang terbaik sebagai seorang aktor untuk memberikan penampilan yang sempurna dari karakter-karakternya. Kapanpun ia punya waktu, ia akan berolahraga untuk membentuk tubuhnya, mengeluarkan keringat di sekolah action, berlatih lagu-lagu yang harus ia nyanyikan di atas panggung, pergi ke luar negeri untuk fanmeeting, dan bahkan bersenang-senang dengan para fansnya pada pesta Chimaek (ayam-bir) di Sungai Han ketika ia punya sedikit waktu luang.
Ia telah mencurahkan setiap waktunya untuk menyempurnakan “aktor Ji Chang Wook”. Dan berkat semua itu, kami mampu bertemu sedekat mungkin dengan ia yang selalu sibuk. Pada Februari, kita akan melihatnya berkelahi dengan semua kekuatannya dan berlari tanpa henti di layar kaca seperti biasanya. Dia tampil di film “Fabricated City”, dimana di hadapan realita yang kejam di Korea dan di dunia dimana orang biasa bisa dituduh sebagai pembunuh dalam waktu 3 menit 16 detik, seorang pemuda yang tak bersalah namun dituduh membunuh berusaha mengungkap kebenaran dari peristiwa itu dengan teman-temannya dari dunia game virtual dan melancarkan serangan balasan yang menegangkan. Ji Chang Wook, yang berperan sebagai Kwon Yoo, seorang pemimpin hebat di dunia game namun pengangguran yang tak punya apa-apa di dunia nyata, akan menampilkan sebuah cerita dengan ide baru dan beraksi laga sembari melancarkan serangan yang menegangkan melawan yang berkuasa dan dunia yang penuh aturan. Melihatnya berlari dengan segala daya upaya dan kedua matanya yang bersinar dengan emosi dan cerita yang beragam, semua orang akan jatuh cinta padanya lagi seperti yang sudah-sudah.
Tidak banyak waktu tersisa sebelum hari pertama penayangan film “Fabricated City” dimana kamu menjadi pemeran utama, bukan? Kamu pasti sangat gugup.

Aku benar-benar was-was dan gugup. Aku tak sabar tapi juga khawatir, aku punya perasaan yang campur aduk. Lebih penting lagi, aku benar-benar penasaran bagaimana filmnya akan ditayangkan. Walaupun topiknya sendiri tidaklah terlalu spesial, ini sangat imajinatif dan punya elemen-elemen mirip komik yang membuatnya berbeda dari film-film lain. Aku benar-benar menantikan bagaimana adegan-adegan dalam kepalaku akan ditampilkan secara nyata. Sebenarnya, aku merasa tegang karena tidak ada yang secara pasti muncul ketika aku pertama kali melihat naskahnya. Terlebih, aku tidak punya kepercayaan diri untuk memainkan peran utama. Aku tidak dapat memutuskan karena aku tidak yakin jika aku mampu melakukannya dengan baik di bawah tekanan, tetapi aku akhirnya yakin setelah bertemu dengan Sutradara Park Kwang Hyun dan berbicara dengannya. Dia adalah seseorang yang selalu memiliki gaya yang unik, jadi aku berpikir aku akan punya waktu yang menyenangkan ketika bekerja dengannya.

Film baru dari sutradara ini keluar hampir sepuluh tahun setelah “Welcome to Dongmakgol”, jadi motivasinya pasti berlipat-lipat. Apakah suasana saat syuting berbeda dari biasanya?
Sejujurnya, aku selalu sangat sibuk ketika syuting. Selain harus mengatasi berbagai genre dan adegan-adegan action yang sulit, aku juga harus menyelami emosi karakterku di saat bersamaan dan itu tidak mudah. Ada banyak bagian yang membutuhkan efek CGI pada pascaproduksi jadi ada banyak kejadian dimana aku harus menggunakan imajinasiku dan berakting. Aku bahkan harus memikul beban “harus melakukan dengan baik” sebagai pemeran utama pada awalnya. Tetapi begitu syuting berjalan, melihat sutradara, staf, dan sesama aktor membuatku merasa lebih baik dan lebih nyaman. Melihat mereka, aku merasakan kenyamanan dan kepercayaan bahwa “aku melakukannya dengan baik, dan aku akan melakukan pekerjaan dengan baik”. Tentunya, filmnya sendiri cukup bagus jadi aku pun mengantisipasi bahwa penonton akan meresponnya dengan baik, tetapi fakta bahwa aku mampu melewati proses yang berharga itu selama syuting membuatku merasa puas dan bersyukur.
Film ini merepresentasikan sebuah gaya baru yang berbeda dari tipikal film kriminal Korea. Mengingat filmnya sangat kaya adegan action dan poin-poin penting yang layak ditunggu, pasti berat buatmu dari perspektif seorang aktor.
Sejauh ini, ini adalah proyek dimana aku paling banyak melakukan action dan menghabiskan paling banyak waktu untuk mempersiapkan adegan action. Bahkan ketika puncak musim panas, aku hampir menghabiskan semua hariku di sekolah action. Walaupun aku telah melakukan banyak adegan action di drama, aku berlatih secara terus menerus karena aku harus melakukan segala macam action termasuk berkelahi dengan pistol, berkelahi dengan tangan kosong, kejar-kejaran mobil, dan gerakan action dengan kawat di film ini. Bahkan ketika aku merasa tubuhku telah cukup familiar dengan gerakan-gerakannya, rasanya berbeda ketika aku memulai syuting jadi ada banyak aspek yang sulit.

Pada suatu titik tertentu, “action” menjadi kata kunci yang mewakili untuk menggambarkanmu. Apa alasannya kamu mendorong dirimu (melakukan action) walaupun kamu setiap kali berkata action itu sulit.
Ada banyak aktor pria yang punya fantasi romantis tentang action, tetapi sejujurnya aku selalu berpikir aku tidak memiliki kemampuan yang cocok untuk action. Tetapi yang luar biasa, tidak, yang mengejutkan, akhirnya seperti ini. Melihat ke belakang, aku tidak pernah memilih suatu proyek demi “action”. Aku memilih proyek karena aku tertarik dengan cerita dan pesona karakternya, tetapi sebagian besar dari proyek tersebut akhirnya menjadi proyek dengan penekanan lebih pada action. Yah, aku juga bepikir bagus juga aku bisa mengalami semua ini sepuasnya ketika aku masih muda dan mampu melakukan semua ini. Sekarang aku akan berhenti dengan film ini dan aku berharap untuk istirahat sementara ini. Sejujurnya, tubuhku sangat lelah. Aku merasa seperti mati saja ketika aku memulai “The K2” setelah menyelesaikan syuting film ini (tertawa). Tentu saja, aku melupakan kelelahannya dengan sangat cepat berkat perasaan euforia dan kepuasan.
 
Memakan waktu lama untuk mempersiapkan suatu proyek, tetapi kamu mengambil proyek secara berkelanjutan tanpa istirahat. Apakah kamu punya keinginan yang terus-menerus untuk akting?
Kupikir beberapa tahun belakangan sangatlah sibuk bagiku. Setelah mengejar jadwal dan merasa lelah, aku memang berharap aku dapat beristirahat, namun kupikir aku seseorang yang tidak tahu caranya beristirahat. Begitu aku beristirahat, aku akan merasa aku harus melakukan sesuatu dan aku berharap kembali bekerja lagi. Dan ketika seorang aktor berkata dia akan memilih suatu proyek, itu bukan berarti dia “mampu memilih” proyek itu. Peluang memimpikan sesuatu di pikiran dan hatimu dan menemui proyek yang cocok 100% sangat kecil. Proyek yang kamu dapatkan tergantung kondisi, situasi, dan banyak faktor lain pada saat itu, dan itu sepertinya lebih mirip dengan takdir. Itulah mengapa sepertinya aku selalu mencari takdir yang baru.

Tetapi kamu butuh istirahat dalam hidupmu untuk menemukan kekuatan untuk melanjutkannya lagi. Malah mungkin lebih dibutuhkan untuk seseorang seperti Ji Chang Wook yang terus berlari ke depan dengan penuh semangat.
Itulah mengapa sedikit demi sedikit, aku berpikir bagaimana caranya beristirahat dan aku sedang mencoba mempraktekkannya. Kadang-kadang pada hari dimana aku tidak punya jadwal, aku mencoba menghabiskan hari untuk diriku sendiri dan untuk orang-orang yang aku suka dan cintai. Apa yang sudah kulakukan di umur 20an adalah berlari penuh semangat menuju sukses dan demi mimpiku. Tetapi tepat saat ini tahun lalu, aku bertanya-tanya ‘Seberapa banyak ulang tahun, tahun baru, dan akhir tahun yang aku miliki untuk dinikmati sepenuhnya?’ begitu aku memasuki umur 30an dan melihat ke belakang umur 20an. Tidak banyak yang tersisa begitulah pikirku. Aku hidup dengan kerja keras, tapi aku juga tidak mampu menemukan kenikmatan hidupku sendiri. Sekarang aku bertekad untuk menghabiskan dan menikmati setiap waktu luang yang aku miliki tak peduli seberapa pendek itu.
Tetapi kamu pasti punya waktu luang untuk dirimu sendiri bulan lalu setelah menyelesaikan dramamu. Apakah kamu sudah cukup mengisi kembali dirimu?
Saat menyelesaikan dramaku, kebetulan saat itu akhir tahun, jadi ada banyak kumpul-kumpul seperti pesta akhir tahun. Aku secara ketat mengontrol dietku sebelum itu, tetapi aku membiarkan diriku selama sekitar 3 minggu dan minum-minum sampai puas dengan orang-orang yang aku sukai, dan aku menghabiskan waktuku dengan sangat menyenangkan. Sudah lama aku beristirahat dengan baik tanpa beban seperti itu. Dan aku pergi ke Thailand untuk liburan dengan ibuku di awal tahun. Aku tidak bisa liburan lama jadi aku mengambil perjalanan singkat ke destinasi terdekat, tetapi ibuku selalu sangat rajin jalan-jalan, jadi jadwalnya berakhir dengan sangat padat. Aku sedikit kelelahan? Haha, hanya bercanda. Melihat bagaimana ibuku sangat menikmatinya membuatku merasa puas dan lebih bahagia. Karena sudah sangat lama sekali kami berdua pergi ke suatu tempat. Aku mungkin akan mengingatnya dalam jangka waktu yang lama.
Kamu punya jadwal jumpa fans di Jepang bulan ini bahkan ketika kamu sibuk dengan promosi film? Kamu benar-benar menjadi seorang bintang yang popularitasnya melebihi Korea hingga ke negara-negara Asia lainnya. Apakah kamu merasakan statusmu telah berubah?
Aku tidak berkata seperti ini karena ini jawaban umum, tetapi aku benar-benar tetap sama baik sekarang atau sebelumnya. Aku tidak berpikir ada sesuatu dalam diriku yang telah berubah, jadi aku bisa melanjutku hidupku tanpa terlalu memikirkan perubahan-perubahan diriku. Bahkan ketika aku bepergian untuk jumpa fans atau tur Asia, aku hanya berpikir ini luar biasa, aku menikmatinya, dan aku bersyukur. Tetapi sekarang waktu telah berlalu, perasaan baru yang kurasakan saat memiliki fans di luar negeri perlahan menghilang. Walaupun berbeda bangsa dan budaya, orang-orang tetap akan antusias jika proyeknya bagus dan ceritanya menarik, dan dukungan mereka terhadap para aktor juga tetap sama. Yang jelas aku besyukur ada begitu banyak orang yang berbeda yang mencariku dan memikirkanku. Aku hanya perlu lanjut bekerja dengan baik, dan semua hal secara alami akan mengikutinya bukan?
Kami semakin menemukan sisi baru dari dirimu semakin kita berbincang-bincang. Kami berharap kmu akan bisa menunjukkan sisi-sisi berbeda dari dirimu lebih sering lagi.
Pertama-tama, di film “Fabricated City”, kamu akan bisa melihat tidak hanya akting action tingkat tinggi dariku, namun juga berbagai macam akting emosional dan sisi-sisi berbeda dariku. Momen-momen yang ringan dan menyentuh juga akan ada, jadi nantikan momen-momen itu. Aku juga akan menunjukkan sisi-sisi baru dariku melalui proyek-proyek yang bagus di masa depan. Sebenarnya, aku orang yang sederhanya dan juga bebas. Aku pikir kekuatanku adalah aku tidak banyak terusik dengan apa yang orang-orang katakan atau bagaimana mereka menilaiku, dan aku cukup sabar. Tetapi aku mencoba untuk tidak malu atau menyesal ketika aku melihat diriku sendiri secara kritis. Walaupun aku belum bisa memanggil diriku aktor yang luar biasa, aku harus bisa menjadi lebih baik karena kerja keras. Seperti yang sudah kukatakan, aku akan terus menampilkan sisi-sisi baru dan mempesona dariku. Sembari menikmatinya, aku harus menunggu lagi proyek selanjutnya dimana aku dapat mencurahkan seluruh diriku.

Behind the scene: 
 
 
 
 


Sumber: Majalah 1st Look
Terjemahan Korea-Inggris: Ji Chang Wook’s Kitchen
Terjemahan Inggris-Indonesia: kanz (JCW Indonesia)

Jangan lupa bantu kami isi survey dan petisi untuk "JCW 1st FanMeeting di Indonesia". Pihak promotor ingin survey bukan hanya petisi. Yuk, kita isi survey dan petisinya lagi karena dalam survey ada kriteria harga tiket dan kriteria lainnya yg diperlukan utk fanmeeting! Terimakasih!

[Petisi] Link: http://www.ipetitions.com/petition/fanmeeting-ji-chang-wook-di-indonesia
[Survey] Link: https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSciY_6kW0-bOVHcxKhmZ43r7vhv0hwrr5A9FW1hwQPEzmZeNA/viewform?c=0&w=1

[NEWS] Ji Chang Wook & Lee Sung Kyung Dapat Tawaran Drama “Be Careful Of This Woman”


Ji Chang Wook kemungkinan akan bermain 1 drama lagi sebelum wamil!! Woohooo!!! Media-media Korea maupun internasional hari ini melaporkan Ji Chang Wook telah mendapat tawaran sebagai pemeran utama drama SBS “Be Careful Of This Woman/Watch Out Of This Woman”. Sebagai lawan mainnya, aktris dan model Lee Sung Kyung (Weightlifting Fairy Kim Bok Joo) menjadi salah satu dari beberapa aktris yang mendapat tawaran.

Jika Ji Chang Wook menerima tawaran ini, ia akan berperan sebagai Noh Ji Wook, karyawan pada Bagian 3 Investigasi Kriminal Kantor Kejaksaan Pusat. Ia secara tak sengaja menjadi pengacara dadakan begitu bekerja di kantor kejaksaan ini. Ji Wook adalah orang yang luar biasa yang bisa menjadi penulis, musisi atau model jika ia menginginkannya, namun ia juga hidup dengan trauma dari orang tua dan cinta pertamanya. Kehidupannya akan berubah begitu bertemu dengan pemeran wanita utama.

Menurut SBS, Ji Chang Wook masih dalam tahap negosiasi untuk drama ini, sedangkan Lee Sung Kyung menjadi salah satu aktris yang dipertimbangkan untuk mengisi peran utama. Lee Sung Kyung akan berperan sebagai seorang jaksa dalam masa percobaan bernama Eun Bong Hee, yang dulunya atlet taekwondo, namun memiliki sisi yang lemah lembut dan baik hati. Kedua aktor masih dalam tahap pembicaraan dan belum ada keputusan resmi yang dibuat.

Drama “Be Careful Of This Woman” disebut-sebut sebagai thriller tentang pembunuh amnesia yang harus menghadapi keputusan penting dan mencoba membunuh dua orang. Ini juga drama komedi romantis yang kocak tentang pemeran pria dan wanitanya. Selain itu, drama ini juga akan menunjukkan genre melodrama dimana mereka menjadi lebih dewasa, berteman, dan rela berkorban demi yang lain sembari menghadapi dunia yang penuh dengan prasangka.

Drama ini ditulis oleh penulis Kwon Ki Young yang sebelumnya menulis “I Remember You”, “All About My Romance”, dan “Protect The Boss” dan disutradarai oleh Park Sun Ho. Dijadwalkan untuk 20 episode, “Be Careful Of This Woman” akan menggantikan “Saimdang: The Light’s Diary” setiap Rabu-Kamis mulai 10 Mei 2017.

Sumber: Sports Chosun, JCW Kitchen

[REVIEW] Berantem Ganteng ala Ji Chang Wook di “Fabricated City”

Ji Chang Wook Indonesia bersama beberapa Ji Girls yang lain memenuhi undangan Premiere “Fabricated City” pada Senin lalu di CGV Grand Indonesia, Jakarta. Premiere kali ini diselenggarakan oleh Jive Entertainment yang berganti nama menjadi CBI Pictures, para sponsor, awak media seperti kapanlagi.com, fanbase drama Korea @thedramakorea, Korean Wave Indonesia, Korean Updates, dan para pemenang kuis yang diadakan sebelum premiere. Sekitar 150 orang yang beruntung menjadi saksi pertama penayangan film ini di Indonesia.
Ji Chang Wook Indonesia Fanclub di Premiere "Fabricated City"
Sekalipun Ji Chang Wook sudah mengungkapkan kebosanannya bermain action, nampaknya para penggemarnya malah selalu menantikan aksi-aksi tingkat tinggi dari Ji Chang Wook. Ini juga terlihat di film terbarunya yang berjudul “Fabricated City”. Film bergenre action crime comedy ini telah meraih 2,5 juta penonton sejak pertama kali ditayangkan pada 9 Februari lalu. Ada kegembiraan dan keasyikan tersendiri saat melihat Ji Chang Wook “berantem ganteng” dan sanggup menghasilkan adegan action kelas wahid!
Di film “Fabricated City”, Ji Chang Wook berperan sebagai Kwon Yoo, seorang pengangguran yang sehari-harinya hanya main game online di warnet. Adegan dibuka dengan suasana di dalam game online MMORPG, dimana Kwon Yoo punya alias Captain Kwon, pemimpin tim Resurrection, yang juga beranggotakan Mr.Hairy, Beauty of Space, Demolition, Yong Guru, COV3R, dan CONC3AL. Captain Kwon adalah pemimpin yang disegani dan ia selalu siap menolong anggotanya yang butuh bantuan sekalipun ia harus mati di game karena menolong temannya.

Suatu ketika ia dijebak dalam sebuah plot konspirasi dan dituduh membunuh dan memperkosa anak di bawah umur. Semua bukti-bukti mengarah padanya dan hanya dalam waktu singkat ia diberi hukuman seumur hidup dan dijebloskan ke penjara. Di sinilah pertarungan sesungguhnya bagi Kwon Yoo karena ia harus bertahan hidup dan sebisa mungkin kabur dari penjara untuk membersihkan nama baiknya.
Tanpa dikomando, ternyata teman-temannya sesama gamer, seperti Mr. Hairy yang ternyata alias dari Yeo Wool (Shim Eun Kyung) yang menjadi hacker jenius, Demolition (Ahn Jae Hong), Yong Guru (Kim Min Gyo), dan Beauty of Space (Kim Ki Cheon) siap membantu Kwon Yoo mengungkap fakta-fakta mengejutkan. Lebih mengejutkan lagi ternyata Honey Lee dan Kim Seul Gi juga bermain di film ini sekalipun peran mereka sangat kecil.

Di film pun akhirnya muncul pertarungan dari sekumpulan orang-orang “aneh” versus tokoh-tokoh jahat yang punya agenda tersendiri. Dari segi cerita, alurnya mudah diikuti dan dicerna oleh penonton dan sebenarnya ceritanya pun cukup sederhana. Durasi film pun tidak terasa lama karena kita selalu disuguhi adegan-adegan menarik dan akting Ji Chang Wook pun tidak mengecewakan sama sekali. Pokoknya 2 jempol untuk film ini!!
Di awal dan akhir film Ji Chang Wook menarasikan puisi “Tree” dari Cheon Sang Byeong
Everyone said that tree was rotten. But I told them that the tree was no rotten tree. That night I dreamed a dream.
In that dream I saw the tree flourishing, putting out branches as if it meant to touch the blue sky.
I called the people back again and told them that the tree was no rotten tree.
That tree is not rotten.

Semua orang berkata pohon itu membusuk. Tetapi aku katakan pada mereka pohon itu tidak busuk. Malam itu aku bermimpi.
Di dalam mimpi aku melihat pohonnya tumbuh, cabang-cabangnya menjulur seakan-akan menyentuh langit biru.
Kupanggil lagi orang-orang itu dan kukatakan pada mereka pohon itu tidak busuk.
Pohon itu tidak busuk.
Alasan kenapa kamu harus nonton “Fabricated City”:
1. Ji Chang Wook, Ji Chang Wook, Ji Chang Wook
Memang nggak salah sutradara Park Kwang Hyun memilih Ji Chang Wook sebagai pemeran utama di film terbarunya setelah absen belasan tahun. Ji Chang Wook mampu menunjukkan kualitas akting yang prima, baik ketika berakting adegan komedi, adegan sedih atau ketika ia harus dipukuli berkali-kali dan membalas lawan-lawannya. Ia mampu berakting secara emosional dengan sangat baik hingga membuat kita terhanyut dalam akting dan pesonanya.
2. Sinematografi dan Special Effects memukau
Mengingat film ini menggunakan elemen-elemen fiksi ilmiah dan menempatkan game online sebagai salah satu fiturnya, maka special effects/CGI banyak digunakan di film ini. Penonton seakan-akan diundang masuk ke dalam dunia game yang sesungguhnya kemudian disuguhi teknologi tingkat tinggi yang mungkin belum ada di dunia. Elemen-elemen unik seperti ini ditambah sinematografi brilian membuat film ini lain dari yang lain. Yang jelas ini bukan sekedar film action atau film sci-fi, tetapi film yang mampu menggunakan 2 elemen tersebut dengan baik.
3. Adegan yang mengharukan maupun yang mengundang tawa
“Fabricated City” juga punya sisi komedi dan emosional di dalamnya. Terkadang tak disangka-sangka humor yang ada membuat kita tertawa terbahak-bahak. Namun ada juga adegan yang menguras emosi dan bahkan air mata kita di tengah film. Semua elemen yang ada di film ini mampu dikemas dengan baik sehingga penonton pun tidak merasa bosan dengan jalan ceritanya.
Tunggu apa lagi? Ayo rame-rame nonton “Fabricated City” yang ditayangkan di jaringan bioskop CGV, Cinemaxx dan Platinum Cineplex! Kalian juga bisa ikut nobar yang akan kami selenggarakan pada tanggal 5 Maret di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Yogyakarta (menyusul). Pendaftaran dan transfer terakhir pada hari ini (2 Maret)! Jadi buruan daftar ya!
Isi form ini dan ikuti petunjuknya:
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfj1h7lrhrzmZ9TjWDCLM5CqiYQ7K8iyEmVLgpfrRsIPFmzyA/viewform?c=0&w=1

Sampai bertemu di tempat nobar!

Sumber: dok pribadi JCW Indonesia, Jive Movie/CBI Pictures, CGV Indonesia, CJ Entertainment

Top