Udara hangat bertiup. Menggoyangkan dedaunan hijau di pohon-pohon. Di depan itu semua, lebih hangat dibanding mentari musim semi dan lebih indah daripada bunga-bunga, berdirilah seorang pria Ji Chang Wook. Pria ini, yang paling suka akting dan menjadi lebih bahagia melalui akting, berjalan-jalan dengan bahagia diantara dedaunan.
Diantara saat-saat istirahatnya, Ji Chang Wook berjalan mondar-mandir diantara pohon-pohon yang hijau, meregangkan kakinya dan bersiul di waktu yang bersamaan. Hal yang sama dia lakukan ketika berjalan melewati pohon anggur dengan nama-nama yang susah diingat atau bunga Grevillea merah. Dia bersinar lebih terang dibanding tumbuh-tumbuhan yang indah itu. Melihat Ji Chang Wook seperti itu, gambaran Tran Anh Hung di “The Scent of Green Papaya” dan Robert Redford di “A River Runs Through It” muncul di pikiran. Seseorang teringat pada Khuyen yang dengan santai memainkan kotak perhiasannya ketika tokoh utama wanita Mui melihat ke arahnya dengan malu-malu sembari punggungnya bersandar pada tumbuh-tumbuhan di The Scent of Green Papaya”, atau gambaran Brad Pitt muda sebagai Paul, tokoh protagonis di “A River Runs Through It” yang memberikan senyuman penuh pesona sembari ia menangkap seekor salmon dengan tangannya. Selama pemotretan, Ji Chang Wook mengambil selca dan mengupload-nya ke Instagram. Para fansnya yang melihat foto itu memberikan komentar seperti “Pangeran muda yang menjadi dewasa?” Dia benar-benar tampak seperti pangeran muda ketika berdiri di bawah pohon baobab. Kehijauannya tidak semata karena kami bertemu di kebun. Dia hanya bercanda ringan karena dia sangat pemalu, namun seperti kebun botani yang dipenuhi cahaya matahari pagi, dia lambat laun menjadi lebih hidup dalam tingkah laku dan gerakan tubuhnya dan langkah kakinya menjadi menyenangkan.
Walaupun sekarang bulan Maret, di kebun botani ini masih musim dingin. Setelah Ji Chang Wook tiba di kebun, nafasnya tampak keluar dari mulutnya sembari dia keluar dari mobil, “Ah, dingin,” katanya dengan suara rendah. Dia juga terlihat mengatakan hal yang sama ketika kami berpisah setelah semuanya selesai. Ji Chang Wook yang kami perhatikan dari pagi hingga sore adalah pria yang jujur. Ketika ditanya apakah dia seorang vegetarian atau penyuka daging, dia menggelengkan kepalanya dan mengatakan dia pastinya bukanlah seorang vegetarian. Sekalipun begitu, dia juga tidak bisa menjadi penyuka daging. Karena seperti bunga magnolia, penampilannya mewarnai sekelilingnya dengan cerah.
Kepribadiannya termasuk mudah dibanding sulit. Dia juga menganggukkan kepalanya merespon tentang hal ini. “Sebenarnya, aku sangat pemalu. Namun sekalipun begitu, aku banyak bercanda dengan orang-orang yang dekat denganku dan aku juga banyak bicara. Tentu saja, aku menikmati sendirian juga, dan aku juga menyukai bertemu orang-orang. Yah, itu berbeda dari hari ke hari. Aku pria yang hangat dan dingin. Setiap orang punya dua sisi berbeda dari mereka. Seseorang bisa menjadi baik dan sangat hangat, namun seseorang juga bisa menjadi dingin di waktu-waktu tertentu. Namun aku tidak rewel. Aku tidak begitu sensitif ketika memakai baju. Akan sulit jika seorang aktor terlalu sensitif. Itu bisa membuat stress orang-orang di sekitarku, dan akan lebih menyulitkan bagiku. Aku tidak menyukainya, jadi aku dengan sadar mencoba untuk memikirkan diriku sebagai orang yang santai/mudah.”
Tidak seperti orang lain, dia adalah tipe yang menghindari melihat ramalannya. Seperti ramalan tarot atau horoskop. Ini bukan karena dia punya agama atau penolakan terhadap ramalan. Alasannya lucu dan menakutkan. Matanya yang tajam dan tubuhnya yang kekar yag mampu syuting adegan laga eksplosif di drama SBS “Warrior Baek Dong Soo” dan drama KBS “Healer” dipenuhi dengan malu. (kata dalam bahasa Korea yang digunakan disini adalah 무색하다 yang secara harfiah berarti “tak berwarna”, namun itu juga berkonotasi dengan malu). “Jika aku melihat ramalanku dan itu tidak baik, aku akan terus memikirkan hal itu dan tidak bisa tidur. Aku sudah mendengarnya dan aku tidak bisa mengembalikan itu. Jika hasilnya berkata aku seharusnya tidak berakting atau jika aku sangat sepakbola namun disarankan berhenti bermain sepakbola karena aku tidak cocok, kurasa itu akan sangat sulit bagi diriku. Aku tidak suka masa depanku dibatasi oleh ramalanku. Bukankah aku bisa hidup lebih bebas jika aku menghadapi masa depan tanpa mengetahui atau mengharap apapun?” Walaupun perasaan malunya bisa terlihat, keyakinan pribadinya terlihat jelas dalam kata-katanya.
Ada lagi sisi yang mengejutkan dari dirinya. Sisi analognya. Ji Chang Wook tidak punya komputer di rumah. Kata-kata “early adopter” tampak seperti seseorang yang berdiri berseberangan di sisi dunia yang lain. Kepribadiannya juga bukanlah seseorang yang suka gadget. “Sudah sekitar 5-6 tahun sejak aku hidup tanpa komputer. Aku tidak bisa mengecek emailku dengan handphone. Ketika aku melihat aktor-aktor lain, mereka membaca naskah mereka menggunakan tablet, handphone atau komputer, tapi aku tidak melakukannya. Aku membaca naskah yang dicetak. Jika naskahnya tidak tersedia di tempat, aku akan mencetaknya untuk membaca. Aku juga akan mencetak dan melihat draf konsep dari pemotretan atau iklan. Aku bisa fokus dengan baik jika aku melakukannya. Sejak kecil, aku akan menulis sesuatu yang perlu aku lakukan atau ingat di kertas dan menghafalnya.”
(di konteks orang Korea, “analog” adalah kebalikan dari “digital” dan digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak memakai teknologi baru.)
(dalam teori komunikasi dan teori pemasaran, orang-orang yang memakai teknologi baru sebelum majoritas orang memakainya dideskripsikan sebagai “early adopter”. Sehingga disini penulis mengatakan bahwa dia bukanlah “early adopter” dari teknologi)
Waktu Jeda Ji Chang Wook
Ji Chang Wook masih sangat sibuk hari-hari ini sekalipun dia tidak bekerja di drama manapun. Ia disibukkan dengan jadwal, bolak balik ke Korea dan Hong Kong, wawancara, pemotretan majalah, dan lain-lain. Sekalipun dia selalu sibuk beberapa saat setelah sebuah drama berakhir, ia lebih sibuk lagi setelah “Healer” berakhir. Baru-baru ini nama Ji Chang Wook tidak pernah absen dari artikel hiburan online tentang ranking bintang Hallyu di Cina, Jepang, Hong Kong dan popularitas bintang Hallyu di luar negeri. Lalu, julukan baru seperti “Bintang Hallyu Baru” atau “Pusat Hallyu” sekarang mulai muncul untuk mendeskripsikan dirinya. Mendengarkan apa yang dibicarakan penduduk lokal di Hong Kong, bahkan orang-orang yang biasanya tidak punya ketertarikan pada drama atau selebritis tahu tentang “Healer” dan nama Ji Chang Wook. Sebelum pemotretan majalah ini, dia bahkan menghadiri acara global dari Alfred Dunhill sebagai perwakilan Asia. Popularitasnya yang tiba-tiba melonjak di luar negeri mengejutkan tidak hanya agensinya, namun juga Ji Chang Wook sendiri. “Yang pasti, aku menjadi lebih tersipu malu setelah ‘Healer’ berakhir. Walaupun aku terus punya jadwal, tapi dulu, aku tidak punya pekerjaan yang begitu banyak yang harus kulakukan. Tapi aku malah jadi malu. Pola hidupku selama waktu syuting berbeda dibanding ketika waktu istirahat. Ketika aku syuting sebuah drama, aku hanya akan benar-benar fokus pada drama itu saja. Sikap Ji Chang Wook sebagai seorang lelaki, atau ketulusan Ji Chang Wook sebagai warga negara Korea Selatan kurang. Hanya beberapa hari yang lalu, aku melihat tumpukan tagihan dan biaya perawatan yang telah lewat jatuh tempo selama berbulan-bulan. Melihat hal ini, aku bahkan tidak memikirkan tentang hal-hal yang mendasar dalam hidup.”
Bagi Ji Chang Wook, realita berarti hidup selama beberapa bulan sebagai tokoh di sebuah drama, atau mendalami tokoh lain setelah drama berakhir dan publik memberikan perhatian pada manusia Ji Chang Wook lagi. Singkatnya, itu adalah pengaturan pada perbedaan waktu. “Setelah sebuah proyek berakhir, aku akan tahu orang yang seperti bagaimana diriku sendiri. Aku mulai melihat kamarku yang tak pernah kulihat selama beberapa saat dan hal-hal yang belum aku bereskan. Itu jadi kacau. Seperti orang lain bilang, aku jadi menboong (mental breakdown) di saat itu. Dari situlah aku mulai kembali ke realita, dan siapa yang harus kutemui dulu untuk membina hubungan interpersonal; aku kebingungan. Setelah sebuah proyek berakhir, aku akan mengalami kekacauan selama kurang lebih sebulan. Aku seperti itu akhir-akhir ini. Aku melakukan sekitar 2 drama per tahun, jadi aku juga menbooong 2 kali setahun.”
Dia yang jarang menampakkan wajahnya di variety show, muncul di program SBS “Running Man” saat waktu istirahatnya tahun lalu. Saat pertemuan awal untuk pemotretan majalah ini, manajernya Bang Chi Gu berkata, “Tanpa bermaksud melebih-lebihkan, dia kembali tanpa berbicara sepatah kata pun selama syuting.” Dia bukan tipe yang cocok untuk variety show. Dia juga tidak suka melebih-lebihkan dirinya sendiri. Dia hanya ingin menunjukkan sisi asli dari dirinya sendiri hingga ia tampak hampir terlalu baik.” Namun manajernya berkata hanya ada satu jenis variety show yang dia bisa lakukan dengan percaya lagi. Apa lagi kalau bukan acara makan. “Makan, dan dia paling suka nasi. Makanan Korea. Walaupun dia jarang nonton TV dan tidak punya kemampuan variety, kupikir dia akan bisa melakukannya dengan baik jika ia tampil di acara makanan. Karena dia punya kepercayaan diri untuk makan dengan nikmat.”
Empat Musim Akting Ji Chang Wook
Ji Chang Wook pertama kali memulai akting ketika ia menjadi mahasiswa. “Ketika itu, aku berpikir akting sangat mudah. Haha. Itu terlihat menarik. Itu terlihat glamor dan juga terlihat mudah. Sepertinya aku hanya akan bersenang-senang sepanjang waktu jika aku menjadi seorang aktor. Aku hanya berpikir aku akan sukses begitu aku memulai dan aku akan bisa menikmati kemewahan dan ketenaran. Jadi aku mengubah jurusanku dan memilih film dan teater. Aku langsung lolos namun masalah mulai muncul begitu aku masuk. Kehidupan universitas berbeda dari yang kupikirkan dan kurang menarik dari yang kuharapkan. Jadi aku sering keluyuran. Setelah keluyuran tanpa arah selama beberapa saat, aku jatuh cinta pada akting begitu aku memulai berakting sebagai pekerjaan sungguhan.
Walaupun debutnya di film tahun 2008 “Sleeping Beauty” yang difilmkan ketika ia kuliah, ia baru menunjukkan wajahnya secara resmi ke publik lewat drama tahun 2009 “Sons of Sol Pharmacy”. Setelah menandatangani kontrak dengan sebua agensi, dia lolos audisi pertamanya dan berpartisipasi di drama tersebut. Perannya sebagai Song Mi Poong, siswa yang mengulang ujian masuk universitas dan anak termuda dari keluarga Farmasi Sol. Karaker ini, yang selalu ceria dan kesulitan membuat keputusaan di situasi mendesak, tidak familiar baginya. “Awalnya ini sangat berbeda dari kepribadianku sehingga sangat sulit untuk memahami. Ketika aku melihat naskahnya, aku berpikir, ‘Kenapa dia tersakiti hanya karena masalah atau kata-kata sepele? Kata-kata seperti itu takkan pernah kupikikan.’ Aku berpikir seperti itu karena itulah pertama kalinya aku benar-benar berakting. Sekalipun begitu, semua pemainnya adalah hyung dan noona seperti Son Hyun Joo, Lee Pil Mo, Han Sang Jin, Jo Jin Woong, Yoo Sun dan Park Son Young yang bisa berakting dengan sangat baik. Aku berpikir, ‘Jadi beginilah mereka bermain, jadi beginilah bagaimana kau melakukannya...’ dan mereka menjadi tolok ukur besar untuk aktingku.”
Setelah memainkan pemeran pendukung di drama MBC “Hero”, dia bermain sebagai tokoh utama “Donghae” di drama harian KBS “Smile Donghae”. Itu adalah drama populer yang meraih rating penonton 38,6%. “Sebenarnya, rating penonton untuk episode pertama sangat rendah. Itu sangat rendah hingga orang-orang di sekitarku khawatir dan bahkan berkata ‘Apakah itu akan gagal?’ Ratingnya naik sedikit demi sedikit sembari drama berlangsung dan akhirnya meraih popularitas besar.”
Walaupun “Smile Donghae” adalah titik balik untuk popularitasnya, drama Senin-Selasa MBC “Empress Ki” adalah titik balik untuk aktingnya. Dia berakting perkembangan Ta Hwan, yang merendahkan dirinya sendiri dan bahkan berpikir dirinya sebagai anak tertua yang bodoh dari Kaisar Yuan, berubah sedikit demi sedikit menjadi kaisar yang berwibawa dengan bantuan wanita yang dicintainya. “Aku benar-benar menerima banyak pujian untuk ‘Empress Ki’. Sebenarnya, aku juga bekerja keras sebelum itu. Haha. Namun pasti ada alasan mengapa publik punya reaksi yang berbeda. Aku pribadi tidak tahu apakah aktingku bagus atau jelek. Bagaimanapun juga, penilaian publik dan teman-teman di sekitarku bisa jadi benar.”
“Healer”, yang berakhir pada Februari, termasuk karya yang berarti baginya. Walaupun dia juga menunjukkan kemampuan action-nya di “Warrior Baek Dong Soo”, “Healer” punya skala yang lebih besar, karena dia mengerjakan semua adegan yang sulit sendirian. Dia bahkan menerima pujian yang mengatakan aktingnya telah berkembang. Dia dengan baik mengkonseptualisasi pria dingin Seo Jung Hoo yang punya pandangan kritis terhadap dunia, dan reporter Park Bong Soo ketika Seo Jung Hoo menyamar dengan bekerja di sebuah media berita. Kisah cintanya dengan Park Min Young juga sangat bagus. Ketika dia diwawancarai terkait “Healer”, dia sering menyebut penulis Song Ji Na yang menulis “Sandglass” secara khusus.
“Sebenarnya ketika aku pertama kali menerima naskah, tidak mudah untuk memahaminya. Apakah itu sifat sang tokoh atau lingkungan yang dia hadapi, itu semua sangat berbeda dariku. Walaupun dia tumbuh besar dalam kondisi yang kurang, dia adalah anak yang ceria dan cerdas. Dia juga tokoh yang mungkin tersenyum namun juga harus tampak kesepian di saat bersamaan, jadi aku khawatir apakah aku bisa mengekspresikan semuanya. Namun penulis Song Ji Na punya kepercayaan yang banyak padaku dan berkomunikasi denganku. Jika ada sesuatu yang aku penasaran, dia akan menjelaskan semuanya padaku. Dia bahkan berkata padaku untuk meneleponnya setiap saat. Ada banyak hal yang aku penasaran – apa poin-poin yang berbeda dari yang kupikirkan, mengapa aku memikirkan mereka dengan cara yang berbeda, apa tujuan menulis seperti itu. Aku pikir seorang aktor harus sangat jelas tentang aspek-aspek tersebut. Itulah mengapa aku banyak bertanya-tanya. Sebagai hasilnya, aku berakting dengan arah yang kuinginkan dan sutradara dan penulis juga memujiku karena membuat tokoh yang menarik. Jadi aku tidak punya penyesalan sama sekali.” Walaupun seseorang harus melawan dingin ketika syuting di musim dingin, syuting berakhir tanpa masalah dan dia mendapatkan hasil yang memuaskan tanpa berkompromi dengan dirinya sendiri.
Dibandingkan karir dramanya, selain film debutnya “Sleeping Beauty”, “Death Bell 2” dan cameo di “How to Use Guys With Secret Tips”, dia tidak punya film hingga sekarang. “Itu bukan karena aku ngotot hanya bermain drama. Tidak ada alasan khusus. Hal-hal itu menjadi seperti ini sembari mencocokkan jadwal dan melakukan satu proyek di satu waktu. Selain itu, karena aku berkata aku ingin bermain film bukan berarti aku akan syuting setiap proyek yang aku inginkan.” Dia juga punya ambisi untuk bermain di film bagus. Sebenarnya, dari drama akhir pekan ke drama pendek, dari pria pemalu ke pria sopan cekatan dengan rasa bangga yang tinggi, seorang petarung, seorang penjahat, hingga seorang yang lemah yang menjadi pria yang memenangkan cintanya; dia telah memainkan peran yang beragam. Namun ambisinya tentang peran tak terbatas. Dia tidak ingin peran yang tampan seperti yang di drama-drama. “Tokoh drama, terutama tokoh utama, secara umum tampan. Aku pikir mungkin bagus juga untuk keluar dari gambaran itu. Aku berharap bermain sebagai hyung di kompleks rumah yang tidak masalah tidak berpakaian dengan rapi, atau seseorang yang benar-benar eksis di dunia ini. Tokoh yang baik. Aku juga berharap menjadi tokoh utama di sebuah melodrama. Walaupun melodramatis seperti di film klasik, itu adalah peran yang mau tak mau akan membuat penonton menangis. Aku mungkin telah memerankan banyak tokoh berbeda lebih dari yang orang-orang pikirkan, namun jika kamu berpikir kebalikannya, masih ada banyak peran yang ingin aku mainkan dan peran yang bisa aku mainkan.” Terkadang, ada saat-saat dimana penampilannya yang jujur dan tampan juga menjadi kelemahan. Terutama ketika dia memainkan orang yang rusak atau peran yang lucu. “Tampan juga bisa menjadi kekurangan bagi seorang aktor. Namun aku tidak memikirkan penampilan sebagai keterbatasan. Sebenarnya, itu seperti aku di hari-hari normal yang tidak glamor seperti selebritis Ji Chang Wook.”
Baginya, ada jenis akting yang lain. Dan itu adalah musikal. Dari “Thrill Me” yang dia mainkan bersama Kang Ha Neul, dia mulai masuk ke dunia musikal. Dia juga berakting di atas panggung secara beruntun dengan “Jack the Ripper” dan “The Days”. Secara khusus, dia bahkan menerima pujian karena perannya sebagai Mu Young di “The Days” membuat talentanya berkembang. Dia menjawab bahwa bahkan di masa depan, dia tidak akan meninggalkan drama musikal, yang membutuhkan pendalaman akting level tinggi. Karena akting adalah hal yang paling baik yang bisa dia lakukan dan paling dia sukai, itu juga hal yang bisa membuatnya lebih bahagia. “Saat ini, akting adalah hal yang paling menyenangkan dan akting membuatku bahagia.”
Musim dingin berlalu dan ketika musim semi, musim panas dan musim gugur datang dan berlalu, pohon itu tumbuh. Awalnya gundul, lalu ditumbuhi dedaunan hijau, lalu menghilangkan dedaunan yang menguning sekali lagi. Kita mungkin tidak bisa melihat sendiri saat dimana pohon itu semakin tumbuh tinggi, namun kita bisa melihat proses pertumbuhannya. Ketika kuncup bermunculan lagi, pohon itu tetap tumbuh. Pertumbuhan aktor Ji Chang Wook mirip dengan pertumbuhan sebatang pohon. Tahap-tahap pertumbuhannya sekarang ada di tahap final musim semi dan awal musim panas. Hanya menyebutnya musim semi atau tumbuh tanpa hambatan sebenarnya terlalu berlebihan bagi Ji Chang Wook akhir-akhir ini, namun ini masih belum musim panasnya. Melihatnya rileks atau keceriaannya dan sikapnya, orang masih bisa merasakan perasaan santai. Seperti mendengarkan “Four Seasons” milik Vivaldi.
Terjemahan Korea-Inggris: Gabby
Terjemahan Inggris-Indonesia: kanz
*Terjemahan wawancara di majalah ini dibagi menjadi dua artikel berbeda karena terlalu panjang. Bagian kedua akan dirilis begitu terjemahannya selesai. Ini adalah versi panjang dari wawancaranya yang dipublikasikan di versi cetak majalah.
Sumber: The Celebrity, Ji Chang Wook’s Kitchen
Slider[Style1]
Interview
Video
Fanmeeting
Drama
Home
interview
Ji Chang Wook
The Celebrity
wawancara
[WAWANCARA] The Celebrity April 2015: Empat Musim Ji Chang Wook, Musim Semi
Tagged with: interview Ji Chang Wook The Celebrity wawancara
About Unknown
Ji Chang wook's fan from Indonesia. Loves to talk about anything and everything, so if you want to chat with me, just contact me.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
- Popular Post
- Video
- Category
Video
Labels
1st Look
24Miracle
7 First Kisses
advertisement
airport fashion
Alfred Dunhill
Allure Magazine
article
awards
Bachelor's Vegetable Store
Baeksang
Bali
berita
birthday
BNT
Brothers Were Brave
Cass
Ceci
CF
China
Cina
DA MAN
Dayrock
drama
Empress Ki
Esquire
event
Fabricated City
fanmeeting
fansigning
fashion
FC Men
feature
film
Five Fingers
Fossil
Gentleman
Glorious
Gov 3.0
Grazia
Ha Ji Won
Harper's Bazaar
Healer
Hero
Hong Kong
Indonesia
info
interview
iWeekly Magazine
Jack The Ripper
Japan
Jepang
Ji Chang Wook
Ji Chang Wook Indonesia
Jo Jin Woong
Jo Sung Ha
Joo Jin Mo
K2
Kim Soo Hyun
KONUS
kuis
L'Officiel Hommes
Lady Kyunghyang
Lee Min Ho
Lonsdale
Lotte Duty Free
Magazine M
majalah
Marie Claire
Mingzhou Magazine
mini album
Mr. Right
Mr.Baek
musical
My Male God
news
Northcape
notice
Oh Jong Hyuk
Park Min Young
photoshoot
Project
review
Running Man
scene playbill
SDA 2014
Secret Show
Section TV
Seoul Fashion Week
Shanghai
Singapura
Singles
Smile Donghae
Son Hyun Joo
Song Corner
Song Yoon Ah
Sons of Sol Pharmacy
Stylus
Suspicious Partner
Taiwan
Taxifly
The Bros
The Celebrity
The Days
The K2
The Whirlwind Girl Season 2
Thrill Me
TVBS
tvN Movies
video
VIP Premiere
Vogue
vote
wajib militer
Warrior Baek Dong Soo
wawancara
Weibo
Yoo Ji Tae
Yoo Joon Sang
Yoona
No comments: