Aku duduk untuk mewawancarai Ji Chang Wook di sebuah resor di Bali yang tenang dimana suara ombak yang bergemuruh dapat terdengar. Hampir sebulan setelah “Healer” berakhir. Walaupun syuting yang melelahkan telah berakhir, dia masih punya minggu yang sibuk dengan melakukan wawancara, dan menghadiri berbagai acara. Sebuah acara yang digelar di luar negeri (Dolce&Gabbana, -red) bahkan harus dibatalkan karena alasan keamanan karena terlalu banyak fans yang berkumpul. Selama waktu senggangnya, dia menghadiri rapat untuk proyeknya, dan juga mengikuti pertunjukan musikalnya “The Days” di provinsi-provinsi. Dia makan dan minum-minum bersama teman-temannya yang tidak bisa dia temui ketika dia sibuk, dan bahkan pergi berlibur sebentar dengan hyung yang dekat dengannya (Joo Ji Hoon? -red). Di sela-sela hari-hari yang sibuk itu, dia pergi liburan ke Bali ketika musim hujan telah berlalu dan tempat itu perlahan-lahan menjadi makin panas.
Hari-harinya di Bali sangat monoton. Dia bangun terlambat, sarapan terlambat, berenang-renang sedikit dan kembali tidur; dia akan mengambil buku-buku komiknya yang dia bawa dari Korea untuk dibaca dan kemudian tidur lagi; itulah bagaimana dia merencanakan dan menghabiskan hari-harinya dengan malas. Mungkin, setelah meninggalkan semuanya di belakang, orang mungkin menjadi lebih bisa mengambil keputusan dan lebih tenang. Setelah “Healer” berakhir, perhatian pada Ji Chang Wook malah semakin besar dibanding sebelumnya. Di Bandara di Bali, ada banyak fans yang menunggu selama berjam-jam hanya untuk melihat sosoknya. Bahkan di resor yang butuh waktu lebih dari 1 jam untuk mencapainya dari bandara, ada banyak orang yang mengenalinya dan meminta berfoto bersamanya. “Saat berakting dalam drama selama ini, ini pertama kalinya aku menghadapi situasi seperti ini. Aku menerima banyak sekali cinta sekalipun rating penonton tidak begitu tinggi. Tetapi drama itu telah berakhir. Drama itu telah berlalu, dan aku bukan lagi seorang Healer. Hanya kenangan yang menyenangkan yang kupunya saat syuting yang tersisa. Menyenangkan berinteraksi dengan penulis naskah dan sutradara, dan menyenangkan bisa membaur dengan staf yang terasa seperti hyung, noona dan adik-adik tetanggaku. Hanya itu. Tidak ada yang berubah. Kecuali bahwa ada lebih banyak tawaran dibanding sebelumnya? Terakhir kali, tidak terlalu banyak tawaran proyek yang datang, dan kalaupun ada, entah aku akan melakukannya dan melihat bagaimana itu berjalan, atau aku akan punya 2 drama dan harus memilih salah satu. Namun sekarang aku bisa memilih dari beberapa drama yang berbeda.” Di lokasi syuting, dia adalah pemuda yang ceria. Dia akan dengan sengaja sering tertawa dan bercanda. Namun sebenarnya hal itu juga bisa jadi hasil dari kerja keras. “Lokasi syuting selalu sangat sibuk. Namun jika aku hanya berakting, itu hanya akan lebih melelahkan. Jadi aku berusaha lebih banyak tertawa. Namun setelah beberapa saat, citra itu akhirnya menjadi kepribadianku yang sesungguhnya.”
Untuk pemotretan, kami bepergian ke berbagai lokasi di Bali dalam kehangatan cuaca dari siang hingga matahari terbenam. Dia berjalan di sepanjang pantai membawa sebuah papan seluncur dan juga mengendarai sepeda motor. Ini hampir seperti liburan idealnya. “Ketika aku pergi liburan, aku biasanya tidak banyak mengeksplorasi. Aku hanya tidur dan makan banyak dan melihat-lihat pemandangan indah. Aku menyukai cara seperti ini. Tapi di sisi lain, aku juga ingin backpacking, dan aku juga suka bepergian berkeliling dengan sepeda motor. Aku berharap bisa bepergian dengan bebas selama 3 sampai 3 bulan. Aku juga berharap mengendarai motor seperti Harley Davidson sebelum berumur 30 tahun, walaupun aku tidak yakin jika aku akan punya waktu.” Sebenarnya, tidak banyak waktu tersisa sebelum dia berumur 30 tahun. Dia mungkin akan wajib militer tahun depan. Sebelum dia pergi wamil, dia ingin mendapatkan banyak uang, memperoleh SIM motor dan mencoba mengendarai sebuah Harley Davidson setidaknya sekali. Namun hari itu mungkin akan tiba dalam sekejap. “Aku akan pergi ketika waktunya tiba. Aku punya harapan yang masih abstrak bahwa hal-hal yang lebih menarik akan datang ketika aku kembali, jadi aku hanya akan wamil dan kembali.” Ji Chang Wool berkata bahwa itu telah perlahan-lahan berjalan dengan baik hingga sekarang.
Drama akhir pekannya “Sons of Sol Pharmacy” dan drama harian “Smile Donghae” punya rating penonton yang sangat bagus, dan fans ahjummanya masih memanggilnya dengan nama “Donghae”. Dia juga membintangi miniseri “Warrior Baek Dong Soo”, memerankan seorang kaisar di drama sejarah panjang “Empress Ki”, dan sekarang menarik perhatian besar bahkan dari tempat-tempat selain Korea setelah menamatkan miniseri “Healer”. Namun nyatanya, mimpi sebenarnya dari Ji Chang Wook adalah menjadi bintang dalam semalam. “Ketika aku pertama kali menjadi seorang aktor, aku ingin menjadi pemain utama di sebuah drama dan menjadi bintang dalam semalam. Namun aku tidak bisa meraih itu (tertawa). Meskipun demikian, aku pikir aku perlahan-lahan berjalan dengan baik di jalanku sendiri. Aku tidak dengan sengaja memilih drama akhir pekan, drama harian, miniseri atau sageuk. Itu terjadi begitu saja. Setelah debutku, drama-drama yang aku jalani di awal semuanya punya rating penonton yang sangat bagus. Namun, hal itu justru membuatku takut. Aku khawatir tentang bagaimana jika proyekku selanjutnya mendapat rating rendah. Sekalipun ketika ada tawaran peran datang, aku tidak bisa menerimanya seketika. Saat itu, seorang senior memberitahuku bahwa seseorang bukanlah seorang aktor jika dia tidak bisa memilih proyek karena rating penonton. Aku akhirnya mengumpulkan keberanianku dan memilih satu proyek, dan itu adalah ‘Bachelor’s Vegetable Store’. Namun drama itu bahkan tidak bisa meraih rating 1%. Pada saat itu, aku malah merasa tanpa beban. Aku akhirnya menyadari pada saat itu. Sekalipun rating penonton tidak tinggi, aku tidak bisa memberi penampilan yang buruk, tapi aku harus bertanggungjawab hingga akhir, dan ada hal-hal yang bisa kupelajari melalui proyek itu. Aku juga menyadari bahwa sekalipun sebuah drama berakhir, aktor Ji Chang Wook tidak menghilang.”
Sekarang, dia punya sebuah mimpi baru dibanding menjadi bintang dalam semalam. “Karena aku tidak bisa menjadi bintang dalam semalam, setidaknya aku harus menjadi orang kaya dalam semalam (tertawa). Namun itu tidak akan terjadi. Orang lain akan menang setidaknya 1.000 won atau 2.000 won ketika mereka membeli tiket lotre, namun aku bahkan tidak bisa memenangkan 1.000 won.” Mengesampingkan candaannya, dia menjawab lagi. “Sekarang, aku ingin menjadi seorang aktor yang bahagia. Aku berharap proses berakting akan menyenangkan dan menarik. Apakah sebuah drama akan berjalan baik atau tidak tidak bisa direalisasikan hanya dengan keinginanku saja. Jika aku bekerja dengan menyenangkan bersama orang-orang, kadang-kadang drama akan berjalan dengan baik, namun sayangnya, ada saat-saat dimana drama tidak akan berjalan dengan baik juga. Semua drama akan berakhir sedangkan hidupmu tidak akan berubah hanya karena satu drama. Aku menyadari bahwa apa yang tertinggal adalah orang-orang yang pernah bekerja denganmu dan kenangan. Disaat aku bertambah tua dan menjadi seorang ayah, sekalipun aku tidak mendapat peran yang tampan seperti yang aku dapatkan sekarang, aku ingin menikmati berakting peran-peran yang kumainkan, dan aku ingin menjadi senior yang luar biasa yang berakting apapun yang kuinginkan.” Ada saat-saat dimana dia dengan sengaja memilih tidak menonton tayangan (drama) jika dia tidak bisa berakting sesuai ekspektasinya, dan ada saat-saat dimana dia menangis ketika dia berhadapan dengan dunia hiburan yang tidak dikenal yang sedikit berbeda dari dunia dimana dia tinggal selama ini. Dan jauh sebelum itu, walaupun kita tidak tahu detailnya, dia juga punya masa kecil yang tidak tenang karena masalah dengan teman-temannya atau keluarga. “Sejalan waktu yang berlalu, ada hal-hal yang baiknya disimpan sebagai kenangan dari pertemuan dengan teman-teman itu, dan juga ada momen-momen yang terasa begitu sulit bahkan ketika aku memikirkannya sekarang. Tapi aku pikir akan ada saat-saat yang lebih bahagia mulai dari sekarang. Sekalipun ada masalah sulit sekarang, aku sudah belajar kemampuan untuk membiarkan masalah itu pergi. Dulu, aku akan mulai khawatir ketika masalah muncul, namun sekarang aku sudah belajar dengan caraku sendiri untuk mengatasinya. Kupikir aku telah menjadi lebih tenang.”
Setelah menghabiskan lima hari bermalas-malasan di Bali, dia akan kembali ke hari-harinya yang sibuk lagi. Kapanpun dia meng-update akun media sosialnya kadang-kadang, namanya pasti akan muncul di daftar ranking pencarian di situs portal, dan ucapan semangat untuknya masih sehangat biasanya. Ketika dia kembali ke Korea dari Bali, dia akan mulai berolahraga lagi dan mempersiapkan proyeknya selanjutnya, dan dari sekaang dia harus sudah memutuskan proyeknya selanjutnya dan mulai mempersiapkan itu. Dengan cara ini, waktunya akan terisi lagi, dan berlalu lagi.
Terjemahan Korea-Inggris: Gabby @JCWKitchen
Terjemahan Inggris-Indonesia: kanz
Foto: Marie Claire Korea
No comments: