Ji Chang Wook’s Ta Hwan’s character analysis by a Singaporean reporter.
Rotten Wood
vs Big Hero
Finished
marathoning all 51 episode, not because of the Empress.
Not because
of Chinese history, Yuan history is not the important point, not concern about
how great Goryeo people are. It is going back to the basics of Korean drama,
who love whom is the most important.
The most interesting was seeing netizens fight, Empress Ki Ha Ji Won, should she love the little Yuan emperor Ji Chang Wook or the deposed Goryeo king Joo Ji Mo and who actually is the main male lead.
The problem
that arises from a superficial classification is: Do you want a piece of rotten
wood who place you as No. 1 naturally, or someone who places the country as
priority who is both capable in fine and martial arts but you are at the most
his No.2 because this hero will only think about you when he has time to relax.
Of course, I have to add that the piece of rotten wood is very handsome, he is
mischievous and also the head of a country.
In the
drama, who is the most loved, in my view it is quite obvious, but it involves a
nation’s pride so it cannot be openly declared.
However you
see it, towards the deposed Goryeo King, it arises of hero worship. Having
achieved your own nation leader’s favor, if he wants it, your body and soul
will have to be submitted and then displaying a sort of reluctance to part with
this relationship.
With the
other person, from the beginning, there was lots of little arguments like
lovers. Although because of national and family grievances, a line needs to be
drawn but the heart has started to pound, it was very obvious.
Historical
journals are written by humans and they can never be verified. Based on
common hearsay pass down through the generations, the Yuan emperor was quite
lecherous. Empress Ki’s family also splashed their wealth frivolously. There
was records that Yuan Emperor ruled for 35 years and thus occupied a third of
the yuan dynasty time. He ascended at 14 and went through 7 years of bloody
fights to win power and then utilized capable staff such as TalTal, yes, the
rather handsome general in Empress Ki, whom fans said he and the empress should
get together. There was much push in science, culture and education.
Forget it, I
rather choose to believe what I believe. I just find that prior to becoming
emperor, being sent to the remote Daechon island and being able to survive, the
Yuan emperor has some resilience, he must have some capabilities that others do
not have.
To the
Koreans, their own people ---- Empress Ki and the deposed king, they are all
brilliant and great. However after watching 51 episodes, you will discover that
the real hero in Empress Ki should be the Yuan emperor.
You just
cant possibly not love such a man. Regardless of the temptations of other
women, even knowing he is just a tool in revenge, seeing her ambition and yet
still willingly study hard for her and stand up to the terrifying people in
court and then forgiving her repeatedly with undying devotion.
And even
discovering that the prince was the son of the empress and the deposed king, he
only thought about how to protect his true love. Even after being harmed by the
bad and evil guys, he continued to take his poison only to help her remove all
obstacles that she may face.
The most
noble thing was his last words: I love you.
From my
point of view, there is no man more heroic than him.
Because, he
was originally a useless ordinary person. He was cowardly, afraid of death, he
sell out his friends, he is jealous and sometimes stupid enough to fall into
traps but because he loves one person, whatever impossible things, he will do
without regrets.
A big hero
fighting bravely at war killing many enemies, what has it got to do with you.
The rotten wood who is afraid of pain but because of you, held onto a small
broken porcelain fragment and bleed profusely is the one that is most moving.
Chinese-English translation: qwenli
First
published on Singaporean magazine, iWeekly Magazine no.882 September 25, 2014.
Analisis karakter Ji Chang Wook, Ta Hwan di “Empress Ki” oleh reporter
Singapura
Orang Tak
Berguna vs Pahlawan Besar
Selesai menonton 51 episode, bukan karena Sang Ratu.
Bukan karena sejarah China, sejarah Yuan bukanlah poin yang penting, juga
tidak peduli pada betapa hebat orang-orang Goryeo. Ini kembali lagi pada
dasar-dasar drama Korea, siapa yang mencintai siapa adalah yang paling penting.
Yang paling menarik adalah melihat netizen berperang, Ratu Ki Ha Ji Won,
haruskah ia mencintai Kaisar Yuan kecil, Ji Chang Wook atau Raja Goryeo yang
digulingkan, Joo Jin Mo dan siapakah sebenarnya pemeran pria utama.
Masalah yang muncul dari klasifikasi sederhana yaitu: Apakah anda ingin
seseorang tak berguna yang menempatkanmu sebagai no.1 secara natural, atau
seseorang yang menempatkan negara sebagai prioritas yang juga menguasai seni
dan bela diri tetapi maksimal maksimal akan menjadi no.2 karena pahlawan itu
hanya akan memikirkan anda ketika ia punya waktu beristirahat. Tentu saja, saya
harus menambahkan bahwa orang yang tidak berguna itu sangat tampan, nakal dan
juga seorang pemimpin negara.
Di drama, siapa yang paling dicintai, dalam pandangan saya sangat jelas,
tetapi ini melibatkan harga diri bangsa sehingga tidak bisa diomongkan secara
terbuka.
Bagaimanapun anda melihatnya, muncul pemujaan terhadap pahlawan, terhadap
Raja Goryeo yang turun dari tahta. Mendapat kebaikan hati dari pemimpin
negaramu sendiri, jika dia menginginkannya, jiwa dan ragamu harus diberikan dan
akhirnya menghasilkan sikap segan pada hubungan ini.
Dengan orang
yang lain, dari awal, banyak pertengkaran-pertengkaran kecil seperti pasangan
kekasih. Walaupun karena kesedihan terhadap negara dan keluarga, ada hal yang
tidak boleh dilangkahi tetapi hati telah mulai bergetar, itu sangat jelas.
Catatan
sejarah ditulis oleh manusia dan tidak pernah bisa diverifikasi. Berdasarkan pada
omongan dari mulut ke mulut yang diceritakan dari generasi ke generasi, Kaisar
Yuan itu tidak bermoral. Keluarga Ratu Ki juga menghambur-hamburkan kekayaan
mereka dalam kemewahan. Ada catatan sejarah bahwa Kaisar Yuan memerintah selama
35 tahun dan oleh karena itu memerintah selama sepertiga zaman Dinasti Yuan. Dia
naik tahta pada umur 14 dan mengalami pertempuran berdarah selama 7 tahun untuk
meraih kekuasaan dan kemudian mempekerjakan staf yang kompeten seperti TalTal,
ya, jenderal tampan di “Empress Ki”, banyak fans yang menyatakan ia dan Ratu Ki
seharusnya bersama. Ada banyak dorongan di bidang pengetahuan, budaya, dan
pendidikan di masa itu.
Lupakan itu,
saya lebih baik memilih mempercayai apa yang saya percayai. Saya hanya melihat
bahwa sebelum menjadi kaisar, dikirim ke Pulau Daechong yang asing dan dapat
bertahan hidup, Kaisar Yuan ini punya ketahanan, dia pasti punya beberapa
kemampuan yang tidak dipunyai orang lain.
Untuk orang
Korea, rakyatnya sendiri --- Ratu Ki dan raja yang turun tahta, mereka brilian
dan hebat. Namun setelah menonton 51 episode, anda akan menemukan bahwa
pahlawan yang sebenarnya di “Empress Ki” adalah Kaisar Yuan.
Anda tidak
mungkin tidak mencintai lelaki sepertinya. Tidak peduli terhadap godaan wanita
lain, walaupun tahu bahwa dia hanya alat untuk balas dendam, mengetahui
ambisinya dan tetap mau belajar dengan rajin untuknya dan berdiri tegak
menghadapi orang-orang di istana dan kemudian memaafkannya berulang kali dengan
kesetiaan yang tidak pernah mati.
Dan bahkan
mengetahui bahwa si pangeran adalah anak dari ratu dan raja yang digulingkan,
dia hanya berpikir bagaimana melindungi cinta sejatinya. Bahkan setelah
disakiti oleh orang-orang yang jahat dan keji, kaisar tetap meminum racun hanya
untuk membantunya menghilangkan hambatan yang mungkin dia hadapi.
Hal yang
paling mulia adalah kata-kata terakhirnya: aku mencintaimu.
Menurut pandangan
saya, tidak ada lelaki yang lebih heroik darinya.
Karena, dia
awalnya orang biasa yang tak berguna. Dia penakut, takut akan kematian, dia
jual teman-temannya, dia pencemburu dan terkadang cukup bodoh hingga jatuh
kedalam jebakan tetapi karena dia mencintai satu orang, apapun hal yang
mustahil, dia akan melakukannya tanpa rasa penyesalan.
Pahlawan besar
berperang dengan gagah berani menewaskan banyak musuh, itulah yang anda
dapatkan. Orang yang tak berguna yang tidak kuat menahan rasa sakit, tetapi
karenamu, dia memegang serpihan keramik kecil hingga berdarah-darah adalah yang
paling menggetarkan hati.
Terjemahan Mandarin-Inggris: qwenli
Terjemahan Inggris-Indonesia: kanz
Pertama kali
dipublikasikan di majalah Singapura, iWeekly no.882 25 September 2014.
true..... agree..... a man afraid of pain & death but would do anything for the one he loved...
ReplyDelete