Kami bertemu dengan Ji Chang Wook yang menunjukkan akting penuh passion di drama Jumat-Sabtu tvN “The K2”. Setelah menyelesaikan drama, Ji Chang Wook mengatakan, “Syuting terakhir kami berakhir sekitar pukul 4 dini hari. Aku baru bangun dari kenyataan setelah aku tidur dan bangun tidur. Sebenarnya, aku berpikir aku akan bangun dari kenyataan setelah syuting adegan terakhir, tetapi para staf kelelahan dan sutradara Kwak Jung Hwan bahkan tidak dapat memfilmkan adegan terakhir karena dia harus pergi dan mengedit footage, jadi aku tidak merasakannya karena kami berakhir begitu saja. Setelah bangun dari tidur, aku merasa bahagia karena aku tidak perlu melihat naskah lagi.”
“Walaupun ada banyak ekspektasi, ini juga merupakan proyek yang penuh dengan penyesalan. Itu adalah keserakahanku sebagai seorang aktor, aku memiliki banyak sekali hasrat untuk menunjukkan sisi yang lebih berbeda dan menarik dariku. Walaupun aku sangat berterimakasih atas pujian yang aku terima, secara pribadi aku sering bertanya-tanya apakah itu rasa kasihan. Karena tidak mungkin untuk selalu puas dengan semua aspek di setiap proyek, jadi walaupun aku menyelesaikan satu proyek dengan penyesalan, aku juga menantikan untuk menampilkan diriku lebih banyak di proyek selanjutnya.” “Ini adalah proyek yang sering aku khawatirkan. Aku sering berpikir bagaimana seharusnya aku menganalisa dan berakting supaya meyakinkan penonton. Aku dapat berakting seperti ini karena naskahnya atau melalui analisisku sendiri, namun aku tidak mampu meyakinkan penonton pada beberapa bagian. Aku merasa sedikit menyesal karena aspek itu. Aku ingin menunjukkan akting yang baru dengan cara yang lebih konkret dan menarik, jadi aku merasa sedikit menyesal.”
Tetapi hal yang paling mengejutkan bagi penonton adalah adegan action di kamar mandi. Adegan Kim Je Ha telanjang dan berkelahi melawan anggota JSS yang punya pikiran jahat kepadanya cukup mengejutkan. Ji Chang Wook memilih ini sebagai adegan yang paling berkesan baginya.
“Adegan action yang paling berkesan adalah adegan di kamar mandi. Adegan itu dilakukan pada kali pertama syuting drama itu. Karena aku harus menampilkan tubuhku, aku berkata pada sutradara akan sulit bagiku menjaga bentuk tubuhku karena aku harus menjaga dietku setiap hari dan berolahraga setiap hari, dan aku ingin melakukan adegan itu secepat mungkin, jadi adegan itu ditempatkan pada sesi syuting pertama. Ini juga adegan yang paling mengkhawatirkanku saat aku melihat naskah. Aku takut tampil telanjang untuk berkelahi, dan aku khawatir apakah adegannya akan terlihat baik-baik saja di layar kaca dan apakah (penonton) akan menganggapnya menjijikkan. Aku berpikir adegan ini bisa terlihat jorok jika dilakukan dengan salah. Untungnya, adegan ini muncul sebagai adegan yang tidak biasa. Aku pikir adegan ini memberikan kepuasan dalam diriku.”
Ji Chang Wook mendapat predikat “bintang action” melalui drama ini. Dia pun berkata, “Kupikir istilah bintang action tidak buruk. Action sendiri adalah mimpi setiap lelaki. Aku juga mencoba meniru (gerakan action) ketika menonton film action ketika aku masih kecil. Aku menikmati memiliki warna lain yang merupakan kekhasanku. Ketika aku masih muda, aku terbiasa mengkhawatirkan kekhasan apa yang akan aku miliki, tapi sekarang, kurasa tidak buruk sebagai seorang aktor memiliki kekhasan tersendiri dan bersinar karenanya. Tidak hanya action, tetapi ketika ada lebih banyak komentar positif, aku merasa sangat bahagia. Karena ada lebih banyak komentar positif tentang adegan-adegan actionku, aku merasa sangat berterimakasih kepada tim stuntman-ku. Sebenarnya, aku tidak bisa melakukan action tanpa tergantung pada body double. Walaupun tidak terlihat, dia sangat banyak menderita. Dalam setiap proyek yang aku kerjakan, aku merasa sangat bersyukur dan khawatir apakah dia akan terluka.”
Kerja keras yang luar biasa juga diperlukan untuk adegan-adegan action yang sulit. “Itu tidak mudah secara fisik. Aku sangat menikmati berolahraga bahkan pada hari-hari biasa. Aku suka bergerak, jadi itu salah satu alasan aku sering berolahraga biasanya. Aku ingin menampilkan karakter sebagai pria yang lebih kuat dibandingkan drama-drama sebelumnya, jadi aku sering melatih otot-ototku. Aku pikir penting untuk melakukan latihan dan mengkoordinasikan gerakan dengan tim stuntman sebelum melakukan adegan action. Aku familiar dengan hal ini karena aku sudah melakukan banyak (adegan) action sebelumnya. Jadi ini sedikit lebih nyaman.
Walaupun setiap orang mengakui aktingnya di adegan-adegan action, dia merasakan penyesalan.
“Sejujurnya, aku memilih drama ini berpikir ini bukanlah drama action. Struktur dan hubungan antara tokoh-tokohnya menarik dan aku punya pandangan yang romantis tentang bodyguard. Ini bisa menjadi drama yang atraktif hanya berdasarkan hubungan para tokohnya, dan aku hanya berpikir action sebagai salah satu hal yang dapat dinikmati penonton, tetapi ternyata ada banyak sekali action. Episode 1 bahkan berakhir dengan aku yang melakukan action. Aku memulai drama berpikir aku akan mampu menahan penderitaan secara fisik dan melakukan action untuk menghasilkan adegan yang bagus untuk drama, tapi suatu ketika aku justru merekam kalimat ‘bodyguard action The K2’. Ini adalah drama yang memiliki begitu banyak hal yang ditawarkan selain action, jadi aku merasa menyesal bahwa dramanya memilih berfokus pada action saja. Aku selalu aktif bergerak dan banyak berolahraga, jadi aku banyak melatih otot-ototku karena ada adegan-adegan yang membuka baju di drama ini. Aku melakukannya karena image tokohnya juga. Kupikir aku tidak memiliki keinginan lagi untuk bermain action untuk saat ini. Aku sudah melakukannya terlalu banyak. Diantara semua proyek yang sudah kujalani sejauh ini, kupikir action disini adalah yang paling berat,” dia berkata sambil tertawa.
“Lingkungan syuting di Cina dan Korea sangat berbeda. Aku bahkan bertanya-tanya apakah aku akan kesulitan menyesuaikan pada perubahan yang mendadak di lingkungan syuting, tapi aku tidak merasakan itu sama sekali. Walaupun lingkungannya berbeda, kupikir aku menyesuaikan dengan baik dan aku bekerja dengan senang. Aku mungkin memiliki penyesalan yang besar kali ini, tapi aku juga merasa sangat lega setelah drama berakhir. Setelah ‘Healer’ berakhir, ini adalah proyek yang aku pilih setelah berpikir panjang, jadi aku memiliki banyak cinta untuk drama ini. Ini juga sebuah proyek dimana aku bekerja dengan sangat akrab dengan para senior, kolega dan staf.”
Kim Je Ha adalah tokoh multidimensi yang terperangkap dalam hubungan yang kompleks, dan ini memberikan beban berat di pundak Ji Chang Wook. Karena emosi yang dramatis dan hubungan antara tokoh-tokohnya harus ditampilkan melalui dialog-dialog pendek karena kepribadian tokohnya. Namun Ji Chang Wook mampu menawan penonton melalui aktingnya yang berkualitas. Selain menarik perhatian penonton dengan action bodyguard-nya yang luar biasa, dia juga menawan hati penonton berkat adegan-adegan melodramatis dengan Go Anna.
Yoona adalah contoh idol-aktris dari SNSD. Kami penasaran tentang hubungan kerjanya dengan Yoona.
“Karena dia adalah seorang idol dari SNSD dan seorang aktris yang awalnya idol, aku benar-benar mencoba untuk tidak memiliki prasangka ketika melihatnya ketika aku pertama kali bertemu dengannya sebagai pasangan. Aku hanya memikirkan dia sebagai pasangan dan lawan main. Sebenarnya karena aku belum pernah melihat aktingnya di proyek-proyek sebelumnya, aku akhirnya bisa melihat dia tanpa prasangka. Aku melihat dia sebagai Yoona yang memerankan Anna.”
“Aku sering berbincang-bincang dengan Yoona. Sebenarnya adegan ciuman terakhir difilmkan di awal ketika kami pergi ke luar negeri untuk syuting. Pada saat itu, aku baru tahu kami akan syuting adegan ini ketika aku tiba di bandara Barcelona, Spanyol. Belum ada naskah konkrit pada saat itu, dan kami hanya diberikan skenario bahwa pasangan Je Ha dan Anna akan ciuman di lokasi dengan pemandangan yang indah. Aku sangat terkejut. Itu juga adegan yang memberiku banyak tekanan. Adegan seperti itu tidak akan mungkin difilmkan jika kami merasa tidak nyaman terhadap satu sama lain, jadi kami tidak punya pilihan selain menjadi akrab ke satu sama lain secepat mungkin. Kami segera menanggalkan formalitas dan berbincang banyak mengenai nilai-nilai kita, hobi, filosofi hidup dan hal-hal lain tentang diri kita. Karena kami harus syuting adegan itu di awal, kami menjadi nyaman satu sama lain dan berakting tanpa beban. Aku berpikir dia pasangan yang sangat santai, dan kami juga cocok satu sama lain secara natural. Itu pasti chemistry. Dapat bergantung satu sama lain dan memperlakukan satu sama lain dengan nyaman.”
Walaupun ada banyak sekali adegan yang terkenal seperti adegan ramen, adegan es krim stroberi, walkie-talkie, namun adegan yang benar-benar menunjukkan kisah cinta mereka dan menggerakkan hati penonton adalah adegan ciuman di bawah selimut.
“Ini adalah adegan yang sangat aku khawatirkan setelah melihat naskah. Dalam naskah, tertulis aku harus menutupi kepala dengan selimut, memeluknya dan berjalan di bawah selimut dan berciuman. Kami berdiskusi tentang bagaimana dapat melakukan ini dengan cara yang menarik yang cocok dengan atmosfer di lokasi syuting. Ada banyak bagian lain di naskah yang membutuhkan ad-lib (dialog spontan). Sutradara juga mengatakan itu tidak masalah. Dia berkata dia berharap syuting adegan ini dalam 1 take tanpa editing lagi, kami mengesampingkan naskahnya dan syuting berdasarkan latihan sebelumnya. Kami banyak melakukan ad-lib dalam situasi yang mendesak yang dapat membuat sangat tegang. Kami syuting itu selama hampir 3 menit. Sebenarnya aku harus tetap mengangkat lenganku selama 3 menit itu dan lenganku sakit, jadi itu bukanlah adegan yang mudah, tapi kami penuh perhatian terhadap satu sama lain dan menikmati syuting. Sebenarnya itu juga pertama kalinya aku syuting adegan seperti itu,” ungkap Ji Chang sambil tertawa.
Penyesalan tentang aspek melodrama tidak terelakkan. Proses dimana Je Ha dan Anna mengkonfirmasi perasaan mereka satu sama lain dan menjadi lebih dekat dijelaskan dalam cara yang sangat tersirat yang membuat para penonton bingung.
“Aku pikir bagian melo dari drama ini patut disesali. Alur drama juga sedikit kurang bagus. Aku berpikir ada banyak hal yang seharusnya dilakukan untuk meyakinkan penonton bagaimana Anna dan Je Ha tertarik satu sama lain dan alur ceritanya. Penulis skenario, sutradara dan para aktor juga mempertimbangkan itu. Aku pikir itu cukup dimengerti karena peristiwanya terus berulang. Karena kami terus mempertimbangkan ketertarikan yang pasti terjadi antara Je Ha dan Anna dan titik dimana itu terjadi, jadi para aktor berpikir Je Ha akan menyukai Anna dan punya alasan tersendiri. Tetapi sebenarnya aku merasa menyesal karena bagian itu tidak ditampilkan dengan cara yang lebih baik (kepada penonton).”
Satu hal yang menonjol adalah hubungannya dengan Choi Yoo Jin. Dimulai dari apa yang disebut hubungan konfrontasional, keduanya akhirnya mempercayai dan mengandalkan satu sama lain. Perubahan-perubahan dalam hubungan itu, seperti Choi Yoo Jin yang melihat Je Ha dalam pandangan romantis, dijelaskan secara dramatis di dalam drama.
“Itu sebenarnya salah satu bagian yang paling aku nikmati untuk ditonton. Je Ha dan Yoo Jin, dan Anna. Hubungan antara tiga orang ini sangat menarik. Bagaimanapun, dari perspektif Je Ha, Choi Yoo Jin adalah seseorang yang harus dia lindungi karena dia adalah bosnya, sedangkan Anna adalah seseorang yang dia lindungi. Yoo Jin ingin memiliki Je Ha, tetapi Anna dan Je Ha terlibat dalam hubungan asmara. Hubungan ini sangat menarik. Berada diantara dua wanita, aku berpikir drama ini akan lebih menarik jika tarik-ulurnya dilakukan dengan lebih baik. Aspek ini juga kurang. Banyak pertimbangan yang diberikan terhadap hubungan dengan Yoo Jin. Je Ha tidak dapat mencintai Yoo Jin, tapi dia juga tidak bisa melihatnya sebagai musuh. Diantara simpati dan rasa kasihan, aku berpikir Yoo Jin sebagai karakter yang akan membuat penonton penasaran apakah (perasaan) itu cinta, rasa kasihan, atau cinta dan benci. Sesungguhnya dari perspektif Je Ha, itu bukan cinta. Dia adalah karakter yang awalnya dilihat sebagai musuh, lalu dia menjadi partner bisnis, dan kemudian dia merasakan simpati dan rasa kasihan kepadanya begitu ia mengenal wanita ini. Selain itu, Yoo Jin berlaku seperti itu karena dia menginginkan Je Ha.”
Mungkin karena Song Yoon Ah dan Ji Chang Wook dua-duanya memiliki reputasi yang baik sebagai aktor yang memiliki akting bagus, ada sinergi yang luar biasa bagus ketika keduanya bertemu. Beberapa bahkan mendukung kelanjutan kisah cinta Kim Je Ha dan Choi Yoo Jin, dan bahkan ada wacana keduanya perlu lebih sering bertemu untuk menaikkan rating penonton.
Ji Chang Wook berkata, “Song Yoon Ah adalah senior yang selalu berakting bagus. Aku sendiri berharap peran Choi Yoo Jin dimainkan salah seorang senior seperti Song Yoon Ah, aku pikir dia akan sangat cocok dengan peran itu, dan casting akhirnya berakhir dengan baik. Itu sangat menarik. Aku sangat menyukai berakting dengan para senior. Jika aku memanggil mereka senior, hubungan yang hierarkis akan muncul. Tetapi ketika kita bertemu satu sama lain sebagai aktor di depan kamera atau di atas panggung, kami memandang setara satu sama lain. Aku merasa sangat senang dan gembira ketika aku merasa para seniorku juga melihatku sebagai partner yang setara. Itulah mengapa menarik untuk bekerja dengan Song Yoon Ah sunbae. Karena dia selalu melakukan dengan baik. Sangat melelahkan berakting dengan Song Yoon Ah sunbae. Kamu dapat merasakan energimu terkuras. Melihat bagaimana dia punya level konsentrasi yang sangat tinggi, aku akhirnya berkonsentrasi terus menerus karena aku merasa aku seharusnya tidak ketinggalan apapun walau hanya sesaat, dan akan sangat sulit untuk mengikuti jika aku menghilangkan konsentrasiku walau hanya sesaat. Jadi karena aku syuting seperti itu di setiap adegan, satu demi satu, aku merasa jauh lebih capek dibandingkan adegan-adegan lain begitu syuting selesai. Itu tidak mudah, tapi itu masih tetap menarik.”
Jadi antara Yoona yang memerankan Go Anna yang punya loveline dengannya, dan Song Yoon Ah yang karismatik, mana tipe idealnya?
“Keduanya punya pesona tertentu. Apakah itu wanita yang karismatik atau wanita yang lembut yang membuatmu ingin menjaganya, keduanya mempesona. Yang terbaik adalah mereka yang memiliki kedua kualitas ini. Begitu pula denganku. Terkadang aku akan menunjukkan banyak aegyo kepada pacarku, dan terkadang aku akan berperilaku seperti seorang pria. Bukankah membosankan jika seseorang hanya menunjukkan aegyo dari awal sampai akhir? Jadi aku pikir akan sangat bagus jika memiliki keduanya. Aku sangat serakah bukan?”, dia mengatakan itu sambil tertawa.
Ji Chang Wook mengatakan, “Tidak banyak orang yang memberiku saran dalam akting sekarang. Banyak senior yang berbicara padaku ketika aku masih muda. Tetapi melihat aku juga berusia 30 tahun pada satu waktu, mungkin itu alasannya para senior tidak melakukan hal itu lagi. Walaupun aku junior, berbicara tentang akting adalah isu sensitif sehingga mereka bisa jadi merasa tidak enak untuk melakukannya, sehingga aku merasa menyesal. Aku bertanya-tanya bagaimana jadinya jika kami dapat berbagi pendapat mengenai akting jika ada sedikit lebih banyak waktu. Sebenarnya aku adalah fans dari aktor senior Kim Gab Soo. Aku ingin bertanya banyak pertanyaan padanya, tetapi tidak banyak kesempatan untuk berinteraksi dengannya, jadi itu sungguh disayangkan.”
Ji Chang Wook juga telah menjadi seorang aktor di usia 30 sekarang (usia Korea). Ada ungkapan bahwa usia seorang pria dimulai di umur 30 jadi adakah hal-hal yang telah berubah dari usia 20-an?
Dia mengungkapkan, “Aku tidak tahu apakah hal-hal telah berubah dari segi akting, tetapi secara personal, emosi yang aku rasakan sekarang berbeda dari usia 20-an. Sejak masih muda, aku telah berpikir bagaimana rasanya berusia 30 tahun. Bagi pria, angka 30 dalam usia punya makna. Jadi aku punya lebih banyak pikiran (tentang ini). Sepertinya aku harus menjadi seorang pria, dan sesuatu sepertinya telah berubah. Secara pribadi, aku pikir ini adalah waktu bagiku untuk menjadi seorang pria. Karena aku punya pikiran semacam itu secara pribadi, aktingku juga sepertinya berubah banyak. Sejujurnya, aku ingin menampilkan sisi laki-lakiku di dalam drama ini. Tidak seperti dramaku sebelumnya, aku ingin menampilkan sisi laki-lakiku dari sisi visual dan nada dan kepribadian tokohku.
Drama ini berakhir dengan happy ending. Apakah dia puas dengan endingnya?
Dia berkata, “Dalam diskusikan dengan sutradara di lokasi syuting saat episode 15, kami sepakat Je Ha di ambang kematian. Sebenarnya sutradara dan aku berpikir Je Ha akan meninggal di episode 16. Naskahnya awalnya telah diubah di episode 1. Episode 1 sebenarnya dimulai dengan Je Ha sekarat di adegan pertama. Anna menelepon Je Ha untuk mengatakan padanya agar jangan meninggal, dan Je Ha akan mengatakan dia benar-benar ingin beristirahat sekarang, seharusnya drama dimulai dengan adegan ini. Itulah mengapa aku jadi berpikir Je Ha mungkin akan mati. Tetapi sesaat sebelum kami syuting episode 15, naskah untuk episode 16 muncul, dan ternyata dia akan hidup dan baik-baik saja. Jadi alurnya diubah menjadi lebih hidup. Sebenarnya aku selalu menyukai tragedi sejak masih muda. Walaupun happy ending punya kehangatan tersendiri, aku secara pribadi lebih menyukai tragedi.”
Drama berakhir dengan semacam open ending. Nama asli Kim Je Ha dan alasan mengapa dia jadi buronan tidak pernah diungkapkan.
Ji Chang Wook menjelaskan, “Aku bahkan bercanda bahwa nama asli Kim Je Ha adalah Ji Chang Wook atau Kim Sang Sa (Sersan Kim). Itu tidak diungkapkan di bagian pertama, dan tidak diungkapkan pula sampai akhir. Ini adalah aspek dari drama yang kurasa paling sulit untuk terbiasa pada awalnya. Penulis naskah Song Ji Na sangat mendetail di ‘Healer’. Sangat sulit bagi seorang aktor untuk menyesuaikan detailnya. Sebagai contoh, seseorang dapat memiliki banyak pikiran ketika minum secangkir kopi, tapi sangat sulit menyesuaikan ketika emosi dijabarkan secara detail. Penulis naskah Jang Hyuk Rin berbeda 180 derajat. Tidak ada apa-apa sama sekali. Karena tidak ada penjelasan mengenai peristiwa yang terjadi sebelum dan sesudah suatu adegan, sulit bagi aktor untuk memerankannya. Nama asli Je Ha juga juga tidak diberitahu, dan alasan mengapa dia buronan juga tidak dijelaskan. Kami hanya diberi skenario dimana Je Ha dituduh bersalah atas kematian Rania dan menjadi buronan, dan dia menjadi tentara dan dikeluarkan dengan tidak hormat. Kami memulai dengan memikirkan bagaimana peristiwa sebelumnya seharusnya disusun. Membuat dan mendefinisikan peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelumnya sendirian dan kemudian mencocokkannya tidaklah mudah.”
Jadi apakah Ji Chang Wook lebih menyukai memiliki detail atau tidak sama sekali?
Dia berkata, “Ada pro dan kontra. Ada keuntungan dapat melakukan apapun yang ingin aku lakukan ketika bagian-bagian tertentu tidak dijelaskan dengan detaikl, namun ada juga keuntungan berakting dengan lebih mendetail berdasarkan detail yang diberikan. Secara pribadi, aku pikir sedikit lebih bagus jika punya naskah yang mendetail.
Ji Chang Wook akan beristirahat untuk sementara waktu sembari mencari proyeknya selanjutnya.
Dia mengungkapkan, “Karena aku punya banyak sekali penyesalan untuk proyek ini, aku terus berpikir tentang proyekku selanjutnya. Ada tawaran-tawaran proyek yang berdatangan dan ada banyak juga yang kucari. Aku mencari proyekku selanjutnya dengan kesulitan. Setelah “The K2” berakhir, aku berencana membaca proyekku selanjutnya sembari aku beristirahat sebentar. Kupikir aku sebaiknya mengambil romantic comedy. Itu sesuatu yang belum pernah aku pertimbangkan sebagai proyekku hingga saat ini. Aku berpikir tipe-tipe drama semacam ini seharusnya dilakukan seseorang yang bagus pada romantic comedy, sedangkan aku lebih cocok dengan genre yang serius (Catatan: Dia menggunakan istilah Korea yang merujuk pada genre seperti horor, thriller, kriminal, misteri, dll. Karena tidak ada istilah bahasa Inggris yang pas jadi penerjemah menggunakan istilah genre yang serius). Genre yang serius juga lebih sesuai dengan seleraku. Tetapi saat ini, kupikir romantic comedy juga akan menarik dan aku mungkin bisa melakukannya dengan baik. Untuk proyekku selanjutnya, aku ingin melakukan sesuatu yang menyenangkan daripada action. Surat panggilan wajib militerku mungkin akan tiba pada Februari atau Maret tahun depan, dan aku mungkin akan tahu ketika waktunya tiba. Aku berpikir untuk melakukan satu proyek lagi sebelum aku wajib militer.”
Sumber: Sports Chosun, JCW Kitchen
Terjemahan Korea-Inggris: Gabby
Terjemahan Inggris-Indonesia: kanz
No comments: