Yap waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba! Aktor kesayangan kita akan tampil di film terbarunya berjudul “Fabricated City”. Film action comedy yang berkisah tentang seseorang yang dituduh membunuh dan perjuangannya membersihkan nama baiknya ini sedang ngetren di Korea. Terbukti sudah lebih dari 2 juta tiket terjual hanya dalam 2 minggu saja. Gak cuma di Korea, film "Fabricated City" akan ditayangkan di Indonesia dan 31 negara lainnya! Di Indonesia sendiri bulan Maret nanti kalian sudah bisa menyaksikan aksi Ji Chang Wook di layar lebar. Tunggu tanggal mainnya!
Sebagai bukti rasa cinta kita kepada Ji Chang Wook (ceilah), JCW Indonesia berencana mengadakan nonton bareng alias nobar di beberapa kota di Indonesia. Aseek!!! Nah seperti biasanya, film-film Korea cuma ditayangin di bioskop CGV se-Indonesia (mengingat CGV adalah anak perusahaan CJ Entertainment). Nah maka dari itu kalian yang ingin nonton hanya bisa nonton di bioskop-bioskop CGV yang tersebar di berbagai kota, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan lain-lain. Sambil nunggu tanggal rilisnya, kita akan mengadakan project nobar ini di bioskop-bioskop CGV di beberapa kota. Yang sudah fix adalah Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta. Nah, untuk kamu yang ada di kota-kota tersebut dan berminat ikut nobar, kalian tinggal mendaftarkan diri kalian ke kita.
Lokasi Bioskop CGV di Seluruh Indonesia
Kalau selain 3 kota itu gimana? Masih ada kesempatan buat kalian! Kami berencana untuk mengkoordinir nobar di kota-kota lain asalkan peminatnya mencapai 25 orang dan ada koordinator di kota tersebut. Kalau tidak mencapai 25 orang ya kemungkinan susah. Maka dari itu, bagi kalian yang berasal dari kota-kota lain dan kebetulan berminat untuk mengadakan nonton bareng “Fabricated City” juga, kalian bisa mendaftarkan diri kalian. Boleh perorangan, boleh kelompok. Lebih bagus lagi kalau ada yang menawarkan diri sebagai koordinator acara nobar di kota kalian.
"Fabricated City" tembus 2 juta penonton
Lalu apa sih keuntungannya nobar? Nonton sendiri kan juga bisa. Ya emang bisa tapi ada beberapa keuntungan yang bisa kamu peroleh kalau ikutan nobar.
1. Asiknya rame-rame. Yang namanya nonton film di bioskop pasti aneh kalau nonton sendirian, minimal pasti sama pacar, teman, sahabat, saudara, dll. Nah itulah keuntungannya nobar, kamu bisa nonton rame-rame sama teman-teman sesama fans Ji Chang Wook dan kamu bisa seru-seruan bareng! Tanpa takut dianggap gila! Kalo 1 bioskop fans Ji Chang Wook semua pasti asik dong..
2. Kumpul bareng fans Ji Chang Wook. Mungkin selama ini kamu merasa sebagai satu-satunya fans Ji Chang Wook di wilayah kamu. Nah dengan adanya nobar ini, kamu bisa ketemu teman-teman kece yang satu pemikiran dan satu bias. Kapan lagi coba kamu ketemu sama fans Ji Chang Wook, seru-seruan bareng, foto-foto bareng, nonton film bareng, semuanya bareng. Kamu juga bisa kenalan dan malah menambah teman baru dari berbagai pelosok kota kamu.
3. Dapet goodies dari JCW Indonesia. Semua peserta nobar akan mendapatkan goodies dari JCW Indonesia berupa poster, gantungan kunci, dan handbanner. Panitia juga akan menyiapkan spanduk dan goodies lainnya untuk foto bareng peserta untuk diupload di media sosial kita. Ya daripada sekedar nonton doang, mending nonton sekaligus dapat bonus goodies Ji Chang Wook dan narsis bareng-bareng.
Bagi kalian yang berada di luar kota Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya dan ingin mengadakan nobar, silahkan kasih komentar/DM/mention ke media sosial kita (twitter, FB, IG) atau daftar ke Line@ jichangwook_id (pakai @).
Kabar gembira untuk kita semua!! “Fabricated City” akan tayang di Indonesia! Setelah diputar di bioskop-bioskop Korea dengan hasil yang sangat menggembirakan, bertengger di posisi teratas selama 5 hari dengan penjualan tiket mencapai 1,2 juta, kini “Fabricated City” akan dieskpor ke banyak negara. “Fabricated City” mengalahkan film yang juga dirilis CJ Entertainment, “Confidential Assignment” (yang dibintangi Yoona) dengan menduduki posisi no.1 pada penjualan tiket dan menjadi film tercepat yang ditonton 1 juta orang di tahun 2017! Selamat untuk Ji Chang Wook, para pemain dan kru film lainnya!
Dengan melihat kesuksesan film ini, CJ Entertainment pun akan mengekspor film ini ke 12 negara serta bekerjasama dengan European Film Market (EFM). Negara-negara yang beruntung tersebut adalah Indonesia (yeaah!!), Taiwan, India, Macao, Italia, Vietnam, Australia, Selandia Baru, Filipina, Amerika Serikat, Kanada dan beberapa negara lainnya yang dijadwalkan penayangannya dalam beberapa bulan ke depan. Untuk wilayah Amerika Utara (AS&Kanada), Vietnam dan Indonesia, CJ Entertainment akan mengelola pendistribusian film ini sendiri.
CJ Entertainment USA juga mengumumkan akan menayangkan “Fabricated City” di Amerika Serikat dan Kanada mulai 17 Februari. Seperti kebiasaan CJ Ent USA sebelumnya, mereka akan menayangkan film ini pertama kali di bioskop CGV di Koreatown, Los Angeles, California sebelum ke kota-kota lain. Rencananya “Fabricated City” juga akan tayang di Buena Park, Dallas, Honolulu, dan dua kota di Kanada, Vancouver dan Toronto.
Untuk Indonesia sendiri, belum ada pengumuman resmi dari CGV Indonesia, jaringan bioskop di bawah bendera CJ Group yang biasa menayangkan film-film Korea. Kapan dan dimana jadwal tayang filmnya belum diumumkan. Tetapi biasanya CGV akan menayangkan film Korea selama 1-2 minggu jadi cek terus website CGV Indonesia (cgv.id) untuk tahu jadwal tayang selengkapnya dan info penjualan tiket. Rencananya JCW Indonesia juga akan mengadakan nonton bareng/nobar di Jakarta dan Surabaya. Info lebih lanjut akan kami publikasikan setelah ada kepastian rilis film di Indonesia. Stay tune!
Sementara itu, Ji Chang Wook juga sedang sibuk mengikuti stage greeting (dimana para pemain film akan menyapa penggemar) di Seoul, Busan dan Daegu sebelum atau sesudah film ditayangkan. Jadwalnya ada di bawah ini:
CJ Entertainment juga merilis gambar-gambar terbaru dari film "Fabricated City":
Jam tangan Ji Chang Wook tidak pernah berhenti berputar. Dia
tidak pernah berlari dari faktor-faktor di depannya dan terus berlari ke depan
hingga sekarang, terus menerus mengosongkan dan mengisi dirinya tanpa henti.
Kehidupan kita penuh dengan faktor-faktor. Kita tidak bisa
memprediksi apa yang mungkin terjadi esok hari dan bahkan hal-hal yang terjadi
hari ini, kita tidak tahu ketika sebuah faktor tiba-tiba muncul. Ada dunia yang
dipalsukan dimana faktor-faktor ini, yang sulit untuk diprediksi, dikontrol
oleh (seseorang dengan) kekuasaan yang luar biasa. Seorang pengangguran biasa,
yang terperangkap oleh faktor-faktor yang dipalsukan di dunia itu, mulai
melawan. Film “Fabricated City”, yang akan dirilis bulan Februari, adalah
tentang seorang pria biasa yang dalam situasi yang penuh kepalsuan dituduh
sebagai pembunuh dan bagaimana ia akan mengungkap kebenaran di balik kasus
tersebut. Ji Chang Wook berperan sebagai ‘Kwon Yoo’, seorang pemimpin yang
meraih kemenangan demi kemenangan di dunia game, tetapi pada kenyataannya,
hanyalah pria penggangguran yang kecanduan game, dan mengisi perutnya dengan
semangkuk mie instan di warnet.
Bagi para aktor, semua proyek mereka sebelumnya dapat menjadi
sebuah faktor. Lewat ‘Donghae’ sebagai pemuda tampan dan kemudian sebagai
kaisar lemah di ‘Empress Ki’, dia menjadi sosok pahlawan kuat di ‘Healer’. Lalu
melalui ‘The K2’, berakting sebagai tentara bayaran yang menjadi bodyguard, ia
meraih puncak berakting action. Sembari mengisi filmografinya dengan berbagai
tipe yang tak terduga, ia menjadi seorang bintang, mendapat sambutan hangat
dari fans di Asia. Rasa canggung dari label ‘aktor’ telah terlewati; pengalaman
merasa tersesat dan bertanya-tanya apakah jalan ini adalah jalan yang benar
sekarang telah menjadi energi untuk hari ini. Kapanpun ia punya kesulitan, ia
mendapat kekuatan terbesar dari ibu dan teman-temannya (anjing peliharaannya
juga sumber dukungan yang besar). Dunia Ji Chang Wook terbuat dari rajinnya ia
mengisi tempat-tempat kosong itu dengan kenyamanan dan dukungan mereka. Dan di
dunia itu, Ji Chang Wook menantikan kehidupan yang baik.
“Aku bukan hanya aktor, tetapi juga
seorang manusia. Di masa lalu aku sering mengkhawatirkan aktingku tetapi
kekhawatiran terbesarku sekarang, sebagai manusia, adalah bagaimana aku bisa
hidup bahagia. Aku masih tidak yakin dengan jawabannya. Aku masih tidak tahu.
Aku hanya tahu ini. Kebahagiaan dan ketidakbahagiaanku ditentukan oleh
pikiranku.”
Hari ini
adalah konferensi pers “Fabricated City”. Sebagai peran utama pertamamu di
sebuah film kamu pasti merasa gugup.
Aku sangat gugup sampai-sampai aku tidak bisa tidur nyenyak
tadi malam. Diatas segalanya, aku penasaran bagaimana filmnya dirilis. Ada
cukup banyak elemen yang mirip komik di dalam film dan ada adegan-adegan yang
kurang jelas di skenario. Aku harus berakting sesuai imajinasiku dan aku ingin
melihat bagaimana bagian-bagian itu diselesaikan. Masih ada beberapa waktu
sebelum dirilis. CG-nya belum selesai jadi aku belum bisa melihat versi
finalnya. Aku menjadi lebih penasaran karena kepribadian Sutradara Park Kwang
Hyun sangat unik. Ia adalah alasanku memilih berakting di “Fabricated City”.
Hanya dengan melihat skenario aku tidak yakin apakah aku sebaiknya memilih film
ini sebagai peran utama pertamaku di film tetapi aku menjadi yakin setelah
bertemu dengan sutradara dan berbicara dengannya. Aku merasa jika sutradaranya
adalah Park Kwang Hyun, aku akan mampu melakukan film pertamaku dengan menarik
dan menyenangkan.
Sebagai seorang aktor yang tampil di
film ini, hasil semacam apa yang kamu anggap sukses?
Mampu menyelesaikan syuting film
pertamaku dengan lancar, dan bertemu dengan semua aktor dan para staf selama
syuting, aku menganggapnya sebagai kesuksesan. Tentu saja akan bagus kalau film
ini menjadi box office tetapi itu hanya harapan. Akan sangat bagus jika
penonton memilih (film kami) dan film ini menggugah hati mereka. Jika film ini
meraih kesuksesan itu luar biasa, tetapi aku tidak ingin terlalu serakah.
Film ini pasti menjadi beban berat juga
bagi Sutradara Park Kwang Hyun, sebagai film pertamanya setelah “Welcome to
Dongmakgol”. Mungkin beban yang kalian berdua rasakan menciptakan energi
positif.
Tidakkah beban sutradara lebih berat
daripada bebanku? Sutradara adalah orang yang sangat mendetail. Ia mengeluarkan
banyak usaha supaya mewujudkan apapun yang ada di pikirannya. Dia akan terus
berjuang tanpa lelah sampai pengambilan gambar setiap adegan terselesaikan
dengan memuaskan, jadi ketika dia bilang “oke”, itu juga menciptakan rasa
percaya padanya. Ini adalah pertama kalinya aku syuting film jadi ada banyak
hal yang tidak aku ketahui tetapi aku hanya mempercayai sutradara ini dan
melihat ke aktor-aktor dan staf lainnya memberikanku kenyamanan jadi aku bisa
rileks.
“Action” sekali lagi menjadi kata kunci.
Dari “Healer” hingga “The K2”, pada titik tertentu kata “action” mengisi
filmografi Ji Chang Wook sebagai kata kunci.
Aku sebenarnya terkejut juga dengan
fakta itu. Aku tidak melakukannya dengan sengaja. Aku hanya membiarkannya
mengalir dan memilih satu project sesuai dengan situasi dan ketika aku terpilih
untuk sebuah project, filmografiku terbentuk seperti itu jadi sepertinya memang
begitu. Apapun itu, aku ingin berhenti (melakukan action) sekarang. Ada banyak
hal lain yang ingin kutunjukkan selain action. Akan ada hal-hal lain yang lebih
menyenangkan bagiku. Kupikir sungguh beruntung aku berakting action sepuasnya
ketika tubuhku sedikit lebih baik. Ada kesenangan yang memuaskan ketika
melakukan action. Action itu menyenangkan dan terlihat bagus dan keren. Di satu
sisi, action seperti sebuah romansa (yang ideal) bagiku. Aku ingat menonton
“Fist of Fury” ketika aku masih kecil dan meniru gerakan-gerakannya.
Kebahagiaan menonton film action juga
tentang kepuasan.
Aku berharap “Fabricated City’
memberikan penonton pengalaman merasakan kepuasan itu. Pemeran utama di film
ini adalah orang-orang biasa. Seorang pria yang berhenti dari kegiatan
atletiknya sebagai atlet taekwondo karena sebuah kesalahpahaman dan menjadi
pengangguran. Bersama dengan orang-orang di sekitarnya, ia melawan kekuatan
yang lebih tinggi dan melewati situasi-situasi sulit. Proses bagaimana ia
mencari keadilan akan dijelaskan dengan baik. Aku harap kepuasan yang
protagonis rasakan akan diterima oleh penonton, begitu juga dengan harapan
bahwa dunia masih menjadi tempat tinggal yang layak dihuni.
Ngomong-ngomong,
kamu tidak pernah memainkan protagonis yang benar-benar keren dan sempurna.
Kamu selalu memainkan karakter yang punya kekurangan atau trauma tertentu.
Karakter-karakter seperti itu tidak
menarik. Kupikir tidak ada orang yang sempurna. Tidak memiliki kekurangan sama
sekali juga bisa menjadi kekurangan. Ketika aku memerankan sebuah karakter aku
memikirkan tentang apa yang membuatnya tidak sempurna.
Apa
kekuranganmu sebagai seorang manusia?
Yah, pada titik tertentu aku
sepertinya menjadi seseorang yang kekurangan cinta. Apakah itu memberi atau
menerima.
Beberapa
tahun terakhir terlewati dengan kesibukan, tanpa istirahat. Kamu juga aktif di
Cina.
Aku bekerja terus menerus. Kapanpun
aku merasa lelah dan letih, aku akan me-recharge diriku sendiri (terus
menerus). Apakah itu secara emosional atau fisik. Itu menjadi pertandingan
antara seberapa banyak aku me-recharge diriku sendiri dan seberapa banyak aku
menghabiskan energi (diriku). Kapanpun aku punya waktu istirahat ketika aku
masih muda, aku berpikir aku punya banyak waktu. Tetapi sekarang ketika waktu
terasa tidak cukup, aku ingin menggunakan waktu itu untuk diriku sendiri.
Sebagai contoh, di masa lalu ketika temanku berkata “Ayo keluar, ayo melakukan
ini”, bahkan ketika aku tidak ingin melakukannya, aku akan mengikuti karena aku
tidak punya hal lain untuk dilakukan. Sekarang, aku mengambil lebih banyak
inisiatif dan menyarankan melakukan sesuatu dulu. Untungnya teman-temanku
mengikutinya dengan baik.
Bagaimana
kamu mengisi kembali energi dirimu yang habis akhir-akhir ini?
“The K2” selesai syuting pada akhir
tahun jadi ada banyak pesta minum-minum. Aku menikmati minum-minum sekitar 3 bulan
dan kemudian aku pelan-pelan mulai meminum teh dibanding alkohol dan pergi
makan-makan. Sekarang aku telah memakan semua yang aku inginkan dan aku sedang
diet. Ada banyak promosi film yang dijadwalkan. Berat badanku cenderung naik
ketika aku beristirahat. Aku tidak melakukannya dengan sengaja, hanya saja aku
sangat suka makan hingga aku tidak mengontrol apa yang aku makan. Aku meminum
teh daripada alkohol dan aku sekarang hanya makan dua atau tiga kali sehari.
Di
sisi lain, aktor Ji Chang Wook telah mengalami perubahan besar. Bagaimana
perubahan itu mempengaruhimu?
Sejujurnya, aku tidak memberikan
banyak perhatian pada perubahan itu. Tidak ada perubahan sama sekali pada
hidupku. Aku masih bertemu dengan teman-teman lamaku dan hidup tidak berubah
secara dramatis sama sekali. Tetapi belum lama ini aku bertemu seorang teman
yang sudah lama tak kujumpai dan dia berkata dia pikir aku akan selamanya jadi
anak-anak tetapi aku sudah dewasa sekarang. Aku juga berpikiran begitu tetapi
aku sedikit merasa sedih dengan kata-kata temanku. Sekalipun aku bertambah tua
aku ingin hidup seperti anak-anak.
Di masa lalu, kamu memutuskan pergi ke
Jeongdongjin begitu saja, masuk ke mobil dan tidur di rest area?
Itu benar. Saat itu pertengahan
musim panas. Aku tidur di rest area dan pergi ke Busan.
Kamu
tidak punya banyak waktu akhir-akhir ini jadi pasti sulit untuk pergi begitu
saja seperti itu.
Sekalipun aku jarang sekali bisa
melakukannya, aku pergi ke Jepang dengan teman-temanku beberapa hari yang lalu.
Teman-temanku dan aku merasa sedikit tertekan jadi kami berpikir bagaimana
mengubah perasaan kami dan kami pergi ke Jepang tanpa berpikir panjang dan
kembali kemarin. Kami pergi ke onsen (sauna Jepang), makan makanan enak dan
juga pergi berjalan-jalan. Kenyataan bahwa aku punya teman yang dapat melakukan
hal itu denganku, yang dapat terbang denganku seperti itu, membuatku bersyukur.
Setiap orang punya masa menyenangkan dan sulit. Sebagai seorang aktor, ada saat
dimana aku bertanya-tanya apakah aku bisa melakukan ini dengan baik tetapi ada
juga saat dimana aku bahagia hanya karena aku berakting. Kesepian yang kamu
rasakan sebagai seorang individu, aku tidak ingin merasakannya lagi tapi
kesepian itu semakin mendalam saat akhir tahun. Itulah mengapa aku pergi ke
Thailand dengan ibuku. Itu mungkin perjalanan terakhirku dengan ibuku sebelum
aku wamil.
Apakah menjadi seorang aktor hal yang
baik?
Tentu saja. Masih banyak momen-momen
yang menyakitkan tetapi begitu aku melewati momen-momen itu, jika aku bisa
sinkron dengan aktor-aktor lain dan berdiri diatas panggung, aku mengalami
momen katarsis. Seperti sebuah orgasme. Jika aku membayangkan momen itu saja,
aku dapat mengatasi rasa sakit dari bekerja keras sepanjang malam, berolahraga
dan berlatih keras untuk project. Lokasi syuting juga jauh lebih nyaman
sekarang dibanding di masa lalu. Ketika aku masih pendatang baru, supaya dapat
berkonsentrasi untuk peranku, aku akan berhenti menemui orang lain 2 hari
sebelum aku pergi ke lokasi syuting. Tokoh yang aku perankan di “My Too Perfect
Sons”, Mipoong, bertolakbelakang dengan karakterku yang sebenarnya. Dia feminin
dan suka merajut. Supaya dapat memerankan tokoh itu, aku akan berdiam diri di
kamarku dan berpikir jika aku adalah Mipoong, aku akan melakukan ini atau itu.
Sekarang kupikir tidak mungkin menjadi tokoh di project itu. Aku hanya harus
berpura-pura dengan sangat baik supaya membuatnya seperti tokoh itu. Sekalipun
aku tidak sedih, aku harus lebih mendetail dalam mempertimbangkan bagaimana
terlihat lebih sedih. Setiap momen aku berakting harus tulus dan jujur.
Bagaimana
perasaanmu melihat kembali ke usia 20-an?
Aku hidup dengan intens dan bekerja
sangat keras. Ketika aku berusia 30 tahun aku bertanya-tanya kapan aku bisa
beristirahat dengan sepenuhnya saat Natal; berapa kali aku tidak menghabiskan
ulang tahunku di lokasi syuting; kapan aku akan bisa tinggal di rumah saat
akhir tahun dan tidak melakukan apapun kecuali istirahat; aku memikirkan
tentang hal itu tetapi ternyata (jawabannya) tidak banyak.
Kamu pernah bilang kamu ingin
mengendarai Harley Davidson dan bepergian sebelum usia 20-an lewat.
Sebenarnya naik sepeda motor menjadi
hobiku. Walaupun aku tidak melakukan perjalanan besar, aku mengendarai motorku
di musim semi, awal musim panas dan musim gugur. Aku pergi ke luar kota Seoul
dengan teman-temanku dan juga mengendarai motor ketika aku pergi ke Italia.
Bahkan
saat kamu tidak ada jadwal dan bisa beristirahat dan tidak melakukan apapun,
kamu tampaknya masih melakukan banyak hal.
Walaupun aku kelihatannya melakukan
sesuatu aku sebenarnya tidak melakukan apapun. Walaupun aku mengendarai motor
dan bertemu teman-temanku, ketika aku bertemu mereka aku tidak melakukan apapun
dan kami hanya menghabiskan waktu di kafe.
Waktumu
tampaknya terisi penuh.
Itu mungkin karena aku main drama
musikal “The Days” bahkan ketika aku syuting untuk “The K2”. Waktu itu aku juga
melakukan jumpa fans (dengan) chimaek (chicken&maekju=ayam goreng&bir)
di Sungai Han. Aku ingin melakukan jumpa fans yang tidak diisi penampilan atau
event dan hanya menghabiskan waktu dengan para fansku makan chimaek dengan
santai sambil menonton drama di layar lebar. Untungnya aku bisa melakukannya
kali ini. Sebenarnya sedikit berlebihan untuk memasukkan “The Days” ke dalam
jadwalku tetapi itu adalah musikal yang aku sayangi. Lebih dari apapun, aku
punya rasa sayang kepada orang-orang yang terlibat. Aku berterimakasih kepada
tim “The K2” dan “The Days” atas pengertiannya pada jadwalku. Ini sebenarnya
perasaan yang sulit untuk digambarkan. Aku merasa bersalah, tapi juga bahagia
dan bersyukur.
Kamu akan pergi wamil tahun ini. Kamu
mungkin merasa khawatir karena akan ada jeda waktu yang lama.
Bukankah lebih enak kalau aku pergi?
Aku akan bisa merasakan sesuatu yang baru dengan teman-teman yang masih muda.
Tentu saja akan ada berbagai macam orang jadi mungkin ada juga orang yang akan
menggangguku tanpa alasan jelas. Walaupun ada perbedaan usia yang besar, malah,
aku pikir aku akan bisa lebih baik menjalaninya dengan melihat mereka. Untuk
saat ini, sebelum aku wamil, aku ingin melakukan satu project lagi dimana aku
bisa menikmatinya dan bersenang-senang.
Simak video di balik layar pemotretan Ji Chang Wook di bawah ini:
Ji Chang Wook menghadiri VIP Premiere (dimana para selebritis diundang untuk menonton film) pada 6 Februari kemarin untuk film terbarunya “Fabricated City”, sebelum dirilis ke publik pada tanggal 9 Februari.
Bertempat di CGV Theater Wangsimni, Seoul, acara VIP Premiere ini bisa dibilang sukses dan ramai didatangi para undangan dan fans yang beruntung. Ji Chang Wook menghadiri acara ini bersama sejumlah aktor “Fabricated City” dan sutradara Park Kwang Hyun. Dengan setelan sweater oranye dan celana hitam, Ji Chang Wook terlihat mencolok dibanding para lawan mainnya seperti Shim Eun Kyung, Oh Jung Se, Kim Min Gyo, Kim Ki Cheon, Ahn Jae Hong, dan Kim Sang Ho.
Sejumlah bintang pun berdatangan untuk memberikan dukungan, mulai dari aktor dan aktris, idol, penyanyi, hingga model. Aktor-aktor yang datang antara lain Lee Jun Ki (Hero/7 First Kisses), Go Kyung Pyo (Reply 1988), Jung Kyung Ho (Missing Nine), Park Sung Woong (Task Force 38), Han Sung Min (Sons of Sol Pharmacy), Jo Sung Ha (The K2), Jo Jae Yoon (Empress Ki), Kim Mu Yeong (Empress Ki), Choi Tae Joon (Missing Nine), Kim Young Kwang (Bachelor’s Vegetable Store), dan Kim Tae Hoon (My Beloved Eundong). Sedangkan aktris yang menyempatkan diri untuk datang antara lain Oh Ji Eun (Smile Donghae), Ra Mi Ran (Reply 1988), Esom (Like for Likes), Lee Ye Eun (The K2), Park Jin Joo (Sunny), Nam Bo Ra (The Moon Embraces the Sun), Jin Se Yeon (Five Fingers), Kim Mi Kyung (Healer), Park Min Young (Healer), Song Yoon Ah (The K2), Chae Soo Bin (Moonlight Drawn By the Clouds), Do Hee (Reply 1994), Choi Kang Hee (Protect the Boss), Ha Yeon Soo (Legendary Witches), dan Seo Woo (Cinderella’s Sister). Tak ketinggalan penyanyi Jo Sung Mo, mantan member UKiss Dongho, mantan member After School Jung Ah, Jun.K 2PM, Jonghyun CNBLUE, Junhyung 2Bic, Jinyoung B1A4, dan aktor musikal “The Days” Kang Tae Eul. Model fitness dan selebritis Clara dan Yoo Seung Ok juga hadir untuk mendukung “Fabricated City”. Selain para selebritis tadi, Ji Chang Wook juga mengundang ibunya dan temannya Kang Woo dan Ysvespa.
Teman-teman dan lawan main Ji Chang Wook datang memberikan dukungan untuk film pertamanya
Sekarang tinggal harap-harap cemas sebelum filmnya diputar dalam skala nasional pada 9 Februari nanti. Semoga saja sukses dan mendapat sambutan hangat dari para penonton! “Fabricated City” Fighting!
Berikut foto-foto dan video dari VIP Premiere kemarin:
Seperti tahun kemarin, tahun ini agensi Ji Chang Wook, Glorious Entertainment juga merilis kalender resmi/official untuk tahun 2017 bertajuk "While there is life, there is hope"! Ada dua versi bahasa yang dirilis yakni bahasa Korea dan bahasa Jepang. Tetapi khusus untuk versi bahasa Jepang hanya dijual di Jepang pada waktu konser Ji Chang Wook. Selain itu kalender ini juga punya 2 versi bentuk, yakni kalender meja dan kalender dinding dengan dimensi dan harga yang berbeda tentunya.
Walau bisa dibilang terlambat, tentunya kalender Ji Chang Wook ini bisa melengkapi koleksi kalian dengan pernak-pernik Ji Chang Wook. Itung-itung kenang-kenangan terakhir sebelum Oppa wamil.
Glorious Entertainment membuat pengumuman yang berbunyi “Tahun Monyet telah terlewati dan Tahun Ayam sedang mendekat. Semoga tahun 2017 akan berisi dengan hanya hal-hal baik. Kalender 2017 akan tersedia dalam dua versi – kalender meja dan kalender dinding. Kami memohon maaf atas keterlambatan merilis kalender. Kami mohon pengertiannya.
Semoga semua orang tetap sehat di tahun ini, dan semoga setiap hari dipenuhi dengan kebahagiaan.”
Di dalam kalender juga tertera pesan yang ditulis sendiri oleh Ji Chang Wook:
Sumber foto: wowyj1024
Terjemahan bahasa Inggris: teappani
Halo semuanya. Ini Ji Chang Wook!!
Di Tahun Ayam 2017, aku berharap kamu dapat menghabiskan tahun ini dengan cinta dan kebahagiaan, dimana kebahagiaanmu bertambah besar dan kesedihanmu bertambah kecil.
Sudahkah kamu lihat kalendernya??
Walaupun baru keluar setelah Januari berlalu…ㅠ.ㅠ Foto-fotonya bagus kan…??
Apakah kamu senang dengan kalendernya? (Tolong… kalian harus menyukainya…❤❤)
Di tahun 2017 dan juga hingga aku wamil, aku akan berada di sisi kalian untuk bekerja keras!!
Beri aku dukungan yang banyak!!
Selamat tahun baru. Semoga selalu sehat dan bahagia~❤❤
Aku mencintai kalian dari lubuk hatiku❤❤Heart❤❤PyungPyung❤❤
Preview
Info Penjualan
Ji Chang Wook Indonesia akan membuka pre-order (PO) untuk Kalender Ji Chang Wook 2017.
Versi Korea Kalender meja
Dimensi: 19cmx26cm
Harga: Rp 250.000
Kalender dinding
Dimensi: 62cmx42cm
Harga: Rp 370.000
Harga sudah termasuk PPN tapi belum termasuk ongkir ke alamat masing-masing. Bagi yang ingin memesan melalui JCW Indonesia harap kirimkan NAMA, ALAMAT dan JUMLAH kalender yang ingin dipesan melalui SMS/WA ke nomor 087859802478 (Kanya). Tunggu konfirmasi dari admin sebelum transfer uang. Deadline paling lambat 11 Februari 2017 (Edit: Diperpanjang sampai 15 Februari 2017). Pengiriman sekitar 2-3 minggu dari tanggal penutupan PO.
Versi Jepang
Dijual di tempat konser Ji Chang Wook – JCW 3rd Concert “A Love Song to Send to You”
Tanggal: 17 Februari 2017
Tempat: Tokyo International Forum
Catatan: Glorious Entertainment tidak menyediakan pengiriman ke luar negeri atau penjualan di situs lain. Bagi fans dari luar Korea yang ingin membeli kalender diharap meminta bantuan ke seseorang di Korea untuk membelikan dan mengirimkan barangnya ke tempat kalian. Oleh karena itu, PO menjadi salah satu alternatif bagi kalian yang ingin membeli karena pihak Ji Chang Wook Indonesia akan meminta bantuan teman di Korea untuk memesan kalender dan mengirimnya ke Indonesia.
Para aktor dan sutradara film “Fabricated City” berjumpa dengan media dalam rangka press preview (dimana para reporter menonton film sebelum dirilis ke publik) untuk pertama kalinya.
Ji Chang Wook, Shim Eun Kyung, Ahn Jae Hong, Oh Jung Se, dan Kim Sang Ho turut berpartisipasi dalam acara yang digelar di bioskop CGV Wangsimni, Seoul pada 31 Januari lalu. Mereka mengekspresikan terima kasih pada sutradara Park Kwang Hyun yang telah memproduksi film dengan saat baik, menggabungkan adegan-adegan action yang dinamis dengan elemen-elemen komedi dan fantasi.
Di film yang akan segera tayang ini, Ji Chang Wook berperan sebagai Kwon Yoo, gamer muda namun pengangguran yang dipenjara setelah dituduh membunuh. Ia bertekad menemukan kebenaran dengan bantuan teman-teman sesama gamer online. Ini adalah peran pertama Ji Chang Wook sebagai pemeran utama di sebuah film. Sedangkan Shim Eun Kyung yang terkenal lewat film “Miss Granny” dan Ahn Jae Hong yang bermain di drama “Reply 1988” berperan sebagai gamer bernama Yeo Wool dan Demolition. Sutradara Park Kwang Hyun juga mengungkapkan akan menampilkan fitur Artificial Intelligence (AI) AlphaGo milik Google dan kondisi hacker di dunia maya.
Ji Chang Wook mengungkapkan tentang alasannya menerima tawaran film. Ia menjelaskan, “Saat pertama kali aku menerima naskah, aku berpikir banyak tentang itu dan aku merasa kurang nyaman karena ada banyak aspek yang mirip komik. Tetapi aku menjadi percaya diri setelah bertemu Sutradara Park Kwang Hyun. Aku merasa aku akan mampu mengatasi ini sebagai pemeran utama di film pertamaku jika disutradarai oleh sutradara ini, jadi aku menerimanya tanpa ragu.”
Berbicara mengenai banyaknya adegan action di dalam film, ia berkata, “Aku harus berakting banyak adegan dipukuli di penjara. Itu sangat melelahkan, tapi ada banyak yang diedit di film yang dirilis.”
Lawan main Ji Chang Wook, Shim Eun Kyung berkata ia merasa senang menjadi satu-satunya aktris di film. “Aku dekat dengan Ahn Jae Hong karena kami pernah bekerja bersama di sebuah film sebelumnya, tetapi aku tidak bisa berbicara banyak dengan Ji Chang Wook karena kami berdua pemalu… Aku akan bekerja keras untuk akrab dengan Ji Chang Wook. Dia sangat keren dan kupikir dia adalah bintang action nomor 1 di Korea.”
Ji Chang Wook sendiri mengakui tidak mudah untuk akrab dengan Shim Eun Kyung. Keduanya bertemu untuk rilis film hampir dua tahun setelah syuting dan mereka jadi canggung satu sama lain.
Ia menjelaskan bahwa keduanya sangat pemalu. “Aku ingin berbicara dengannya ketika kami bersama, tetapi dia sibuk mempersiapkan adegan selanjutnya, dan aku tidak ingin membuatnya merasa tidak nyaman dengan mendatanginya dan memulai pembicaraan,” ungkapnya.
Ji Chang Wook berujar, “Banyak bagianku yang merupakan adegan individu, dan tak disangka, aku tidak punya banyak adegan bersama Shim Eun Kyung. Ketika syuting film, aku mengenal banyak aktor, tetapi aku merasa kesepian karena aku jarang berjumpa dengan mereka.”
“Fabricated City” akan mulai tayang di bioskop-bioskop Korea Selatan pada 9 Februari 2017.
Mari kita doakan supaya film Ji Chang Wook dapat meraih kesuksesan dan ditayangkan di Indonesia!