Slider[Style1]
Interview
Video
Fanmeeting
Drama
[WAWANCARA] The Celebrity April 2015: Empat Musim Ji Chang Wook, Musim Semi
Posted by: Unknown Posted date: 9:55 AM / comment : 0 interview, Ji Chang Wook, The Celebrity, wawancara
Udara hangat bertiup. Menggoyangkan dedaunan hijau di pohon-pohon. Di depan itu semua, lebih hangat dibanding mentari musim semi dan lebih indah daripada bunga-bunga, berdirilah seorang pria Ji Chang Wook. Pria ini, yang paling suka akting dan menjadi lebih bahagia melalui akting, berjalan-jalan dengan bahagia diantara dedaunan.
Diantara saat-saat istirahatnya, Ji Chang Wook berjalan mondar-mandir diantara pohon-pohon yang hijau, meregangkan kakinya dan bersiul di waktu yang bersamaan. Hal yang sama dia lakukan ketika berjalan melewati pohon anggur dengan nama-nama yang susah diingat atau bunga Grevillea merah. Dia bersinar lebih terang dibanding tumbuh-tumbuhan yang indah itu. Melihat Ji Chang Wook seperti itu, gambaran Tran Anh Hung di “The Scent of Green Papaya” dan Robert Redford di “A River Runs Through It” muncul di pikiran. Seseorang teringat pada Khuyen yang dengan santai memainkan kotak perhiasannya ketika tokoh utama wanita Mui melihat ke arahnya dengan malu-malu sembari punggungnya bersandar pada tumbuh-tumbuhan di The Scent of Green Papaya”, atau gambaran Brad Pitt muda sebagai Paul, tokoh protagonis di “A River Runs Through It” yang memberikan senyuman penuh pesona sembari ia menangkap seekor salmon dengan tangannya. Selama pemotretan, Ji Chang Wook mengambil selca dan mengupload-nya ke Instagram. Para fansnya yang melihat foto itu memberikan komentar seperti “Pangeran muda yang menjadi dewasa?” Dia benar-benar tampak seperti pangeran muda ketika berdiri di bawah pohon baobab. Kehijauannya tidak semata karena kami bertemu di kebun. Dia hanya bercanda ringan karena dia sangat pemalu, namun seperti kebun botani yang dipenuhi cahaya matahari pagi, dia lambat laun menjadi lebih hidup dalam tingkah laku dan gerakan tubuhnya dan langkah kakinya menjadi menyenangkan.
Walaupun sekarang bulan Maret, di kebun botani ini masih musim dingin. Setelah Ji Chang Wook tiba di kebun, nafasnya tampak keluar dari mulutnya sembari dia keluar dari mobil, “Ah, dingin,” katanya dengan suara rendah. Dia juga terlihat mengatakan hal yang sama ketika kami berpisah setelah semuanya selesai. Ji Chang Wook yang kami perhatikan dari pagi hingga sore adalah pria yang jujur. Ketika ditanya apakah dia seorang vegetarian atau penyuka daging, dia menggelengkan kepalanya dan mengatakan dia pastinya bukanlah seorang vegetarian. Sekalipun begitu, dia juga tidak bisa menjadi penyuka daging. Karena seperti bunga magnolia, penampilannya mewarnai sekelilingnya dengan cerah.
Kepribadiannya termasuk mudah dibanding sulit. Dia juga menganggukkan kepalanya merespon tentang hal ini. “Sebenarnya, aku sangat pemalu. Namun sekalipun begitu, aku banyak bercanda dengan orang-orang yang dekat denganku dan aku juga banyak bicara. Tentu saja, aku menikmati sendirian juga, dan aku juga menyukai bertemu orang-orang. Yah, itu berbeda dari hari ke hari. Aku pria yang hangat dan dingin. Setiap orang punya dua sisi berbeda dari mereka. Seseorang bisa menjadi baik dan sangat hangat, namun seseorang juga bisa menjadi dingin di waktu-waktu tertentu. Namun aku tidak rewel. Aku tidak begitu sensitif ketika memakai baju. Akan sulit jika seorang aktor terlalu sensitif. Itu bisa membuat stress orang-orang di sekitarku, dan akan lebih menyulitkan bagiku. Aku tidak menyukainya, jadi aku dengan sadar mencoba untuk memikirkan diriku sebagai orang yang santai/mudah.”
Tidak seperti orang lain, dia adalah tipe yang menghindari melihat ramalannya. Seperti ramalan tarot atau horoskop. Ini bukan karena dia punya agama atau penolakan terhadap ramalan. Alasannya lucu dan menakutkan. Matanya yang tajam dan tubuhnya yang kekar yag mampu syuting adegan laga eksplosif di drama SBS “Warrior Baek Dong Soo” dan drama KBS “Healer” dipenuhi dengan malu. (kata dalam bahasa Korea yang digunakan disini adalah 무색하다 yang secara harfiah berarti “tak berwarna”, namun itu juga berkonotasi dengan malu). “Jika aku melihat ramalanku dan itu tidak baik, aku akan terus memikirkan hal itu dan tidak bisa tidur. Aku sudah mendengarnya dan aku tidak bisa mengembalikan itu. Jika hasilnya berkata aku seharusnya tidak berakting atau jika aku sangat sepakbola namun disarankan berhenti bermain sepakbola karena aku tidak cocok, kurasa itu akan sangat sulit bagi diriku. Aku tidak suka masa depanku dibatasi oleh ramalanku. Bukankah aku bisa hidup lebih bebas jika aku menghadapi masa depan tanpa mengetahui atau mengharap apapun?” Walaupun perasaan malunya bisa terlihat, keyakinan pribadinya terlihat jelas dalam kata-katanya.
Ada lagi sisi yang mengejutkan dari dirinya. Sisi analognya. Ji Chang Wook tidak punya komputer di rumah. Kata-kata “early adopter” tampak seperti seseorang yang berdiri berseberangan di sisi dunia yang lain. Kepribadiannya juga bukanlah seseorang yang suka gadget. “Sudah sekitar 5-6 tahun sejak aku hidup tanpa komputer. Aku tidak bisa mengecek emailku dengan handphone. Ketika aku melihat aktor-aktor lain, mereka membaca naskah mereka menggunakan tablet, handphone atau komputer, tapi aku tidak melakukannya. Aku membaca naskah yang dicetak. Jika naskahnya tidak tersedia di tempat, aku akan mencetaknya untuk membaca. Aku juga akan mencetak dan melihat draf konsep dari pemotretan atau iklan. Aku bisa fokus dengan baik jika aku melakukannya. Sejak kecil, aku akan menulis sesuatu yang perlu aku lakukan atau ingat di kertas dan menghafalnya.”
(di konteks orang Korea, “analog” adalah kebalikan dari “digital” dan digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak memakai teknologi baru.)
(dalam teori komunikasi dan teori pemasaran, orang-orang yang memakai teknologi baru sebelum majoritas orang memakainya dideskripsikan sebagai “early adopter”. Sehingga disini penulis mengatakan bahwa dia bukanlah “early adopter” dari teknologi)
Diantara saat-saat istirahatnya, Ji Chang Wook berjalan mondar-mandir diantara pohon-pohon yang hijau, meregangkan kakinya dan bersiul di waktu yang bersamaan. Hal yang sama dia lakukan ketika berjalan melewati pohon anggur dengan nama-nama yang susah diingat atau bunga Grevillea merah. Dia bersinar lebih terang dibanding tumbuh-tumbuhan yang indah itu. Melihat Ji Chang Wook seperti itu, gambaran Tran Anh Hung di “The Scent of Green Papaya” dan Robert Redford di “A River Runs Through It” muncul di pikiran. Seseorang teringat pada Khuyen yang dengan santai memainkan kotak perhiasannya ketika tokoh utama wanita Mui melihat ke arahnya dengan malu-malu sembari punggungnya bersandar pada tumbuh-tumbuhan di The Scent of Green Papaya”, atau gambaran Brad Pitt muda sebagai Paul, tokoh protagonis di “A River Runs Through It” yang memberikan senyuman penuh pesona sembari ia menangkap seekor salmon dengan tangannya. Selama pemotretan, Ji Chang Wook mengambil selca dan mengupload-nya ke Instagram. Para fansnya yang melihat foto itu memberikan komentar seperti “Pangeran muda yang menjadi dewasa?” Dia benar-benar tampak seperti pangeran muda ketika berdiri di bawah pohon baobab. Kehijauannya tidak semata karena kami bertemu di kebun. Dia hanya bercanda ringan karena dia sangat pemalu, namun seperti kebun botani yang dipenuhi cahaya matahari pagi, dia lambat laun menjadi lebih hidup dalam tingkah laku dan gerakan tubuhnya dan langkah kakinya menjadi menyenangkan.
Walaupun sekarang bulan Maret, di kebun botani ini masih musim dingin. Setelah Ji Chang Wook tiba di kebun, nafasnya tampak keluar dari mulutnya sembari dia keluar dari mobil, “Ah, dingin,” katanya dengan suara rendah. Dia juga terlihat mengatakan hal yang sama ketika kami berpisah setelah semuanya selesai. Ji Chang Wook yang kami perhatikan dari pagi hingga sore adalah pria yang jujur. Ketika ditanya apakah dia seorang vegetarian atau penyuka daging, dia menggelengkan kepalanya dan mengatakan dia pastinya bukanlah seorang vegetarian. Sekalipun begitu, dia juga tidak bisa menjadi penyuka daging. Karena seperti bunga magnolia, penampilannya mewarnai sekelilingnya dengan cerah.
Kepribadiannya termasuk mudah dibanding sulit. Dia juga menganggukkan kepalanya merespon tentang hal ini. “Sebenarnya, aku sangat pemalu. Namun sekalipun begitu, aku banyak bercanda dengan orang-orang yang dekat denganku dan aku juga banyak bicara. Tentu saja, aku menikmati sendirian juga, dan aku juga menyukai bertemu orang-orang. Yah, itu berbeda dari hari ke hari. Aku pria yang hangat dan dingin. Setiap orang punya dua sisi berbeda dari mereka. Seseorang bisa menjadi baik dan sangat hangat, namun seseorang juga bisa menjadi dingin di waktu-waktu tertentu. Namun aku tidak rewel. Aku tidak begitu sensitif ketika memakai baju. Akan sulit jika seorang aktor terlalu sensitif. Itu bisa membuat stress orang-orang di sekitarku, dan akan lebih menyulitkan bagiku. Aku tidak menyukainya, jadi aku dengan sadar mencoba untuk memikirkan diriku sebagai orang yang santai/mudah.”
Tidak seperti orang lain, dia adalah tipe yang menghindari melihat ramalannya. Seperti ramalan tarot atau horoskop. Ini bukan karena dia punya agama atau penolakan terhadap ramalan. Alasannya lucu dan menakutkan. Matanya yang tajam dan tubuhnya yang kekar yag mampu syuting adegan laga eksplosif di drama SBS “Warrior Baek Dong Soo” dan drama KBS “Healer” dipenuhi dengan malu. (kata dalam bahasa Korea yang digunakan disini adalah 무색하다 yang secara harfiah berarti “tak berwarna”, namun itu juga berkonotasi dengan malu). “Jika aku melihat ramalanku dan itu tidak baik, aku akan terus memikirkan hal itu dan tidak bisa tidur. Aku sudah mendengarnya dan aku tidak bisa mengembalikan itu. Jika hasilnya berkata aku seharusnya tidak berakting atau jika aku sangat sepakbola namun disarankan berhenti bermain sepakbola karena aku tidak cocok, kurasa itu akan sangat sulit bagi diriku. Aku tidak suka masa depanku dibatasi oleh ramalanku. Bukankah aku bisa hidup lebih bebas jika aku menghadapi masa depan tanpa mengetahui atau mengharap apapun?” Walaupun perasaan malunya bisa terlihat, keyakinan pribadinya terlihat jelas dalam kata-katanya.
Ada lagi sisi yang mengejutkan dari dirinya. Sisi analognya. Ji Chang Wook tidak punya komputer di rumah. Kata-kata “early adopter” tampak seperti seseorang yang berdiri berseberangan di sisi dunia yang lain. Kepribadiannya juga bukanlah seseorang yang suka gadget. “Sudah sekitar 5-6 tahun sejak aku hidup tanpa komputer. Aku tidak bisa mengecek emailku dengan handphone. Ketika aku melihat aktor-aktor lain, mereka membaca naskah mereka menggunakan tablet, handphone atau komputer, tapi aku tidak melakukannya. Aku membaca naskah yang dicetak. Jika naskahnya tidak tersedia di tempat, aku akan mencetaknya untuk membaca. Aku juga akan mencetak dan melihat draf konsep dari pemotretan atau iklan. Aku bisa fokus dengan baik jika aku melakukannya. Sejak kecil, aku akan menulis sesuatu yang perlu aku lakukan atau ingat di kertas dan menghafalnya.”
(di konteks orang Korea, “analog” adalah kebalikan dari “digital” dan digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak memakai teknologi baru.)
(dalam teori komunikasi dan teori pemasaran, orang-orang yang memakai teknologi baru sebelum majoritas orang memakainya dideskripsikan sebagai “early adopter”. Sehingga disini penulis mengatakan bahwa dia bukanlah “early adopter” dari teknologi)
[MAJALAH] Marie Claire Mei 2015: Ji Chang Wook Tunjukkan Gaya Santai di Bali
Posted by: Unknown Posted date: 7:40 PM / comment : 0 Ji Chang Wook, majalah, Marie Claire
Aktor Ji Chang Wook melakukan pemotretan di Bali bulan lalu untuk majalah Marie Claire Korea. Hasil pemotretan itu baru saja dirilis dan menampilkan foto-foto Ji Chang Wook dalam keindahan matahari terbenam di Pulau Dewata.
Aktor yang berperan di drama “Healer” ini telah membuktikan kapasitas aktingnya dan kemampuannya untuk meraih perhatian publik serta menjadi salah satu dari bintang top Korea.
Majalah fashion, Marie Claire edisi Korea merilis foto-foto Ji Chang Wook di Bali dan wawancara dengannya. Pemotretan itu diikuti dengan wawancara yang menangkap momen-momen santainya setelah ia menyelesaikan jadwalnya yang padat.
Bahkan setelah menyelesaikan “Healer, dia punya jadwal padat termasuk pertunjukan musikal di atas panggung “The Days” yang punya tur nasional. Lalu dia bepergian ke Bali untuk menghabiskan waktu menikmati pemandangan yang eksotis di Bali.
Aktor yang berperan di drama “Healer” ini telah membuktikan kapasitas aktingnya dan kemampuannya untuk meraih perhatian publik serta menjadi salah satu dari bintang top Korea.
Majalah fashion, Marie Claire edisi Korea merilis foto-foto Ji Chang Wook di Bali dan wawancara dengannya. Pemotretan itu diikuti dengan wawancara yang menangkap momen-momen santainya setelah ia menyelesaikan jadwalnya yang padat.
Bahkan setelah menyelesaikan “Healer, dia punya jadwal padat termasuk pertunjukan musikal di atas panggung “The Days” yang punya tur nasional. Lalu dia bepergian ke Bali untuk menghabiskan waktu menikmati pemandangan yang eksotis di Bali.
[NOTICE] Notice Regarding Pictures from Dayrock/Pengumuman Terkait Dayrock
Posted by: Unknown Posted date: 7:38 AM / comment : 0 Dayrock, Ji Chang Wook, notice
This is the official notice from Dayrock:
1) Materials currently provided by Dayrock can be distributed from 20 April 2015 onwards.
2) When sharing pictures, Dayrock MUST be stated as the source (i.e., "Credit: Dayrock" or with a URL link).
3) Sharing is prohibited if logo/watermark is removed or source is not stated clearly (you cannot just post "Credit to JCW DC" anymore, but please stated clearly the owner and/or give the link)
Some fanpages, fans, Instagram post, tweets, etc still completely cropped out the Dayrock logo. It was rather magnanimous of Dayrock to start sharing their voluminous output with international fans, so PLEASE help get the word out into the world and do not further embarrass the Ji Chang Wook Fandom by cropping/editing these pictures. Thanks.
[REPORT] Kunjungi Acara Dayrock, Ji Chang Wook Beri Kejutan Untuk Fans
Posted by: Unknown Posted date: 7:35 PM / comment : 2 Dayrock, event, Ji Chang Wook
[WAWANCARA] Majalah Singles April 2015 – Hanya Ji Chang Wook
Posted by: Unknown Posted date: 10:43 AM / comment : 0 interview, Ji Chang Wook, Singles, wawancara
Ji Chang Wook sangat sering mengucapkan kata “hanya”. Kata “hanya” yang diucapkan olehnya punya semacam keramahan dan ketenangan yang hanya bisa dimiliki oleh seseorang yang tidak menghabiskan hidupnya dalam konflik yang tidak terselesaikan. Tanpa embel-embel ungkapan yang berlebihan, mungkin ini hanya Ji Chang Wook.
[PENGUMUMAN] Pemenang Kuis JCW Indonesia: #ngegombalinJiChangWook & #HowWellDoYouKnowJiChangWook
Posted by: Unknown Posted date: 9:37 PM / comment : 0 event, Ji Chang Wook Indonesia, kuis
Subscribe to:
Posts (Atom)
- Popular Post
- Video
- Category
Video
Labels
1st Look
24Miracle
7 First Kisses
advertisement
airport fashion
Alfred Dunhill
Allure Magazine
article
awards
Bachelor's Vegetable Store
Baeksang
Bali
berita
birthday
BNT
Brothers Were Brave
Cass
Ceci
CF
China
Cina
DA MAN
Dayrock
drama
Empress Ki
Esquire
event
Fabricated City
fanmeeting
fansigning
fashion
FC Men
feature
film
Five Fingers
Fossil
Gentleman
Glorious
Gov 3.0
Grazia
Ha Ji Won
Harper's Bazaar
Healer
Hero
Hong Kong
Indonesia
info
interview
iWeekly Magazine
Jack The Ripper
Japan
Jepang
Ji Chang Wook
Ji Chang Wook Indonesia
Jo Jin Woong
Jo Sung Ha
Joo Jin Mo
K2
Kim Soo Hyun
KONUS
kuis
L'Officiel Hommes
Lady Kyunghyang
Lee Min Ho
Lonsdale
Lotte Duty Free
Magazine M
majalah
Marie Claire
Mingzhou Magazine
mini album
Mr. Right
Mr.Baek
musical
My Male God
news
Northcape
notice
Oh Jong Hyuk
Park Min Young
photoshoot
Project
review
Running Man
scene playbill
SDA 2014
Secret Show
Section TV
Seoul Fashion Week
Shanghai
Singapura
Singles
Smile Donghae
Son Hyun Joo
Song Corner
Song Yoon Ah
Sons of Sol Pharmacy
Stylus
Suspicious Partner
Taiwan
Taxifly
The Bros
The Celebrity
The Days
The K2
The Whirlwind Girl Season 2
Thrill Me
TVBS
tvN Movies
video
VIP Premiere
Vogue
vote
wajib militer
Warrior Baek Dong Soo
wawancara
Weibo
Yoo Ji Tae
Yoo Joon Sang
Yoona