ads

Slider[Style1]

Interview

Video

Fanmeeting

Drama

Posted by: Unknown Posted date: 6:37 AM / comment : 0

Ada orang yang menampilkan wajah aslinya dalam canda tawa dibanding pada debat serius. Dia yang benar-benar menolak kencan di depan publik karena dia tidak ingin membesar-besarkan masalah, dan yang masih mengklaim bahwa dia masih tidak tahu bagaimana caranya membuat dirinya menarik, aktor Ji Chang Wook yang debut 8 tahun yang lalu adalah pria seperti itu. Untuk itu kami berbincang-bincang dengannya. Tentang dilemanya terkait diet, air mata dan kencan.

Kami meminta maaf harus membuatmu memakai baju musim dingin dalam cuaca panas seperti hari ini (hari itu sangat panas dengan suhu mendekati 34°C dan tidak ada AC di dalam studio). Tetapi kamu mampu mengatasinya dengan baik. Kamu bahkan berkata kepada staf dengan bercanda “Kamu sekarang dilarang mengatakan kamu merasa panas!”
Itu bagus untuk menyelesaikan masalah sambil bercanda. Atmosfer di suatu tempat itu pending; tidak akan nyaman bagi staf untuk mencoba dan menjadi sopan supaya aku tidak marah. Ada saat-saat dimana aku bahkan tidak bisa membiarkan suatu hal kecil, tetapi aku telah berubah begitu aku bekerja. Wajar jika merasa lapar, panas, atau menjadi sedikit lebih sensitif ketika bekera. Jika aku memikirkan secara keseluruhan, membiarkan hal-hal kecil adalah hal yang benar untuk dilakukan. Tapi aku memang kepanasan. Terutama ketika aku memakai baju rajutan dan kaos dengan jas, itu benar-benar…(tertawa).

Hari ini adalah benar-benar hari yang panas dan membuatmu lapar. Kamu sekarang sedang menjaga dietmu bukan?
Tapi itu menjadi masalah karena aku makan lagi. (Makanan apa yang tidak bisa kamu tolak? Alkohol?) Aku justru bisa menahan diri dari alkohol. Jika aku berpikir aku tidak bisa makan sesuatu, aku tidak akan membiarkan diriku mencicipinya. Ramyun, Jjapaghetti (sejenis mie instan), jokbal, sundaeguk (sup sosis darah)… Ketika membayangkan “Betapa nikmatnya jika aku pergi ke restoran Sundaeguk Shin Eui Joo di depan rumahku?”, aku akhirnya berkompromi dengan memikirkan “Apakah sebaiknya aku berolahraga setelah makan?”. Membentuk tubuh yang baik adalah hal yang sangat menyakitkan. Kurasa tidak apa-apa jika orang dengan tubuh yang bagus memamerkan tubuhnya! Karena orang-orang tidak menyukai melihat mereka yang membuka baju dan memamerkan tubuhnya. Tapi tolong pikirkan betapa menyakitkan proses itu. Tahukah kalian seberapa tawarnya dan amisnya protein itu? Ada begitu banyak makanan yang lezat di dunia ini, tetapi seseorang harus menahan diri dari itu semua. Itu patut dihargai.
Jadi akankah kami bisa melihatmu memamerkan tubuhmu di drama tvN “The K2” yang akan tayang pada 23 September?
Ada adegan-adegan topless, tetapi tubuhku bukanlah pada kondisi yang layak untuk dipamerkan. Aku merasa itu sangat impresif ketika melihat para aktor yang dapat menjaga tubuhnya dengan sempurna pada saat syuting. Ada sesuatu yang kurasa sangat tidak adil ketika syuting “Healer”. Waktu yang kuhabiskan untuk mempersiapkan drama itu cukup lama. Adegan pertama adalah aku bermain tennis dengan sebuah komputer dan lalu mencopot pakaianku, jadi aku bekerja sangat keras untuk berolahraga. Tetapi karena lokasinya dibangun terlambat, kami hanya syuting adegan itu sebulan setelah kami memulai syuting. Tubuhku sudah sedikit tidak bagus pada saat itu. Ah, ini tidak benar, tubuhku awalnya sangat bagus…

Aku ingat adegan itu. Aku berpikir itu adalah adegan awal yang memberi gambaran yang bagus tentang tokoh Seo Jung Hoo, kurir malam terbaik di industri yang dilengkapi dengan gadget pintar dan mampu menyelesaikan tugas apapun, dan punya tujuan utama menabung uang untuk membeli pulau dan tinggal disana sendirian. Kamu juga adalah seseorang yang misterius dan kompeten di “Healer”, dan sekarang kamu memainkan peran sebagai bodyguard elit yang dulunya merupakan tentara bayaran.

 Kamu sepertinya punya ketertarikan terhadap genre action?
Aku tidak terlalu suka action sejujurnya. Tetapi anehnya, aku terus melakukan drama-drama action. “Empress Ki” adalah satu-satunya yang tanpa action, aku berperan sebagai instruktur taekwondo di “Whirlwind Girl 2” yang sekarang tayang di Cina, dan juga ada banyak adegan action di filmku yang mendatang “Fabricated City”. Walaupun seperti itulah drama-drama lainnya, aku memilih “The K2” bukanlah karena action, tetapi karena aku merasakan perselisihan dan konflik psikologisnya akan menarik. Kim Je Ha, mantan tentara bayaran yang menjadi buronan, bertemu Choi Yoo Jin (Song Yoon Ah) dan Go Anna (Yoona) dan menjadi bodyguard mereka. Tetapi setelah melihat ke dalamnya, kamu akan melihat bahwa ini adalah sebuah drama yang berpusat pada konflik psikologis diantara cinta dan balas dendam.

Kamu sepertinya lebih banyak memilih karakter yang berbeda pada awal dan akhir. Ta Hwan di “Empress Ki” awalnya terlihat polos dan kekanak-kanakan, tetapi kemudian bertransformasi menjadi kaisar yang gila. Bahkan Seo Jung Hoo yang keren di “Healer” yang tidak peduli terhadap apapun di dunia ini pada akhirnya menunjukkan sisi kemanusiaan yang berani tetapi hangat. Apakah Kim Je Ha juga akan mengalami perubahan dalam kepribadian?
Dia adalah teman yang sangat sinis. Karena dia memiliki trauma ditinggalkan negara dan organisasinya di masa lalu, dia punya pandangan dingin terhadap dunia dan menganggapnya semuanya mengganggunya. Orang seperti itu akan membuka hatinya dan berubah sedikit demi sedikit ketika bertemu dengan seseorang, dan aku menemukan konflik dalam dirinya yang dia alami selama proses itu sungguh menarik. Situasi-situasi yang membutuhkan pengendalian; menginginkan cinta tetapi tak bisa mencintai, menginginkan makan tetapi tak bisa makan (tertawa). Konflik internal semacam ini muncul di semua karakter.

Selain casting, ada antisipasi yang besar karena ini adalah karya sutradara Kwak Jung Hwan yang menyutradarai “Neighbourhood Hero” dan “Chuno” dan penulis naskah Jang Hyuk Rin yang menulis “Yongpal”.
Itulah mengapa aku juga mengantisipasinya. Naskahnya juga menarik, tetapi terutama pemikiran sutradara sesuai dengan pemikiranku. Dia berbagi banyak hal tentang keseluruhan corak drama ini, bagaimana psikologi para tokoh-tokohnya sebaiknya ditampilkan dengan efektivitas yang lebih baik tanpa menjadi terlalu konvensional, dan aku melihat kebanyakan opini kami sama. Sulit untuk berakting jika aku tidak mampu memahami. Yah, aku tetap bisa melakukannya tapi aku akan berpikir betapa berartinya hal itu.
Aku juga merasa kamu berakting dengan memikirkannya secara mendalam dibanding dengan insting di semua karyamu sejauh ini.
Terkadang aku hanya berakting berdasarkan apa yang aku rasakan, tetapi walaupun ada saat-saat seperti itu, aku sebenarnya masih menggunakan banyak kalkulasi. Pertama, perlunya analisis yang jelas dan mendetail dari tokoh sebagai dasar. Walaupun sama halnya dengan aktor-aktor lainnya, aku berpikir banyak tentang alur cerita dan tidak hanya peranku saja. Salah satu kesalahan yang kubuat ketika aku masih muda adalah memikirkan hanya satu adegan atau emosi. Sebagai contoh, jika seorang tokoh berada dalam situasi yang sangat buruk, itu tidak diselesaikan secara instan, tapi berlanjut selama beberapa episode. Pada saat itu, aku akan berada hanya pada satu emosi dan berakting marah secara terus-menerus untuk satu atau dua episode. Sekarang, aku mencoba melihat naskahnya secara keseluruhan dengan perspektif yang lebih luas. Aku perlu menganalisa tidak hanya adeganku saja, tetapi juga apa yang terjadi di adegan sebelumnya, dan suasana seperti apa yang harus kumiliki untuk harmoni yang lebih baik (diantara adegan).

Ketika syuting “The K2”, kau juga mempersiapkan untuk drama musikal “The Days” yang akan dimulai pada 25 Agustus. Apakah ada alasan khusus mengapa dirimu bermain di musikal itu sejak musim pertama, bahkan di musim kedua dan ketiga?
Karena perasaan. Aku mungkin punya rasa sayang untuk musikal itu, tetapi tidak mampu menolak juga alasan lainnya. Sejujurnya, aku berpikir aku tidak bisa berakting di “The Days” mengingat jadwalku sekarang. Aku akan mempengaruhi tim karena aku sering tidak dapat menghadiri latihan dan tidak dapat tampil sering. Itu adalah proyek yang sangat melelahkan tetapi menyenangkan di musim pertama, jadi ada sebagian dariku yang tidak ingin melewatkan kesempatan ini, sedangkan bagian lainnya dariku tidak dapat menolak tawaran dari kepala tim produksi. Dia bertanya padaku “Kamu akan tampil lagi jika kita menampilkan pertunjukan ini lagi tahun depan bukan?” ketika kami minum-minum, jadi itu sulit bagiku untuk berkata “Tidak, aku tidak bisa”. Aku berkata “Aku pasti akan melakukannya!” dan aku akhirnya melakukan musikal ini terus-menerus (tertawa). Mungkin akan ada yang berkata bahwa aku kurang profesional, tapi kupikir ini juga bisa menjadi cara kerja yang personal. Yang jelas, sekalipun kelihatannya aku hanya bersikap sopan, ini adalah sesuatu yang sebenarnya ingin aku lakukan juga.

Aku ingat kamu mengatakan di suatu wawancara bahwa “aktingku terbagi antara sebelum dan sesudah aku berakting di musikal ‘The Days’”. Apa artinya itu?
Aku tidak menerima banyak tawaran sebelum aku membintangi “The Days”. Memang setelah musikal itu baik “Empress Ki” dan “Healer” berjalan baik dan hal-hal lain berjalan lancar. Bahkan terkait akting, “The Days” adalah kali pertama aku tampil di panggung yang besar. Ada banyak beban dan itu adalah pertunjukan dimana aku benar-benar mendorong diriku sampai akhir. Ketika seseorang yang tampil di TV berdiri di atas panggung, dia akan mulai menyadari tatapan yang tidak mengenakkan. Aku minum-minum dan sering menangis. Tetapi sekalipun itu sulit, drama musikalnya sangat bagus dan penuh kebahagian.

Apakah seorang pekerja tidak akan pernah mampu memproduksi karya yang baik tanpa melewati penderitaan? Jo Jin Woong-ssi juga mengatakan hal yang sama dalam wawancara dengan Bazaar dua bulan yang lalu. Apa itu benar?
Selama “Sons of Sol Pharmacy”, aku sering menangis ketika minum-minum bersama Jin Woong hyung…kata-kata itu memang sepertinya benar. Aku pertama kali menyadari betapa benar itu ketika berakting di sebuah pertunjukan dengan panggung kecil berjudul “Thrill Me” di 2010. Saat itu juga sangat sulit bagiku. Itu adalah peran yang sangat gagah, tetapi dia juga pria yang buruk yang menghina orang lain. Aku melihat diriku sendiri sebagai orang yang hina tetapi orang lain tidak merasakan hal yang sama. Jadi aku berkata pada hyung-ku yang berakting bersamaku bahwa aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, dan bahwa aku berada dalam waktu yang sangat sulit, tetapi apa yang dia katakan menyadarkanku kembali. Akting meliputi membentuk seseorang yang tidak ada. Walaupun kami pria dan mungkin tidak tahu ini tepatnya, tetapi bukankah karakter yang baik muncul setelah mengalami besarnya penderitaan seperti yang dialami seorang ibu melahirkan? Sejak saat itu, aku mulai menganggap penderitaan seperti hal yang biasa. Aku mampu mengatasinya karena aku berpikir pada diriku sendiri bahwa itu normal untuk menderita seperti itu dan tidak ada yang salah. Fakta yang lain adalah sangat sulit bagiku untuk tampil nyaman di depan kamera. Sekarang aku justru merasa tidak nyaman jika hal-hal berjalan terlalu lancar.
Kamu sepertinya seseorang yang sering menangis. Tentunya kamu tidak menangis saat disuntik kan?
Tentu saja tidak! Aku menangis karena aku benar-benar merasa sedih. Aku baru debut saat “Sons of Sol Pharmacy”. Walaupun akting adalah akting, tetapi ada banyak hal yang kompleks dan sulit. Jin Woong hyung, Son Hyun Joo hyung; aku akan menangis hanya melihat wajah mereka saja. Aku punya fantasi untuk bergabung dengan sebuah agensi entertainment, dan aku berpikir aku hanya perlu khawatir tentang akting begitu aku bergabung dengan sebuah agensi, tetapi sayangnya tidak begitu. Itu membuatku stress ketika manajerku mengatakan aku harus melakukan ini dan itu mulai sekarang. Aku adalah aku, jadi mengapa aku harus terus mencoba berubah setiap waktu? Aku merasa sakit hati memikirkannya. Semuanya terlihat melelahkan ketika aku punya mentalitas seperti itu. Perlahan-lahan, aku mendapatkan pelatihan ketika aku bekerja, dan kesedihanku dan perasaan tidak adil menghilang. Jadi aku tidak mudah menangis akhir-akhir ini. (Yang jelas, kamu jelas bukan tipe yang tidak menangis sama sekali.) Boleh-boleh saja menangis ketika kamu sedih, dan boleh-boleh saja tertawa ketika kamu bahagia. Aku orang semacam itu.

Kamu adalah tipe orang yang jujur tentang perasaanmu. Apakah juga sama saat berpacaran?
Hmm…Aku sangat sentimental. Secara alami aku tidak suka bertengkar, jadi seringkali aku yang berusaha menyesuaikan. Mungkin akan menakutkan jika aku seperti itu dan tiba-tiba marah, tapi itu belum pernah terjadi. Jika ada sesuatu yang tidak kusukai atau jika aku cemburu, aku cukup mengatakannya. “Ya~ Aku kesal!” (tertawa).

Hanya mungkin menunjukkan kecemburuan dengan keren jika seseorang punya rasa percaya diri yang tinggi.
Aku selalu berpikir tentang ini, dan sepertinya ada dilema aneh ketika berpacara. Setelah jatuh cinta dengan suatu aspek tertentu dan akhirnya menyukai seorang gadis, tetapi begitu perasaan itu tumbuh akan ada perubahan. Sebagai contoh, seseorang mungkin jatuh cinta karena senyuman gadis itu sangat indah. Tetapi setelah berpacaran selama beberapa waktu, akan ada saat dimana aku tidak menyukai senyuman gadis itu. Aku menjadi cemburu ketika melihatnya tersenyum pada orang lain tetapi aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, dan suasananya menjadi aneh melihatku seperti itu. Aku jatuh cinta karena aku benar-benar menyukai melihatnya tersenyum, tetapi sekarang aku menjadi stres karena itu dan akhirnya mengatakan padanya “jangan tersenyum pada orang lain!”. Ini keserakahan. Karena keserakahan menjadi semakin besar, ada saat-saat dimana aku merasa takut pada diriku sendiri. Sebaliknya, orang lain juga melakukan hal ini kepadaku kadang-kadang. Sebenarnya yang paling sulit adalah tidak mampu menjaga komunikasi karena kami terlalu sibuk. Jadi sulit untuk berpacaran untuk waktu lama (curcol nih kayaknya, -Red).

Jadi kamu akan mampu untuk lebih merasakan romansa dari cinta yang tulus. Ketika kami bertemu denganmu dalam wawancara dengan Bazaar dua tahun yang lalu, aku mengingatmu berkata bahwa kamu memimpikan cinta dimana kamu hanya akan melihat seorang wanita sepanjang hidupmu seperti Ta Hwan di “Empress Ki”. Apakah mimpi itu masih berlaku?
Sepertinya malah semakin tampak seperti mimpi karena pada kenyataannya aku bukan seorang yang romantis. Dimana kamu bisa menemukan seseorang yang dapat mencintai tanpa syarat dan mengorbankan segalanya? Bahkan ketika berakting yang melodramatis, seseorang dapat membaca naskah dan membayangkan hal yang sama dengan penonton memberikan kepuasan secara tidak langsung. Sekalipun ada drama-drama yang mendekati realita, kebanyakan drama sebenarnya fantasi. Realitanya kamu sulit membuka hatimu dari awal, dan ketika hatimu terbuka, hatimu tertutup lagi karena hal sepele. Karena itu aku sepertinya hidup dengan menggantungkan mimpi aku akan bertemu takdirku suatu hari nanti. Kami akan terus bertemu satu sama lain secara tidak sengaja, atau melirik sambil berlalu tetapi tidak mampu melupakan (orang itu).

Jika kamu bertemu dengan takdirmu, apakah kamu pernah berpikir berpacaran di depan publik?
Tidak. Aku bukanlah seseorang yang ingin membuat masalah dengan berpacaran atau membuat kegaduhan, dan aku benci ketika orang-orang sering membicarakannya.
Apakah kamu merasa terdorong untuk melindungi kehidupan pribadimu? Kamu jarang tampil di variety show dan kamu juga tidak berkata lebih dari 10 kalimat ketika tampil di “Radio Star” di tahun 2013. Sebuah kejutan ketika kamu mengundang “hyung tetangga” sebagai tamu di konser pesta ulang tahunmu pada bulan Juli. Diantara teman-teman selebritisku, tidak ada seseorang yang lebih berarti untuk diundang. Tetapi saat itu sangat genting ketika aku melihat bahwa “hyung tetangga” benar-benar muncul. Aku tidak mengumpat, tidak, sebenarnya itu adalah situasi dimana aku hampir mengumpat (tertawa). Aku benar-benar suka bercanda ketika aku hanya sendirian dengan teman-teman terdekat. Tetapi ketika kamera mulai merekam, aku berpikir “Ah, semua orang di negara ini akan melihatnya” dan aku akhirnya menyembunyikan (diriku yang sebenarnya). Aku masih tidak tahu bagaimana aku sebaiknya menampilkan diriku di depan audiens yang besar. Sebenarnya, apa yang kalian lihat di dalam aktingku bukanlah diriku sendiri sepenuhnya. Karena ada naskah dan ada tokoh, jadi aku hanya perlu menampilkan sesuai itu dan berpikir. Aku seseorang yang memiliki pekerjaan sebagai aktor, dan identitasku sebagai seorang aktor hanyalah bagian dari hidup seseorang bernama Ji Chang Wook. Ini mungkin pekerjaan yang aku cintai dan mungkin ini adalah kehidupanku, tetapi aku tidak ingin mengorbankan hal-hal lain yang lebih penting demi hal ini.

Catatan: “hyung tetangga” merujuk pada Kang Woo, sahabat Ji Chang Wook yang bukan seorang selebriti.

Ngomong-ngomong, ketika “hyung tetangga”-mu diharuskan memilih “saat-saat dimana Ji Chang Wook mengesalkan”, yang berada di posisi 2 adalah “Ketika dia kadang-kadang menang game ‘Winning Eleven’ dan tetap mengoceh dengan menyebalkan setelah menang”. Tidak mudah membayangkan dirimu seperti itu.
Memang benar aku suka bercanda, tapi aku berharap bisa mengoreksinya. Aku tidak kadang-kadang menang, aku sebenarnya sangat sering menang (tertawa). (Aku tidak pernah melihat seorang pria yang mengaku kalah pada game Winning Eleven. Semuanya berkata mereka adalah yang terbaik.) Tidak, aku tidak pandai memainkannya. Tetapi jika kamu sampai kalah dariku, itu baru masalah. Bukankah para staf tertawa padaku sekarang? Mereka semua adalah teman-teman yang telah kalah dariku sekali dan berbaring di kamar sambil menangis di malam hari. Jadi aku tidak berpikir aku pandai memainkannya. Sangat salah jika berpikir demikian!

Video Pemotretan Ji Chang Wook bersama Harper's Bazaar
Penerjemah Korea-Inggris: Gabby (JCW Kitchen)
Penerjemah Inggris-Indonesia: kanz
Sumber: JCW Kitchen, Harper’s Bazaar

About Unknown

Ji Chang wook's fan from Indonesia. Loves to talk about anything and everything, so if you want to chat with me, just contact me.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment


Top