Filmografi Ji Chang Wook berbicara tentang kepribadiannya. Karya debutnya adalah film tahun 2008 “Sleeping Beauty”. Setahun setelahnya, dia tampil sebagai anak bungsu yang tidak dewasa di drama KBS2 “Sons of Sol Pharmacy”. Itu adalah awal yang sesungguhnya dari kehidupannya sebagai seorang aktor.
Peran utama pertamanya datang dua tahun setelah itu. Dia memainkan peran tituler di drama harian KBS1 “Smile Donghae” yang punya rating tinggi hingga 40%. Dia menjadi “Nation’s Son” karena memerankan Donghae, pemuda baik hati yang penuh dengan kegigihan. “Smile Donghae” adalah kontributor no.1 pada popularitasnya.
Setelah itu, dia semakin ambisius dalam berakting. Di drama SBS “Five Fingers”, dia berperan sebagai tokoh jahat dengan perasaan inferior yang parah. Di sela-sela itu, dia juga memperluas jangkauan aktingnya dengan membintangi musikal seperti “Thrill Me”, “Jack the Ripper”, dan “The Days”. Tahun lalu, dia bahkan menunjukkan kemampuan akting sageuk di drama MBC “Empress Ki”. Di drama KBS2 “Healer” yang berakhir pada tanggal 10 lalu, dia berakting dengan pesona 2 karakter yang punya kepribadian yang benar-benar berbeda.
Dia sama sekali tidak punya sikap pura-pura dari aktor di usia 20-an. Dia juga tidak punya “aksi” apapun untuk mengambil jalan yang mudah menuju ketenarannya. Ekspresinya selalu murni. Ketika dia dipuji untuk kemampuan aktingnya, dia berkata seraya tersenyum, “Aku masih jauh dari itu. Aku tidak tahu bagaimana sebaiknya bereaksi ketika mendengar pujian seperti itu.” Berkat kemantapannya, kami bertemu Ji Chang Wook yang menantikan hari esok.
“Itulah mengapa aku banyak berpikir. Itu bukan karena aku memainkan 2 peran, tapi karena karakter Seo Jung Hoo ‘berakting’ sebagai karakter Park Bong Soo, jadi itu lebih sulit. Pekerjaan rumah yang paling sulit adalah sampai sejauh mana Seo Jung Hoo harus berubah ketika dia berakting sebagai Park Bong Soo. Aku khawatir jika menjadi terlalu kekanak-kanakan jika aku berakting sehingga terlihat dia melakukan perubahan 180 derajat menjadi karakter lain. Namun sutradara menyarankanku untuk ‘meninggalkan perbedaan yang jelas diantara 2 karakter.’ Walaupun aku sempat setengah ragu awalnya, perbedaan diantara kedua karakter cukup besar, dan penonton sepertinya lebih menyukainya.”
-Kamu lebih nyaman ketika berakting sebagai Jung Hoo atau Bong Soo?
“Dibanding Jung Hoo yang perlu menahan diri dan memperhitungkan setiap langkahnya, Bong Soo lebih bebas dan lebih nyaman. Bahkan di tempat syuting, lebih menarik ketika aku syuting sebagai Bong Soo dimana aku bisa bebas melakukan apapun yang aku inginkan.”
-Kamu hanya menerima pujian untuk aktingmu.
“Aku tidak tahu bagaimana sebaiknya bereaksi ketika aku mendengar pujian seperti itu karena itu sangat memalukan. Aku tipe orang yang akan menjadi sangat malu ketika mendengar pujian (tertawa). Para staf benar-benar menderita di drama ini. Sebuah karya yang baik dibuat dari semua usaha dari para staf. Aku tidak berpikir bahwa pujian yang aku dapatkan hanya karena aku yang melakukan pekerjaan dengan baik.”
-Kamu juga berhasil melakukan adegan aksi.
“Artikel-artikel yang sebelumnya menulis bahwa aku melakukan semua adegan aksiku sendiri itu tidak benar. Tentunya ada stuntman. Ada adegan-adegan aksi yang tidak mungkin bisa dilakukan sepenuhnya oleh seorang aktor. Ada adegan-adegan yang tentunya akan terlihat lebih baik jika dilakukan oleh ahli stunt. Temanku yang berperan sebagai stunt double-ku dan Direktur Jung Duhong yang mengarahkan adegan aksi banyak menderita. Melihat mereka dari samping, aku merasa kasihan dan tidak enak pada mereka.”
-Tapi walaupun begitu, kamu mengikuti sekolah action untuk bersiap
“Apa yang aku pelajari di sekolah action tentu saja membantuku. Untuk kasus film, alur adegan aksi dengan jelas ditetapkan sebelumnya, tapi di drama, seringkali aksi baru disusun di tempat. Di tempat syuting, kamu perlu menghafal semuanya secepatnya dan pada banyak kesempatan perubahan dibuat sewaktu-waktu menyesuaikan dengan situasi, jadi itu tidak mudah. Tim aksi kami adalah tim yang sama yang muncul pada episode ‘I Am an Action Star’ di ‘Infinity Challenge’. Kamu akan tahu jika kamu melihatnya, tapi mereka benar-benar menderita. Aku menonton ‘Infinity Challenge’, jadi aku benar-benar bahagia melihat mereka (tertawa).”
-Kamu sepertinya banyak menonton acara variety di TV.
“Tidak sama sekali. Aku jarang sekali menonton TV di hari-hari biasa. Aku hanya kadang-kadang menonton ‘Infinity Challenge’ (tertawa). Aku bahkan tidak bisa menyentuh remote control selama 2 menit.”
-Jadi apa yang biasanya kamu lakukan di saat istirahat?
“Aku bertemu dengan teman-teman dekat dan meminum kopi sambil ngobrol (tertawa). Akhir-akhir ini, aku suka bepergian ke tempat-tempat untuk menjaga kesehatanku, jadi kami pergi untuk mandi setengah badan atau pijat. Aku juga suka minum-minum. Toleransi alkoholku sekitar setengah botol soju, jadi ketimbang alkohol itu sendiri, aku suka pesta minum-minum. Ah, aku juga suka sepakbola.”
-Kudengar kamu bergabung dengan tim sepakbola selebritis.
“Aku bergabung dengan tim sepakbola bernama FC Men yang dibentuk oleh (Kim) Junsu JYJ. Junsu hyung membentuk tim ini karena dia suka sepakbola, tapi Junsu hyung jarang tampil akhir-akhir ini (tertawa). Posisiku adalah striker. Walaupun banyak orang berkata bahwa posisi striker dimainkan oleh orang-orang yang bisa bermain sepakbola dengan sangat baik, kemampuanku tidak sebaik itu (tertawa).”
-Kamu berkata menaiki roller coaster selama syuting ‘Running Man’ benar-benar menakutkan.
“Aku benar-benar tidak menyukai naik roller coaster sesungguhnya, aku akan berpikir, ‘Mengapa orang-orang membayar uang untuk naik itu?’ dan ‘Itu adalah penyiksaan diri’ (tertawa). Aku tidak tahu bahwa akan ada roller coaster di syuting ‘Running Man’. Aku sempat bertanya-tanya ‘tentu tidak....’ ketika mereka menyuruhku pergi ke taman hiburan. Karena namanya ‘Running Man’, aku berpikir aku hanya perlu berlari kencang (tertawa). Itu benar-benar menakutkan dan melelahkan. Aku berpikir aku tidak akan sanggup melakukannya lagi, jadi aku mengatakan pada mereka untuk berhenti di tengah jalan dan aku benar-benar muntah (tertawa).”
-Dari peran pendukung di drama akhir pekan ke drama harian, sageuk dan bahkan serial pendek; sepertinya kamu lambat laun meningkatkan posisimu.
“Sejujurnya, aku tidak punya tujuan seperti itu awalnya. Siapa yang berpikir memainkan peran utama atau sejenisnya di serial pendek sejak debut? Aku punya pemikiran yang sama. Memikirkannya lagi, kupikir lambat laun meningkatkan posisiku seperti itu adalah jalanku. Aku bangga dengan jalan yang sudah kutempuh.”
-Apakah kamu juga mengalami kemerosotan?
“Sangat melelahkan ketika syuting ‘Smile Donghae’. Dramanya berjalan dengan sangat baik, tapi aku tidak puas dengan aktingku. Aku punya banyak pemikiran seperti ‘Apakah aku punya bakat? Tidakkah aku berhenti?’ dan itu membuatku tidak enak. Kemudian, sutradara Kim Yoo Suk berkata kepadaku, ‘Changwook-ah, tidak ada aktor yang punya bakat natural. Semuanya akan baik-baik saja jika kamu bekerja keras.’ Ketika aku mendengarnya, itu membantuku untuk tenang. Tidak ada aktor yang terlahir sebagai aktor. Itu semua tergantung pada bagaimana setiap orang menampilkan pesonanya masing-masing dan bagaimana dia mengekspresikan dirinya sendiri berdasarkan pada berapa banyak yang telah dia pelajari.
-Jika kamu tidak menjadi aktor, apa yang akan kamu lakukan?
“Aku mungkin akan menjadi pekerja kantoran biasa. Ketika aku bersekolah, aku juga seorang murid yang sangat biasa. Aku belajar karena murid harus belajar di sekolah, aku tidak menimbulkan masalah besar dan aku patuh; aku adalah anak yang biasa-biasa saja.”
-Lalu bagaimana murid yang biasa saja menjadi seorang aktor?
“Ketika aku sampai di tahun ketiga di SMA, aku mulai bertanya-tanya ‘Apa aku benar-benar belajar karena aku senang? Sampai kapan aku bisa tetap melakukan ini? Apa yang sebenarnya aku sukai’. Di tengah semua itu, orang-orang yang berakting di TV terlihat sangat menarik. Aku hanya berpikir aku seharusnya berakting jadi aku masuk ke jurusan teater dan film di Universitas Dankook. Bahkan ketika aku memikirkannya sekarang, masuknya aku ke universitas itu hebat. Tapi karena aku pergi kesana karena impuls, aku juga banyak keluyuran selama masa kuliahku. Melihat teman-temanku, mereka semua punya ambisi untuk akting, mereka pintar-pintar, dan juga punya mimpi yang jelas. Mereka benar-benar terlihat seperti seniman. Tapi aku benar-benar tidak seperti itu. Aku sering berpikir ‘Mengapa aku disini?’ dan aku bingung. Jadi aku jarang kuliah di tahun pertamaku. Nilai-nilaiku juga sangat buruk; kalau tidak D ya F.
-Lalu, sejak kapan kamu mulai tertarik pada akting?
“Suatu hari aku melewati koridor kampus, seorang senior memanggilku untuk berdiri menghadap dinding dan berkata padaku, ‘Kamu hanya perlu berdiri disini.’ Kupikir ‘Apa ini?’, dan ternyata para seniorku membutuhkan seorang ekstra untuk film independen yang mereka buat. Itu peran dimana aku tidak perlu melakukan apapun dan hanya berdiri diam di belakang, namun aku merasa itu menarik. Sejak saat itu, aku akan mengikuti para seniorku dan akhirnya syuting film independen. Dalam kondisi syuting yang menyedihkan, aku menggigil kedinginan setiap hari tapi aku sungguh bahagia. Sutradara film indie yang melihatku di film itu memutuskan untuk mengkastingku, jadi aku akhirnya membintangi film-film independen, dan aku akhirnya berakting sejak saat itu.”
-Ketika anak yang diandalkan yang pandai dalam pelajarannya di SMA berkata dia ingin berakting, orang tuamu pasti menolaknya.
“Setelah ayahku meninggal ketika aku kelas 5 SD, aku tumbuh di bawah perhatian ibu tunggal, dan dia benar-benar tidak setuju. Aku adalah anak yang tidak pernah melawan kata-kata ibuku, namun ketika aku berkata aku ingin akting, itu pertama kalinya aku berseberangan dengan ibuku dan melawan balik. Ibuku benar-benar sakit hati. Aku masih menyesal kapanpun aku memikirkannya.”
-Meski begitu, ibumu pasti senang denganmu sekarang.
“Itu benar. Dia benar-benar bangga padaku. Ibuku banyak menderita merawatku sendirian, tapi dia sangat bahagia sekarang. Aku bahagia karena ibuku bahagia.”
-Bagaimana tentang rencana ke militer?
“Aku mungkin akan pergi suatu saat di tahun depan. Aku tidak punya perasaan yang tidak enak tentang militer. Jika seseorang adalah pria Korea Seltan, bukankah dia harus pergi ke tempat itu tak peduli siapapun dia? Karena aku datang dari SMP dan SMA khusus lelaki, aku akan baik-baik saja (tertawa).”
Terjemahan Korea-Inggris: Gabby (JCW Kitchen)
Terjemahan Inggris-Indonesia: kanz
Sumber:
Ilkan Sports Part 1
Ilkan Sports Part 2
Ji Chang Wook’s Kitchen
Makasiiihh .....
ReplyDeleteHaduuh, jangan dulu ikut wamil dong ��
ReplyDelete