[WAWANCARA] Top Star News – “The K2” Ji Chang Wook “Jika aku punya bodyguard seperti Kim Je Ha…”
Tanya (T): Bagaimana kabarmu setelah “The K2” berakhir?
Aku belum sempat beristirahat. Aku terus menerus punya jadwal setelah drama berakhir jadi aku belum banyak beristirahat. Aku mungkin akan bisa beristirahat sejenak setelah menyelesaikan wawancara terakhir hari ini. Aku ingin bertemu dengan teman-temanku yang tidak pernah kutemui akhir-akhir ini, ngobrol dengan mereka dan minum-minum. Aku mengoleksi buku-buku komik akhir-akhir ini, jadi aku ingin membuat ruang kecil untuk buku-buku di rumah, dan aku sedikit demi sedikit mengoleksi buku komik akhir-akhir ini.
T: Apakah kamu menyukai endingnya?
Secara pribadi, aku lebih menyukai sad ending. Aku menyukai sad ending karena happy ending yang berakhir dengan “Dan mereka hidup bahagia selamanya” kelihatannya terlalu gamblang, tetapi adegan terakhir dengan adegan ciuman yang difilmkan di Spanyol ternyata lebih indah dari yang kuharapkan, jadi sepertinya tidak masalah.
T: Jika drama punya sad ending, bagaimana kamu ingin dramanya berakhir?
Aku bertanya-tanya apa yang akan terjadi pada Je Ha jika Anna meninggal, dan aku sempat berpikir bahwa Je Ha akan meninggal karena semuanya akan terselesaikan jika ia meninggal. Karena ada begitu banyak orang jahat, aku punya berbagai macam pikiran tentang bagaimana semua ini akan diselesaikan, tetapi aku tidak bisa memikirkan solusi yang sempurna. Jadi aku berpikir happy ending yang sekarang mungkin ending yang memuaskan juga.
T: Aspek mana dari karakter Kim Je Ha yang paling kamu khawatirkan ketika kamu mempelajari karakternya?
Kupikir aku paling mengkhawatirkan bagaimana seharusnya aku menampilkan hubungannya dengan karakter-karakter lain dengan cara yang menarik dan konkrit. Aku juga banyak berpikir tentang aspek-aspek seperti apa yang seharusnya dilakukan supaya membuat hal-hal semakin menarik untuk penonton pada level yang lebih emosional.
T: Ada komentar tentang deskripsi karakter Kim Je Ha yang kurang. Apakah kamu punya penyesalan terkait skenario atau setting?
Aku mendengar komentar-komentar seperti itu lebih banyak dari yang kukira, tetapi seorang aktor harus menunjukkan akting yang meyakinkan kepada para penonton dan menunjukkannya secara lebih emosional, dan menurutku itu sangat disayangkan. Jika aku melakukan hal ini lagi, kupikir aku akan mampu melakukannya dengan lebih baik dibanding ketika pertama kali melakukannya.
T: Apakah ada kesamaan antara tokoh Kim Je Ha dengan dirimu sendiri?
Ada aspek-aspek dimana Je Ha dan aku mirip yang hampir tidak kentara, tetapi ada juga aspek-aspek dimana kami berbeda. Sebagai contoh, Je Ha adalah tokoh yang bersikap dingin terhadap orang-orang yang tidak membuka hatinya untuk dia dan membangun dinding antara dirinya sendiri dan orang lain, dan aku juga seperti itu sampai batas tertentu. Tetapi aku pikir perbedaannya terletak pada derajat dan metode. Dia juga seorang tokoh yang sangat hangat kepada Anna dan tahu bagaimana bercanda dengannya, dan aku juga seperti itu.
T: Bagaimana hubunganmu dengan Song Yoon Ah?
Adegan-adeganku dengan tokoh Choi Yoo Jin memiliki tensi tinggi. Sebagai contoh, untuk adegan-adegan romantis dengan Im Yoona atmosfernya cerah, sedangkan adegan-adeganku dengan Song Yoon Ah sunbae sangat tegang, jadi begitu syuting dimulai, aku akan fokus tidak kehilangan tensi. Jadi seringkali aku merasa lelah. Aku merasa lelah setelah syuting satu adegan, tetapi aku tidak boleh kehilangan intensitas karena tensinya harus tetap dijaga.
T: Ada banyak penonton yang menantikan kisah cinta dengan Song Yoon Ah. Apakah kamu memiliki penyesalan terkait kisah cinta dengan Yoo Jin?
Karena posisi Je Ha jelas, aku tidak memiliki rasa penyesalan terkait kisah cinta yang tidak terjadi. Je Ha memiliki perasaan terhadap Yoo Jin sebagai partner bisnis, dan itu tidak lebih dari sekadar simpati atau rasa kasihan. Dari perspektif Yoo Jin, dia ingin memiliki Je Ha dan terobsesi dengannya, tetapi Je Ha selalu menunjukkan perasaannya dengan jelas, jadi jika penonton dapat merasakan atmosfer yang tak biasa ketika Yoo Jin dan Je Ha bersama, itu juga bisa menjadi poin yang menarik dari drama kami. Aku pikir penonton akan mampu merasakannya bahkan sejak aku pertama kali melihat naskah, dan aku pikir itulah yang membuat hubungan diantara tokoh-tokohnya lebih menarik.
T: Respon terhadap adegan payung cukup bagus. Banyak yang bilang ini adalah penerus dari adegan payung Kang Dong Won (di “Temptation of Wolves”).
Aku khawatir adegan payung akan tampak mirip. Walaupun tidak dapat dibandingkan, aku sering khawatir jika orang-orang membandingkannya dan menemukan kesamaan, tetapi untungnya semua berlalu dengan cepat (tertawa). Ketika aku melihat naskahnya, aku berpikir setiap orang akan setuju bahwa Je Ha ditulis dengan sangat keren. Aku pikir aku syuting dengan lebih tenang karena hal itu.
T: Seperti apa pertemuan pertama dengan aktris Yoona yang juga seorang idol?
Aku mencoba untuk tidak berpikir seperti itu, dan karena dia adalah seorang aktris yang tampil di drama yang sama denganku, sebagai pasangan, aku berpikir apa yang seharusnya kulakukan supaya kami dapat syuting drama ini dengan menyenangkan. Yoona-ssi mirip sekali dengan tokoh Anna dan cocok dengan peran itu, jadi kupikir aku berkonsentrasi pada aspek itu. Pertemuan pertama kami saat kami makan. Sutradara, Yoona-ssi dan aku makan bersama, tetapi kami tidak terlalu banyak bicara pada waktu itu. Karena aku juga pemalu, aku hanya ingat makan dengan lahap lalu berpisah (tertawa).
T: Bagaimana pandangan kamu tentangnya ketika dia hanya seorang anggota SNSD dan bukan lawan mainmu?
Aku pikir grup SNSD sendiri punya arti yang besar bagi teman-teman seumuranku. SNSD adalah fantasi romantis dari semua pria, sampai-sampai manajerku memberitahuku untuk tidak memperlakukan Yoona dengan sembarangan karena dia melewati hari-harinya di militer berkat Yoona, dan kupikir itu akan sama juga denganku (LOL). SNSD adalah idol yang menjadi teladan.
T: Apakah ada poin-poin yang dapat kamu pelajari dari aktris Yoona?
Dia sangat mendetail dan punya keinginan kuat dan ambisi untuk akting. Aku pikir itu sangat bagus untuk seorang aktris. Ketika kami bekerjasama, aku dapat merasakan sekali lagi hal-hal yang sudah aku lupakan. Dia secara alami punya emosi mendalam karena dia wanita, jadi ketika kita ngobrol, ada banyak kejadian dimana aku menyadari ‘Jadi kamu berpikir seperti itu’.
T: Apakah sulit akting bolak-balik antara action dan melodrama?
Aku memikirkan hal-hal tersebut sebagai situasi. Keduanya termasuk akting, tetapi action diekspresikan melalui tubuh dengan perasaan, sedangkan melodrama diekspresikan seperti kata-kata melalui gerakan-gerakan lain selain action, namun perasaan yang kamu pikirkan adalah sama. Kamu bukannya tanpa perasaan bahkan ketika berkelahi. Pengecualiannya adegan-adegan action membutuhkan banyak gerakan jadi itu lebih melelahkan secara fisik, tapi pusing kepalamu berkurang menurutku (tertawa).
T: Ada banyak adegan action, jadi adegan mana yang paling melelahkan?
Sebenarnya, aku paling khawatir dengan adegan berkelahi di kamar mandi di bagian pertama dari drama, dan itu mudah difilmkan, tetapi hasilnya lebih menarik daripada yang kubayangkan. Menurutku itu menyegarkan. Aku banyak memikirkan bagaimana adegan ini dapat dibuat menarik ketika aku pertama kali membaca naskah, tetapi sutradara mungkin berpikir adegan ini sebagai adegan yang lucu. Tetapi ketika kami meneruskan syuting, adegan itu tidak terlihat seburuk yang ia pikirkan, jadi sutradara mengeditnya hingga membuat adegan ini keren bukan lucu. Adegan itu akhirnya lebih menarik daripada yang sebelumnya kukhawatirkan.
T: Kamu lebih banyak melakukan genre action, apakah ini adalah keputusan yang sengaja?
Itu tidak disengaja, hanya saja seiring waktu, drama-drama punya action di dalamnya. Tetapi dengan mengatakan ini, kupikir salah satu alasan aku memilih drama ini adalah karena aku belum pernah membintangi drama action yang sesungguhnya. Walaupun aku tidak tahu apakah aku tertarik pada proyek-proyek action atau aku memilih proyek-proyek itu karena kebetulan, tetapi jika aku terus melakukan action secara kebetulan, maka mungkin aku juga punya kecenderungan pada action pada titik tertentu (tertentu). Bahkan ketika konferensi pers, aku berkata bahwa ini akan menjadi drama action terakhirku, dan aku berharap main drama yang tidak punya action untuk sementara waktu di masa depan. Karena aku menampilkan cukup banyak action di drama ini, aku mungkin akan kelelahan dan mereka yang menontonku juga tidak akan menganggapnya menarik jika aku melakukan hal yang sama lagi di proyekku selanjutnya, jadi aku ingin menghindari action untuk sementara waktu.
T: Apakah kamu juga menyukai film-film action?
Anehnya tidak. Walaupun aku sangat menyukai film-film action ketika masih muda, aku tidak banyak menonton film action setelah aku dewasa. Aku benar-benar ingin menonton “Doctor Strange” baru-baru ini, tetapi aku tidak menontonnya karena aku tidak punya waktu. Sudah sangat lama semenjak terakhir kali aku menonton film. Sekarang begitu drama berakhir, aku berencana pergi menonton film-film dan pertunjukan yang bagus (tertawa).
T: Kamu melakukan aktivitas-aktivitas yang berbeda seperti musikal, film dan drama, mana yang menurutmu paling cocok denganmu?
Semuanya menarik. Sejujurnya, yang paling nyaman mungkin adalah drama. Sebagian karena aku main di banyak drama selama ini. Semuanya punya pesonanya masing-masing. Panggung juga sangat atraktif, dan aku pikir ini adalah tempat dimana aktor dapat menerima penghormatan; film punya kedalaman dan kesenangan yang hanya dimiliki film; drama punya genre yang beragam dan keunggulan dapat menyelesaikan syuting dengan cepat, umpan balik yang cepat (dari penonton) dan kamu dapat melihat hasil kerjamu secara cepat. Genre dan topik drama akhir-akhir ini juga semakin beragam.
T: Pasti melelahkan melakukan “The K2” dan “The Days” dalam waktu yang sama, apakah ada sesuatu yang membuatmu gigih bertahan?
Dibanding alasan khusus yang membantuku gigih, aku hanya bekerja dengan banyak kesenangan. Aku punya banyak kesenangan ketika tampil, dan aku juga bahagia di atas panggung. Di antara itu, aku juga punya jumpa fans yang aku lakukan dengan senang dan bahagia. Walaupun melelahkan, aku pikir aku mampu gigih bertahan dengan melakukan hal-hal itu.
T: Apakah kamu pernah berpikir ikut ambil bagian dalam OST “The K2”?
Sebenarnya aku menerima tawaran OST kali ini juga, tapi aku menolaknya dengan halus. Kali ini, aku menolak dengan halus dengan harapan seseorang yang dapat menyanyi dan mengekspresikan perasaannya melalui lagu jauh lebih baik daripada aku dapat menyanyikan lagu tema, dan aku juga berharap mengekspresikan diriku sendiri melalui musik suatu hari nanti.
T: Apakah ada waktu dimana kamu berharap kamu juga punya seorang bodyguard seperti Kim Je Ha?
Itu akan sangat bagus. Dia hanya akan menjagaku tak peduli apapun yang aku lakukan, dan bukankah ada juga saat-saat dimana seseorang merasa tidak tenang sekalipun sebagai pria? Berjalan di malam hari juga berbahaya. Tentu saja lebih berbahaya bagi wanita karena mereka lebih lemah daripada pria, tetapi pria juga bisa terjebak dalam situasi yang kurang menguntungkan (tertawa). Kenyatannya, akting sebagai pekerjaan tersendiri juga membutuhkan kerjasama dengan para bodyguard. Terkadang ketika aku tampil di pertunjukan atau pergi ke bandara, kami akan meminta bantuan para bodyguard karena fans mungkin akan berkumpul dan menyebabkan insiden, dan mereka sangat menentramkan di saat-saat seperti itu. Aku berpikir banyak tentang itu ketika aku menganalisis tokoh ini.
T: Penampilanmu di “We Got Married” juga banyak dibicarakan orang.
Ketika syuting “The K2”, aku melihat artikel tentang Bomi-ssi yang salah mengira Tae Joonie sebagai aku. Jadi penulis “We Got Married” menghubungiku untuk menanyakan apakah aku bisa tampil sekali saja. Aku memikirkan tentang hal itu dan berpikir akan menyenangkan jika tampil sebagai tamu kejutan, jadi aku pergi. Itu pertama kalinya aku berada di variety show semacam itu jadi aku sangat gugup. Aku mengenal Tae Joonie dari hyung yang dekat denganku, dan menurutku dia sangat baik. Matanya bersinar terang dan aku berpikir kami akan mampu menjadi dekat sebagai hyung dan dongsaeng. Begitulah kami menjadi dekat.
Aku tidak punya keinginan untuk tampil di “We Got Married”. Kupikir aku akan sangat malu (tertawa). Penonton akan mendapat kepuasan seolah-olah diri mereka sendiri yang melakukannya ketika menonton orang lain menjadi dekat seperti kekasih yang sesungguhnya, dan mereka mungkin akan menikmati menontonnya, tapi jika aku tampil di WGM dan melakukan ini, aku akan menjadi sangat malu dan tersipu-sipu. Aku mungkin tidak akan mampu melakukannya dengan baik (tertawa).
T: Apakah kamu pernah berpikir tampil di variety show lain?
Aku tidak terlalu memikirkan variety show. Aku tampil di “Running Man” sebelumnya, dan itu tak semudah yang kupikirkan. Aku harus terus berlari dan melakukan misi. Setelah main variety sekali saat itu, aku bisa merasakan orang-orang yang melakukan variety show sangat keren dan hebat.
T: Apakah web drama “First Kiss For the Seventh Time” proyekmu selanjutnya? Apa rencanamu di masa depan?
Sebenarnya itu bukan web drama tapi iklan. Iklan itu difilmkan dalam format sebuah web drama. Kamu bisa memikirkan itu sebagai iklan yang difilmkan dengan gaya sebuah drama dengan para aktor tampil bergantian di setiap episode.
Aku masih punya pertunjukan “The Days” di provinsi-provinsi. Aku mungkin akan menghabiskan akhir tahun dengan bahagia bersama anggota tim ketika kami tur ke provinsi-provinsi. Jadwalku untuk “The K2” berakhir hari ini jadi mulai besok dan seterusnya aku akan melihat-lihat proyek yang ditawarkan padaku dan beristirahat. Filmku “Fabricated City” akan tayang awal tahun depan, jadi aku akan menantikannya (tertawa).
T: Apakah ada sesuatu yang harus kamu lakukan sebelum mencapai umur 30-an?
Aku berharap dapat sering berjalan-jalan sebelum aku bertambah tua. Aku ingin naik sepeda motor favoritku dan pergi traveling atau backpacking. Aku ingin pergi dalam sebuah perjalanan dimana aku bisa melihat dan merasakan banyak hal tanpa tujuan yang pasti.
T: Kamu ingin menjadi aktor yang seperti apa di masa depan?
Ini adalah pertanyaan yang sangat sulit dan juga sebuah pertanyaan yang terus-menerus kutanyakan dan kupikirkan sendiri. Aku selalu mengatakan dengan abstrak ‘aku ingin menjadi aktor yang baik’, tetapi aku mempertanyakan diriku sendiri apa artinya menjadi aktor yang baik. Ketika aku bertanya-tanya apakah seorang aktor yang selalu membawa kesuksesan secara komersial pada dramanya, seorang aktor yang popular, atau seorang aktor yang menghasilkan banyak uang adalah aktor yang baik, aku menyimpulkan mungkin jawabannya tidak. Aku masih berpikir tentang itu.
Setiap kali aku bekerja di suatu proyek, aku melakukan yang terbaik dan berusaha menikmatinya ketika aku berakting. Karena aku melakukan ini di setiap proyekku dan menyambut proyek baru lainnya, aku punya harapan aku akan melihat diriku sendiri sebagai seorang yang menjadi aktor yang baik ketika aku mengingat kembali diriku sendiri di lain kesempatan. Itulah mengapa aku mencoba menikmati bekerja di setiap proyek yang aku kerjakan.
Terjemahan Korea-Inggris: Gabby (JCW Kitchen)
Terjemahan Inggris-Indonesia: kanz
Sumber: Top Star News, JCW Kitchen
Aku belum sempat beristirahat. Aku terus menerus punya jadwal setelah drama berakhir jadi aku belum banyak beristirahat. Aku mungkin akan bisa beristirahat sejenak setelah menyelesaikan wawancara terakhir hari ini. Aku ingin bertemu dengan teman-temanku yang tidak pernah kutemui akhir-akhir ini, ngobrol dengan mereka dan minum-minum. Aku mengoleksi buku-buku komik akhir-akhir ini, jadi aku ingin membuat ruang kecil untuk buku-buku di rumah, dan aku sedikit demi sedikit mengoleksi buku komik akhir-akhir ini.
T: Apakah kamu menyukai endingnya?
Secara pribadi, aku lebih menyukai sad ending. Aku menyukai sad ending karena happy ending yang berakhir dengan “Dan mereka hidup bahagia selamanya” kelihatannya terlalu gamblang, tetapi adegan terakhir dengan adegan ciuman yang difilmkan di Spanyol ternyata lebih indah dari yang kuharapkan, jadi sepertinya tidak masalah.
T: Jika drama punya sad ending, bagaimana kamu ingin dramanya berakhir?
Aku bertanya-tanya apa yang akan terjadi pada Je Ha jika Anna meninggal, dan aku sempat berpikir bahwa Je Ha akan meninggal karena semuanya akan terselesaikan jika ia meninggal. Karena ada begitu banyak orang jahat, aku punya berbagai macam pikiran tentang bagaimana semua ini akan diselesaikan, tetapi aku tidak bisa memikirkan solusi yang sempurna. Jadi aku berpikir happy ending yang sekarang mungkin ending yang memuaskan juga.
T: Aspek mana dari karakter Kim Je Ha yang paling kamu khawatirkan ketika kamu mempelajari karakternya?
Kupikir aku paling mengkhawatirkan bagaimana seharusnya aku menampilkan hubungannya dengan karakter-karakter lain dengan cara yang menarik dan konkrit. Aku juga banyak berpikir tentang aspek-aspek seperti apa yang seharusnya dilakukan supaya membuat hal-hal semakin menarik untuk penonton pada level yang lebih emosional.
T: Ada komentar tentang deskripsi karakter Kim Je Ha yang kurang. Apakah kamu punya penyesalan terkait skenario atau setting?
Aku mendengar komentar-komentar seperti itu lebih banyak dari yang kukira, tetapi seorang aktor harus menunjukkan akting yang meyakinkan kepada para penonton dan menunjukkannya secara lebih emosional, dan menurutku itu sangat disayangkan. Jika aku melakukan hal ini lagi, kupikir aku akan mampu melakukannya dengan lebih baik dibanding ketika pertama kali melakukannya.
T: Apakah ada kesamaan antara tokoh Kim Je Ha dengan dirimu sendiri?
Ada aspek-aspek dimana Je Ha dan aku mirip yang hampir tidak kentara, tetapi ada juga aspek-aspek dimana kami berbeda. Sebagai contoh, Je Ha adalah tokoh yang bersikap dingin terhadap orang-orang yang tidak membuka hatinya untuk dia dan membangun dinding antara dirinya sendiri dan orang lain, dan aku juga seperti itu sampai batas tertentu. Tetapi aku pikir perbedaannya terletak pada derajat dan metode. Dia juga seorang tokoh yang sangat hangat kepada Anna dan tahu bagaimana bercanda dengannya, dan aku juga seperti itu.
T: Bagaimana hubunganmu dengan Song Yoon Ah?
Adegan-adeganku dengan tokoh Choi Yoo Jin memiliki tensi tinggi. Sebagai contoh, untuk adegan-adegan romantis dengan Im Yoona atmosfernya cerah, sedangkan adegan-adeganku dengan Song Yoon Ah sunbae sangat tegang, jadi begitu syuting dimulai, aku akan fokus tidak kehilangan tensi. Jadi seringkali aku merasa lelah. Aku merasa lelah setelah syuting satu adegan, tetapi aku tidak boleh kehilangan intensitas karena tensinya harus tetap dijaga.
T: Ada banyak penonton yang menantikan kisah cinta dengan Song Yoon Ah. Apakah kamu memiliki penyesalan terkait kisah cinta dengan Yoo Jin?
Karena posisi Je Ha jelas, aku tidak memiliki rasa penyesalan terkait kisah cinta yang tidak terjadi. Je Ha memiliki perasaan terhadap Yoo Jin sebagai partner bisnis, dan itu tidak lebih dari sekadar simpati atau rasa kasihan. Dari perspektif Yoo Jin, dia ingin memiliki Je Ha dan terobsesi dengannya, tetapi Je Ha selalu menunjukkan perasaannya dengan jelas, jadi jika penonton dapat merasakan atmosfer yang tak biasa ketika Yoo Jin dan Je Ha bersama, itu juga bisa menjadi poin yang menarik dari drama kami. Aku pikir penonton akan mampu merasakannya bahkan sejak aku pertama kali melihat naskah, dan aku pikir itulah yang membuat hubungan diantara tokoh-tokohnya lebih menarik.
T: Respon terhadap adegan payung cukup bagus. Banyak yang bilang ini adalah penerus dari adegan payung Kang Dong Won (di “Temptation of Wolves”).
Aku khawatir adegan payung akan tampak mirip. Walaupun tidak dapat dibandingkan, aku sering khawatir jika orang-orang membandingkannya dan menemukan kesamaan, tetapi untungnya semua berlalu dengan cepat (tertawa). Ketika aku melihat naskahnya, aku berpikir setiap orang akan setuju bahwa Je Ha ditulis dengan sangat keren. Aku pikir aku syuting dengan lebih tenang karena hal itu.
T: Seperti apa pertemuan pertama dengan aktris Yoona yang juga seorang idol?
Aku mencoba untuk tidak berpikir seperti itu, dan karena dia adalah seorang aktris yang tampil di drama yang sama denganku, sebagai pasangan, aku berpikir apa yang seharusnya kulakukan supaya kami dapat syuting drama ini dengan menyenangkan. Yoona-ssi mirip sekali dengan tokoh Anna dan cocok dengan peran itu, jadi kupikir aku berkonsentrasi pada aspek itu. Pertemuan pertama kami saat kami makan. Sutradara, Yoona-ssi dan aku makan bersama, tetapi kami tidak terlalu banyak bicara pada waktu itu. Karena aku juga pemalu, aku hanya ingat makan dengan lahap lalu berpisah (tertawa).
T: Bagaimana pandangan kamu tentangnya ketika dia hanya seorang anggota SNSD dan bukan lawan mainmu?
Aku pikir grup SNSD sendiri punya arti yang besar bagi teman-teman seumuranku. SNSD adalah fantasi romantis dari semua pria, sampai-sampai manajerku memberitahuku untuk tidak memperlakukan Yoona dengan sembarangan karena dia melewati hari-harinya di militer berkat Yoona, dan kupikir itu akan sama juga denganku (LOL). SNSD adalah idol yang menjadi teladan.
T: Apakah ada poin-poin yang dapat kamu pelajari dari aktris Yoona?
Dia sangat mendetail dan punya keinginan kuat dan ambisi untuk akting. Aku pikir itu sangat bagus untuk seorang aktris. Ketika kami bekerjasama, aku dapat merasakan sekali lagi hal-hal yang sudah aku lupakan. Dia secara alami punya emosi mendalam karena dia wanita, jadi ketika kita ngobrol, ada banyak kejadian dimana aku menyadari ‘Jadi kamu berpikir seperti itu’.
T: Apakah sulit akting bolak-balik antara action dan melodrama?
Aku memikirkan hal-hal tersebut sebagai situasi. Keduanya termasuk akting, tetapi action diekspresikan melalui tubuh dengan perasaan, sedangkan melodrama diekspresikan seperti kata-kata melalui gerakan-gerakan lain selain action, namun perasaan yang kamu pikirkan adalah sama. Kamu bukannya tanpa perasaan bahkan ketika berkelahi. Pengecualiannya adegan-adegan action membutuhkan banyak gerakan jadi itu lebih melelahkan secara fisik, tapi pusing kepalamu berkurang menurutku (tertawa).
T: Ada banyak adegan action, jadi adegan mana yang paling melelahkan?
Sebenarnya, aku paling khawatir dengan adegan berkelahi di kamar mandi di bagian pertama dari drama, dan itu mudah difilmkan, tetapi hasilnya lebih menarik daripada yang kubayangkan. Menurutku itu menyegarkan. Aku banyak memikirkan bagaimana adegan ini dapat dibuat menarik ketika aku pertama kali membaca naskah, tetapi sutradara mungkin berpikir adegan ini sebagai adegan yang lucu. Tetapi ketika kami meneruskan syuting, adegan itu tidak terlihat seburuk yang ia pikirkan, jadi sutradara mengeditnya hingga membuat adegan ini keren bukan lucu. Adegan itu akhirnya lebih menarik daripada yang sebelumnya kukhawatirkan.
T: Kamu lebih banyak melakukan genre action, apakah ini adalah keputusan yang sengaja?
Itu tidak disengaja, hanya saja seiring waktu, drama-drama punya action di dalamnya. Tetapi dengan mengatakan ini, kupikir salah satu alasan aku memilih drama ini adalah karena aku belum pernah membintangi drama action yang sesungguhnya. Walaupun aku tidak tahu apakah aku tertarik pada proyek-proyek action atau aku memilih proyek-proyek itu karena kebetulan, tetapi jika aku terus melakukan action secara kebetulan, maka mungkin aku juga punya kecenderungan pada action pada titik tertentu (tertentu). Bahkan ketika konferensi pers, aku berkata bahwa ini akan menjadi drama action terakhirku, dan aku berharap main drama yang tidak punya action untuk sementara waktu di masa depan. Karena aku menampilkan cukup banyak action di drama ini, aku mungkin akan kelelahan dan mereka yang menontonku juga tidak akan menganggapnya menarik jika aku melakukan hal yang sama lagi di proyekku selanjutnya, jadi aku ingin menghindari action untuk sementara waktu.
T: Apakah kamu juga menyukai film-film action?
Anehnya tidak. Walaupun aku sangat menyukai film-film action ketika masih muda, aku tidak banyak menonton film action setelah aku dewasa. Aku benar-benar ingin menonton “Doctor Strange” baru-baru ini, tetapi aku tidak menontonnya karena aku tidak punya waktu. Sudah sangat lama semenjak terakhir kali aku menonton film. Sekarang begitu drama berakhir, aku berencana pergi menonton film-film dan pertunjukan yang bagus (tertawa).
T: Kamu melakukan aktivitas-aktivitas yang berbeda seperti musikal, film dan drama, mana yang menurutmu paling cocok denganmu?
Semuanya menarik. Sejujurnya, yang paling nyaman mungkin adalah drama. Sebagian karena aku main di banyak drama selama ini. Semuanya punya pesonanya masing-masing. Panggung juga sangat atraktif, dan aku pikir ini adalah tempat dimana aktor dapat menerima penghormatan; film punya kedalaman dan kesenangan yang hanya dimiliki film; drama punya genre yang beragam dan keunggulan dapat menyelesaikan syuting dengan cepat, umpan balik yang cepat (dari penonton) dan kamu dapat melihat hasil kerjamu secara cepat. Genre dan topik drama akhir-akhir ini juga semakin beragam.
T: Pasti melelahkan melakukan “The K2” dan “The Days” dalam waktu yang sama, apakah ada sesuatu yang membuatmu gigih bertahan?
Dibanding alasan khusus yang membantuku gigih, aku hanya bekerja dengan banyak kesenangan. Aku punya banyak kesenangan ketika tampil, dan aku juga bahagia di atas panggung. Di antara itu, aku juga punya jumpa fans yang aku lakukan dengan senang dan bahagia. Walaupun melelahkan, aku pikir aku mampu gigih bertahan dengan melakukan hal-hal itu.
T: Apakah kamu pernah berpikir ikut ambil bagian dalam OST “The K2”?
Sebenarnya aku menerima tawaran OST kali ini juga, tapi aku menolaknya dengan halus. Kali ini, aku menolak dengan halus dengan harapan seseorang yang dapat menyanyi dan mengekspresikan perasaannya melalui lagu jauh lebih baik daripada aku dapat menyanyikan lagu tema, dan aku juga berharap mengekspresikan diriku sendiri melalui musik suatu hari nanti.
T: Apakah ada waktu dimana kamu berharap kamu juga punya seorang bodyguard seperti Kim Je Ha?
Itu akan sangat bagus. Dia hanya akan menjagaku tak peduli apapun yang aku lakukan, dan bukankah ada juga saat-saat dimana seseorang merasa tidak tenang sekalipun sebagai pria? Berjalan di malam hari juga berbahaya. Tentu saja lebih berbahaya bagi wanita karena mereka lebih lemah daripada pria, tetapi pria juga bisa terjebak dalam situasi yang kurang menguntungkan (tertawa). Kenyatannya, akting sebagai pekerjaan tersendiri juga membutuhkan kerjasama dengan para bodyguard. Terkadang ketika aku tampil di pertunjukan atau pergi ke bandara, kami akan meminta bantuan para bodyguard karena fans mungkin akan berkumpul dan menyebabkan insiden, dan mereka sangat menentramkan di saat-saat seperti itu. Aku berpikir banyak tentang itu ketika aku menganalisis tokoh ini.
T: Penampilanmu di “We Got Married” juga banyak dibicarakan orang.
Ketika syuting “The K2”, aku melihat artikel tentang Bomi-ssi yang salah mengira Tae Joonie sebagai aku. Jadi penulis “We Got Married” menghubungiku untuk menanyakan apakah aku bisa tampil sekali saja. Aku memikirkan tentang hal itu dan berpikir akan menyenangkan jika tampil sebagai tamu kejutan, jadi aku pergi. Itu pertama kalinya aku berada di variety show semacam itu jadi aku sangat gugup. Aku mengenal Tae Joonie dari hyung yang dekat denganku, dan menurutku dia sangat baik. Matanya bersinar terang dan aku berpikir kami akan mampu menjadi dekat sebagai hyung dan dongsaeng. Begitulah kami menjadi dekat.
Aku tidak punya keinginan untuk tampil di “We Got Married”. Kupikir aku akan sangat malu (tertawa). Penonton akan mendapat kepuasan seolah-olah diri mereka sendiri yang melakukannya ketika menonton orang lain menjadi dekat seperti kekasih yang sesungguhnya, dan mereka mungkin akan menikmati menontonnya, tapi jika aku tampil di WGM dan melakukan ini, aku akan menjadi sangat malu dan tersipu-sipu. Aku mungkin tidak akan mampu melakukannya dengan baik (tertawa).
T: Apakah kamu pernah berpikir tampil di variety show lain?
Aku tidak terlalu memikirkan variety show. Aku tampil di “Running Man” sebelumnya, dan itu tak semudah yang kupikirkan. Aku harus terus berlari dan melakukan misi. Setelah main variety sekali saat itu, aku bisa merasakan orang-orang yang melakukan variety show sangat keren dan hebat.
T: Apakah web drama “First Kiss For the Seventh Time” proyekmu selanjutnya? Apa rencanamu di masa depan?
Sebenarnya itu bukan web drama tapi iklan. Iklan itu difilmkan dalam format sebuah web drama. Kamu bisa memikirkan itu sebagai iklan yang difilmkan dengan gaya sebuah drama dengan para aktor tampil bergantian di setiap episode.
Aku masih punya pertunjukan “The Days” di provinsi-provinsi. Aku mungkin akan menghabiskan akhir tahun dengan bahagia bersama anggota tim ketika kami tur ke provinsi-provinsi. Jadwalku untuk “The K2” berakhir hari ini jadi mulai besok dan seterusnya aku akan melihat-lihat proyek yang ditawarkan padaku dan beristirahat. Filmku “Fabricated City” akan tayang awal tahun depan, jadi aku akan menantikannya (tertawa).
T: Apakah ada sesuatu yang harus kamu lakukan sebelum mencapai umur 30-an?
Aku berharap dapat sering berjalan-jalan sebelum aku bertambah tua. Aku ingin naik sepeda motor favoritku dan pergi traveling atau backpacking. Aku ingin pergi dalam sebuah perjalanan dimana aku bisa melihat dan merasakan banyak hal tanpa tujuan yang pasti.
T: Kamu ingin menjadi aktor yang seperti apa di masa depan?
Ini adalah pertanyaan yang sangat sulit dan juga sebuah pertanyaan yang terus-menerus kutanyakan dan kupikirkan sendiri. Aku selalu mengatakan dengan abstrak ‘aku ingin menjadi aktor yang baik’, tetapi aku mempertanyakan diriku sendiri apa artinya menjadi aktor yang baik. Ketika aku bertanya-tanya apakah seorang aktor yang selalu membawa kesuksesan secara komersial pada dramanya, seorang aktor yang popular, atau seorang aktor yang menghasilkan banyak uang adalah aktor yang baik, aku menyimpulkan mungkin jawabannya tidak. Aku masih berpikir tentang itu.
Setiap kali aku bekerja di suatu proyek, aku melakukan yang terbaik dan berusaha menikmatinya ketika aku berakting. Karena aku melakukan ini di setiap proyekku dan menyambut proyek baru lainnya, aku punya harapan aku akan melihat diriku sendiri sebagai seorang yang menjadi aktor yang baik ketika aku mengingat kembali diriku sendiri di lain kesempatan. Itulah mengapa aku mencoba menikmati bekerja di setiap proyek yang aku kerjakan.
Terjemahan Korea-Inggris: Gabby (JCW Kitchen)
Terjemahan Inggris-Indonesia: kanz
Sumber: Top Star News, JCW Kitchen